Senin, 03 Desember 2007

Meningkatkan Kemampuan Sosialisasi


Apapun profesi dan bidang kerja anda, kemampuan sosialisasi mutlak diperlukan. Sekalipun pekerjaan anda tidak mengharuskan bertemu dengan banyak orang seperti bagian kehumasan atau marketing, anda dituntut untuk mampu bersosialisasi. Karena sekecil apapun lingkungan kerja anda, anda tetap perlu berinteraksi dengan orang-orang di sekeliling anda.

Ingat, pada dasarnya anda adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain. Memang, kemampuan sosialisasi ini identik dengan kemampuan anda berkomunikasi dengan lingkungan. Tapi tentu saja bukan asal komunikasi. Kalau sosialisasi anda wujudkan dengan bergosip ria dan menggangu rekan kerja lain, bukan simpati yang anda dapatkan, anda justru akan dimusuhi oleh orang-orang sekantor. Berikut ini merupakan cara yang tepat untuk sosialiasi di kantor, coba gebet deh:

Bicara dengan jelas
Bangunlah komunikasi dengan pembicaraan yang jelas. Pembicaraan yang tanpa arah hanya akan membingungkan lawan bicara. Ingat, lewat pembicaraan pula dapat diketahui seberapa besar 'isi kepala' anda.

Hati-hati berkomentar
Dengarkan dengan baik, jika orang lain mengajak anda bicara. Jika ingin berkomentar, jangan mengeluarkan pernyataan yang membuat orang lain tidak nyaman. Pastikan bahwa komentar anda memang ada 'isinya'. Jangan cuma jadi 'ember bocor'.

Budaya kompromistis
Setiap orang punya latar belakang yang berbeda. Jadi, pembicaraan awal biasanya tidak bisa dijadikan patokan untuk menilai orang lain. Anda bisa saja tidak setuju dengan rekan kerja, tapi masih bisa bekerja sama secara produktif. Dalam hal ini anda harus mengembangkan budaya toleransi dan kompromis dengan rekan-rekan sehingga tercapai kerjasama yang menyenangkan.

Pengaruhi orang lain
Jangan pasrah, jika anda tidak mendapat perhatian dari lingkungan. Buatlah agar orang lain menyukai anda dengan cara-cara positif. Misalnya dengan memberikan perhatian pada setiap pembicaraannya, menjadi pendengar yang baik, dan ringan tangan jika mereka membutuhkan bantuan anda. Tunjukkan kualitas anda sesungguhnya sehingga mereka akan menyadari bahwa anda adalah orang yang layak diperhitungkan.

Hadapi masalah
Jangan lari dari masalah dan konflik yang melilit anda. Sebaliknya hadapai masalah tersebut dengan kepala dingin. Carilah solusi terbaik setiap anda menghadapi masalah.

Tidak mudah terpancing
Lingkungan kantor yang notabene terdiri bermacam kepala kerap menimbulkan beda pendapat yang berujung pada pertikaian. Jika sampai terjadi konflik, jangan terpancing untuk melakukan tindakan negatif dan jangan terpancing oleh provokator. Berpikirlah lebih jernih agar anda bisa menilai dan menyelesaikan setiap masalah secara objektif.

Jangan takut berubah
Orang yang ingin maju adalah orang yang tidak anti terhadap perubahan. Sedangkan orang yang tidak mau menerima perubahan adalah orang yang kaku dan pengecut. Maka jangan takut menerima perubahan yang terjadi. Anda pun tidak perlu takut berubah jika perubahan itu bisa membawa pengaruh yang lebih baik bagi karir dan kehidupan anda.

Tanggalkan ego
Mengedepankan ego dalam kerja tim tidak akan membuat anda tampak menonjol. Lepaskan ego anda jika anda ingin menjadi anggota tim yang solid. Bukankah lebih baik membicarakan suatu ide dan masalah bersama-sama daripada harus menggunakan 'otot'?

Kesimpulannya, dalam dunia kerja bukan cuma keahlian teknis dan profesional saja yang dibutuhkan. Kemampuan sosialisasi pun tak kalah pentingnya. Bahkan sudah banyak yang membuktikan kepiawaian bersosialisasi mampu mengantarkan seseorang ke gerbang sukses. Apalagi, bagi para pekerja dan profesional, lingkungan kerja merupakan tempat atau lembaga yang banyak menyita waktu mereka. Nah sekarang mulai sekarang, tingkatkan kemampuan sosialisasi anda..!

Melawan Rasa Tidak Pede



Rasa pede alias percaya diri merupakan salah satu modal untuk sukses di dunia kerja. Tanpa rasa pede rasanya sulit bagi anda untuk maju. Karena bagaimana anda mau maju jika belum melangkah anda sudah takut duluan? Umumnya, orang-orang yang nggak pede adalah orang-orang yang selalu merasa khawatir, takut salah, dan takut ditertawakan oleh orang lain.

Padahal sesungguhnya anda nggak perlu merasa nggak pede, karena setiap manusia memiliki kelebihan sekaligus kekurangan masing-masing. Di satu segi anda bisa menjadi 'bintang' tetapi di sisi lain anda bisa tertinggal. Karena sebagai manusia biasa, wajar jika anda tidak bisa menguasai semua bidang bukan?

Biasanya saat anda menyadari kelebihan anda, anda bisa percaya diri. Tetapi saat menyadari kelemahan anda, mendadak anda merasa nggak pede. Ini normal, tetapi anda harus melawan saat-saat anda nggak pede. Menurut Bob Grifith Communications Psychologist asal London, semua bisa melawan rasa nggak pede. Ibaratnya jika anda bisa menjadi bintang dalam organisasi karang taruna di RT anda, anda pun bisa menjadi bintang di meeting room di kantor anda.

Rahasianya, anda harus mencari tahu apa yang membuat anda percaya diri saat anda sedang tangguh. Kemudian transferlah rasa percaya diri saat rasa kurang pede anda mendadak muncul. Misalnya bila anda selalu menundukkan kepala saat berpapasan dengan bos, cobalah untuk mengangkat kepala, tersenyum dan sapalah bos anda. Kedengarannya memang sepele, tetapi jika anda sukses melakukannya, ini hal ini bisa menjadi titik awal bagi tumbuhnya rasa pede anda.

Kemudian cari dan pelajarilah kemahiran serta kelebihan yang anda miliki. Serta carilah kemungkinan bahwa anda pun bisa berhasil di bidang lain. Setelah itu buatlah strategi untuk mengatasi keadaan sulit yang datang. Untuk mengatasi masalah pede, Grifith menyarankan agar anda memiliki pandangan yang taktis dalam menghadapi kehidupan ini.

"Menggunakan taktik atau strategi dalam kehidupan bukan berarti anda mempraktekkan cara-cara yang licik atau diam-diam. Tetapi dengan merencanakan bagaimana cara komunikasi yang efektif. Apa yang ingin anda sampaikan dan bagaimana orang akan menanggapinya," jelas Grifith.

Singkirkan juga rasa khawatir dan takut dalam menghadapi situasi buruk. Sebaliknya anda harus memikirkan cara mengatasinya. Misalnya jika ide anda ditolak, no problem. Di lain waktu anda pasti memiliki ide yang lebih cemerlang. Jangan sampai kekhawatiran dan ketakutan membuat anda melarikan diri dan bersembunyi dari orang-orang sekitar. Inilah saatnya anda harus bangkit, berdiri tegak dan melawan rasa nggak pede.

Mulailah untuk mencari tahu bagaimana anda bereaksi di saat menyenangkan dan di saat sulit. Catatlah selalu reaksi anda di saat yang menyenangkan. Kemudian saat situasi sulit keluarkan catatan tersebut. Hal ini akan membantu anda keluar dari stres, tertekan, sekaligus cara menghentikannya. Dan hal ini perlahan-lahan akan membantu diri anda meningkatkan rasa pede. Hingga anda memiliki rasa pede yang stabil.

Percayalah, rasa pede akan sangat membantu dalam mengantarkan anda ke gerbang sukses. So, mulai sekarang lawanlah rasa nggak pede anda. Berdirilah tegak, tataplah masa depan dan tersenyumlah. Hadapilah setiap tantangan apapun dengan sikap optimis. Sukses untuk anda..!

Sumber : website

Kiat Mendapatkan Pekerjaan


Melamar pekerjaan bisa disebut sebagai suatu hal yang gampang-gampang susah. Ada pelamar yang hanya mengirimkan satu surat lamaran, kemudian dipanggil wawancara dan langsung diterima bekerja. Sebaliknya ada pelamar yang sudah mengirimkan puluhan surat lamaran dan sudah dipanggil untuk wawancara berkali-kali namun tidak kunjung diterima bekerja. Dalam banyak kasus, kemampuan akademik yang tinggi juga seringkali bukan jaminan untuk bisa diterima bekerja. Orang-orang yang termasuk dalam kelompok terakhir yang sudah mengirimkan puluhan surat lamaran tetapi tidak kunjung diterima bekerja seringkali menjadi frustrasi dan akhirnya putus asa sehingga kehilangan semangat untuk mencari pekerjaan. Akibatnya mereka cenderung menjadi penganggur dan memiliki konsep diri yang negatif.

Demi menjaga agar jangan sampai sang pelamar menjadi frustrasi maka ada beberapa hal yang harus dipahami dan dipelajari secara seksama oleh para pencari kerja. Sama halnya dengan melakukan kegiatan-kegiatan lain dalam hidup ini, maka mencari pekerjaan pun memerlukan suatu pemahaman, ketrampilan dan keahlian tersendiri. Hanya orang-orang yang menyadari hal inilah yang akan mampu memenangkan kompetisi (di Indonesia bisa disebut Hyper-kompetisi) dalam mendapatkan pekerjaan. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian para pencari kerja, seperti dikutip dari monster.com diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pemahaman terhadap Proses Pencarian Pekerja

Pemahaman yang benar terhadap proses pencarian pekerjaan akan sangat berguna bagi pencari kerja agar terhindar dari rasa frustrasi. Beberapa hal yang harus diketahui dan dipahami pencari kerja misalnya:

* Pencarian pekerjaan adalah identik dengan mempromosikan diri sendiri dan talenta yang dimiliki
* Mengetahui dengan pasti bagaimana talenta yang dimiliki dapat memberikan manfaat bagi perusahaan yang dilamar
* Mencari pekerjaan merupakan suatu pekerjaan juga: jadi perlu bersabar karena pasti membutuhkan waktu
* Buat rencana dan ikuti rencana tersebut; meski tidak harus diikuti secara kaku
* Mencari pekerjaan harus pantang menyerah

2. Kenali Diri Anda Sendiri

Identifikasi kemampuan, minat, bakat, nilai-nilai hidup, kebutuhan dan kebiasaan anda. Jika anda memahami hal tersebut maka akan lebih mudah bagi anda dalam menentukan jenis pekerjaan apa dan perusahaan seperti apa yang akan anda pilih.

3. Tentukan Tujuan Karir Anda

Putuskan jenis karir yang menjadi tujuan anda, perusahaan apa yang cocok bagi anda, dan bila perlu tentukan juga lokasi atau area dimana anda akan bekerja.

4. Buatlah Career Portfolio

Buatlah career portfolio anda dengan menyiapkan dokumen-dokumen pelengkap seperti:

* Surat Lamaran
* Resume
* Surat Rekomendasi, piagam penghargaan, dll
* Transkrip Nilai, Ijazah, Sertifikat, dll
* Kartu Nama (jika ada)

5. Perluas Jaringan

Mencari pekerjaan seringkali memerlukan kerjasama team. Dalam hal ini anda harus memiliki jaringan atau networking untuk mencari berbagai informasi yang diperlukan tentang lowongan pekerjaan yang sesuai untuk anda. Anda bisa bekerjasama dengan teman, anggota keluarga atau pun kenalan anda untuk mendapat berbagai informasi yang dibutuhkan. Semakin luas networking maka akan semakin cepat kemungkinan anda untuk mendapatkan pekerjaan atau setidaknya akan banyak peluang lowongan kerja yang tersedia.

6. Kenali Tempat / Perusahaan yang Dilamar

Kenyataan pahit yang harus dialami oleh pekerja karena di PHK atau para pencari kerja yang "ditipu" oleh si pemberi pekerjaan, hendaknya menjadi pelajaran bagi anda sebelum mengirimkan surat lamaran pekerjaan. Artinya jangan sampai anda melamar di perusahaan yang kurang terjamin masa depannya. Salah satu cara yang paling mudah dilakukan untuk mengenali perusahaan / pemberi pekerjaan adalah dengan mencari informasi secara rinci tentang perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan tersebut, mencakup kemampuan finansial, jenis usaha, jenis pekerjaan yang ditawarkan (pegawai tetap atau kontrak), siapa pemiliknya, dll. Jika akhirnya anda menemukan kecocokan dengan tujuan karir anda maka barulah anda boleh mengirimkan surat lamaran. Dalam hal bahwa anda melamar melalui iklan lowongan kerja yang ada di media massa maka pilihlah iklan lowongan kerja yang diterbitkan di media massa yang sudah terpercaya. Dan untuk ini pun anda tetap harus mengecek lagi profile perusahaan pemberi pekerjaan.

7. Melamar

Melamar pekerjaan membutuhkan suatu seni tersendiri oleh karena itu pencari kerja harus benar-benar mempersiapkan semua hal yang berhubungan dengan lamaran tersebut secara seksama. Lakukan hal yang sama setiap kali anda melamar pekerjaan.

8. Wawancara Kerja

Wawancara kerja merupakan suatu proses yang menghantar anda ke "gerbang perusahaan". Artinya jika anda sudah memasuki tahap wawancara kerja maka anda memiliki kesempatan untuk lebih mengenal perusahaan dan sebaliknya perusahaan dapat mengenal potensi anda secara lebih rinci. Oleh karena itu, pencari kerja harus benar-benar mempersiapkan diri dalam menghadapi wawancara kerja.

9. Menerima atau Menolak Tawaran Pekerjaan

Seperti yang telah dikemukakan bahwa mencari pekerjaan adalah gampang-gampang susah, maka konsekuensi logis yang akan dihadapi setiap pencari kerja adalah diterima atau ditolak. Dalam kenyataannya, meski disadari bahwa mendapatkan pekerjaan adalah suatu hal yang sulit, namun terkadang ada tawaran pekerjaan yang terpaksa ditolak sendiri oleh si pelamar karena berbagai alasan. Dalam hal ini, jika anda termasuk pelamar yang terpaksa menolak tawaran pekerjaan, maka lakukan hal tersebut dengan cara-cara elegance sehingga tidak menyinggung perasaan orang-orang di perusahaan yang anda lamar. Sebaliknya jika anda menerima tawaran kerja maka sampaikan rasa terima kasih penghargaan atas kesempatan untuk berkarir di perusahaan tersebut dan tindaklanjuti dengan membuat kesepakatan kerja serta langkah-langkah yang harus anda persiapkan sebelum mulai bekerja.

10. Evaluasi Proses

Jika anda tetap belum berhasil mendapatkan pekerjaan meski sudah menjalani beberapa langkah di atas, maka anda perlu mengevaluasi seluruh proses pencarian pekerjaan. Tanyakan pada diri anda sendiri:

* Apakah saya sudah melakukan semua hal yang wajib dan perlu dilakukan?
* Seberapa jauh persiapan saya dalam menempuh setiap langkah di atas?
* Hal-hal apa saja yang perlu saya perbaiki dan apakah ada hal lain yang kurang?

Jika memang ternyata masih tetap gagal mendapat pekerjaan meski sudah merasa melakukan langkah-langkah yang optimal, maka ada baiknya anda mencari bantuan kepada orang-orang yang profesional, misalnya konselor atau psikolog. Dengan bantuan mereka anda mungkin bisa mengidentifikasi apa yang menjadi penyebab kegagalan anda mendapatkan pekerjaan.

Dengan pemahaman terhadap keseluruhan proses pencarian pekerjaan diharapkan individu memiliki ketahanan diri dalam menghadapi berbagai tantangan sebelum berhasil memperoleh pekerjaan. Semoga tulisan ini memberikan manfaat bagi anda semua yang saat ini sedang mencari pekerjaan. Selamat mencoba. (jp)

Oleh Johanes Papu Jakarta, 20 Agustus 2002

Berani Berkata "Tidak" untuk Kebaikan Diri dan Lingkungan


Ternyata setelah mensurvei banyak orang yang begitu populer dalam
pergaulan dan terkesan selalu siap sedia untuk membantu orang lain
dengan perkataan ya di setiap saat, justru sosok ini adalah orang
yang tidak tahu menghargai dirinya dan lingkungannya. Bahkan,
menyusahkan dirinya sendiri, juga lingkungannya

BANYAK orang tidak berani bilang tidak, pada apa yang dimintakan pada
dirinya. Maka yang terjadi dia selalu berkata: ya, ok, atau baiklah,
sebagai pengganti kata menyanggupi sesuatu yang diminta darinya.
Sepintas hal ini tidak ada yang bermasalah dan terkesan bagus, jika
kita selalu bisa menolong orang lain. Tetapi apa yang terjadi dibalik
kata: ya, ok, atau baiklah?


Dengan tidak mempunyai keberanian menolak, dengan kata lain tidak
berani mengatakan: tidak mau, tidak sanggup, tidak bisa, dan
sebagainya, maka kita bisa membuat susah diri dan lingkungan kita
sendiri. Mengapa ini bisa terjadi?

Banyak orang yang selalu bisa bilang: ya, pada setiap orang yang
meminta apa pun padanya. Baik jasanya, bendanya, bahkan ide-ide, dan
sebagainya. Maka orang ini menjadi populer dalam pergaulan dan
menjadi sosok yang bisa diandalkan oleh semua orang. Tetapi apakah
benar demikian adanya?

Ternyata setelah mensurvei banyak orang yang begitu populer dalam
pergaulan dan terkesan selalu siap sedia untuk membantu orang lain
dengan perkataan ya di setiap saat, justru sosok ini adalah orang
yang tidak tahu menghargai dirinya dan lingkungannya. Bahkan,
menyusahkan dirinya sendiri, juga lingkungannya. Mengapa bisa
demikian?

Coba kita tinjau contoh-contoh di bawah ini. Sadar atau tidak, Anda
dan saya sering melakukannya. Contoh dari situasi yang sebenarnya
kita ingin/ mau sejujurnya menjawab tidak.

Ketika teman atau kerabat menelepon dan mengajak kita pergi ke mal,
padahal kita sedang asyik menikmati liburan di rumah dengan membaca
buku dan sejujurnya kita malas untuk pergi. Pikiran otomatis yang
tidak realistis - untuk menghindar dengan berkata tidak - muncul
karena yang keluar dari pikiran kita adalah: jika saya bilang tidak
mau, bisa melukai dia, juga bisa menjadi marah; saya tidak punya
alasan yang tepat untuk menolaknya; saya tidak enak karena dia teman
atau kerabat dekat, dan sebagainya. Akhirnya kita terpaksa menjawab:
ok, ya, baiklah! Tetapi hati kita tidak rela untuk pergi. Nah, apakah
ini baik untuk diri kita dan lingkungan? Dalam kejadian ini, yang
dirugikan hanya pihak kita karena pergi dengan terpaksa. Lalu, masih
ada contoh lain sebagai berikut. Teman atau kerabat meminta kesediaan
Anda untuk menjadi penerima tamu dalam pesta pernikahan anaknya.
Padahal, pada hari dan tanggal tersebut, ada juga acara syukuran
teman sekantor yang baru sembuh dari sakit.

Pikiran otomatis mengatakan, jika saya bilang tidak bisa, nanti
dikira saya tidak mau rukun dengan teman atau kerabat. Tetapi jika
bilang ya atau baiklah, saya juga tidak enak hati dengan teman
sekantor yang mengundang syukuran. Nah, akhirnya pada keduanya Anda
bilang ya. "Baiklah, saya akan datang dan memenuhi permintaan kamu".

Ternyata yang terjadi pada hari tersebut, jarak tempuh yang cukup
jauh dan lalu lintas yang macet, membuat Anda terlambat untuk menjadi
penerima tamu, karena tidak bisa bilang tidak, saat tetap ditahan
oleh teman yang kangen karena sakit yang lama dan dalam suasana
bersyukur. Akhirnya penerima tamu dalam pesta tidak ada atau kurang
lengkap karena Anda datang sangat terlambat.

Nah dalam hal ini, selain menyusahkan diri sendiri yang tidak mampu
bilang: tidak bisa, tidak mau, tidak sanggup, maka pihak yang Anda
sanggupi dengan berkata: ya saya bisa, ya saya mau, juga menjadi
susah karena acaranya berantakan dengan ketidakhadiran atau
keterlambatan Anda di pestanya.


Terbelenggu

Jika kita merasa harus bisa bilang ya, sedangkan sebenarnya dalam
diri kita mau bilang tidak, saat itulah penting bagi kita untuk sadar
dengan pola pikiran yang selama ini terbentuk. Tentu tidak masalah
kalau kita sesekali memanipulasi pikiran kita sendiri dengan berkata
ya, saat sebenarnya kita ingin mengatakan tidak. Untuk seterusnya
berdasarkan pola pikiran yang tidak realistis itu membuat kita
terjebak dalam permainan pikiran kita sendiri. Akhirnya, kita membuat
diri seperti selalu harus baik/ramah dan bersedia menolong, tetapi
justru lebih menyusahkan diri sendiri. Hal itu jelas terlihat pada
ilustrasi cerita di atas.


Pola Pikiran

Dengan demikian, penting bagi kita untuk mulai belajar mengenali pola
pikiran sendiri yang selalu merasa bersalah jika berkata tidak. Kita
harus belajar atau bersedia memulai untuk menabrak pola pikiran yang
selama ini terbentuk dengan mengantisipasi risiko dari menjawab
tidak. Kemudian, kita juga bisa membuat pertanyaan kritis terhadap
diri sendiri: jika kita berkata tidak, apakah efeknya untuk diri kita
dan lingkungan lebih baik atau malah merusak?

Belajar dari pengalaman dengan selalu menjawab ya, apakah selama ini
hasilnya selalu baik untuk diri maupun lingkungan? Buat juga
pertanyaan kritis pada diri sendiri, bahwa selama ini dengan selalu
menjawab ya, sebenarnya kita menyakiti diri sendiri dan hanya
menyenangkan orang lain.

Kita harus belajar memahami pikiran dan perasaan kita sendiri dan
tahu bahwa kita mempunyai hak penuh untuk mengatakan tidak, tanpa ada
keharusan menjawab alasannya.

Tidak bisa di pungkiri, kita terbelenggu dengan pola kebiasaan, pola
yang berpikir untuk bisa menjadi orang ramah, orang baik, dengan
selalu siap menjawab ya. Sebaliknya merasa bersalah jika sampai
berkata tidak terhadap orang lain yang datang pada kita.

Untuk menjaga relasi sosial tetap berjalan baik, kita bisa mengganti
kata tidak dengan kata-kata yang dianggap lebih halus. Kita bisa
mengganti kata tidak dengan berkata,"Bukan selera saya, terima kasih"
atau "Saya sudah ada janji lain". Yang paling umum menggantikan kata
tidak untuk menolak sesuatu yang kita tidak mau perbuat adalah dengan
mengatakan, "Saya sangat sibuk" atau "Jadwal saya sudah sangat
padat". Kata-kata atau kalimat itu terasa lebih luwes.

Perlahan tapi pasti, kita harus belajar untuk berani berkata tidak
terhadap sesuatu yang bisa membuat diri dan lingkungan menjadi
bermasalah, karena kita melakukan sesuatu yang bisa kita tolak karena
memang tidak mau melaksanakannya.


Sumber: Berani Berkata "Tidak" untuk Kebaikan Diri dan Lingkungan
oleh Lianny Hendranata

8 tipe pria yang nggak banget dech....


Nggak juga punya pacar? Wanita selalu kabur setelah kencan pertama?
Jangan-jangan anda masuk dalam golongan pria yang dihindari. Selamatkan diri
sebelum terlambat!!

1. Pria Manja

Pria ini biasanya terlalu emosional dan selalu mengutarakan isi hatinya
kepada sang kekasih. Pria semacam ini nggak percaya diri dan selalu butuh
seseorang yang membuatnya yakin dalam segala hal termasuk cinta, pekerjaan,
dan pertemanan .

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Pria yang memiliki kepercayaan diri
dan mandiri terlihat lebih menarik dri pada pria yang tidak percaya diri.
kebanyakan wanita lebih senang menjalin hubungan dengan pria yang bisa
memberikan rasa
aman dan nyaman.

Jika anda termasuk dalam tipe ini : Pilih waktu dengan tepat. Anda hanya
perlu mengendalikan perasaan anda di awal hubungan. Tunda mengumbar semua
perasaan atau kegelisahan anda. Bila dirasa hubungan sudah cukup dekat, anda
boleh bercerita tentang apa saja pada si dia.

2. Pria yang Gampang Ditebak

Wanita enggan berhubungan dengan mudah ditebak. Nggak ada tantangan atau
kejutan, reaksi si pria terhadap segala sesuatu sudah bisa diprediksi. Para
pria ini biasanya selalu mengikuti aturan atau formula tertentu dan biasanya
dia enggan melakukan sesuatu diluar kebiasaan. Dia jarang memberikan kejutan
spontan yang bakal membuat sang kekasih makin cinta.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Wanita menggilai pria-pria yang tak
mudah ditebak. Orang-orang yang berjiwa bebas atau *bad boys* lebih sering
dijadikan pilihan. Walau pria semacam itu punya sifat-sifat negatif namun
mereka tidak membosankan karena selalu ada pengalaman dan kejutan baru.

Jika anda termasuk dalam tipe ini : Bila anda tipikal yang mudah diprediksi,
anda tidak harus mengumbar sisi 'nakal' untuk memenangkan hatinya. Cukup mix
kebiasaan anda yang mudah diduga dengan hal di luar kebiasaan anda. Bila
biasanya hanya pergi makan dan nonton, coba lakukan hal baru. Mengunjungi
kota sebelah untuk sekedar cuci mata asyik juga lho. Nah, nanti kalo si dia
sudah terpikat dan mulai ingin tahu, anda bisa kembali ke kebiasaan lama.
Tapi sesekali berikan kejutan kecil untuknya.

3. Pria Arogan

Dia punya ego besar dan punya keinginan yang harus dituruti. Terkadang dia
juga kasar, nggak melulu ke pasangannya, tapi pada siapa saja dia merasa
berkuasa. Hmmm, sifat ini benar-benar buruk.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Wanita sering melihat cara seorang
pria memperlakukan orang lain untuk mengetahui kepribadiannya. Jadi meskipun
anda berlaku manis didepannya saat berkencan, si dia tetap akan
memperhatikan cara anda memperlakukan orang lain.

Jika anda termasuk dalam tipe ini: Apa yang akan anda lakukan bila anda
dianggap cukup arogan oleh pasangan anda? Jangan terlalu sering membicarakan
diri sendiri. Untuk membuatnya terkesan, perlakukan orang lain dengan penuh
rasa hormat. Gunakan kata-kata dengan nada rendah yang tidak terkesan
emosional.

4. Pria Playboy

Pria tipe ini tidak segan-segan menunjukkan pada pasangan usahanya mencuri
hati seorang wanita. Bila dia mengajak makan, mungkin saja dia mencoba
menggoda pelayan yang seksi di resto itu. Parahnya lagi dia tak segan-segan
memperlihatkan aksinya itu di depan pasangannya. Gampangnya, dia pria yang
tidak memiliki rasa hormat pada wanita.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Tidak hanya kebiasaannya yang
terlihat kampungan tapi ini juga bisa berdampak buruk untuk si wanita. Jika
anda sudah mulai mata keranjang pada kencan pertama, anda langsung
kehilangan kesempatan untuk menaklukkan wanita yang sedang anda dekati.

Jika anda termasuk dalam tipe ini: Jika anda tidak bisa menahan kebiasaan
ini terus-terusan, setidaknya berikan kesan pertama yang baik terhadap diri
anda. Hindari main mata atau lirak-lirik sebelah. Jika wanita yang anda ajak
kencan tak sanggup menahan anda untuk melirik wanita lain, mungkin saja anda
salah pilih.

5. Pria Pelit

Pria ini hampir tidak pernah membuang uangnya berlebihan. Bahkan untuk
sekedar membeli bunga. Kalau pun mengajak berkencan dia akan menunjukkan
tempat makan murah meriah.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: kencan pertama pastinya sudah
diribetkan dengan biaya kencan yang tak boleh mahal. Ditambah selalu
mengingatkan anda untuk terus menabung. Wanita tidak bisa membayangkan
menghabiskan hidupnya bersama pria yang menguntit tiap rupiah uangnya.

Jika anda termasuk dalam tipe ini: Cobalah untuk sedikit memanjakan wanita.
Tak perlu buang uang banyak, perhatian kecil sekali-sekali tetap perlu
supaya kekasih tetap senang. Agar dia merasa spesial, sekali waktu ajak ke
restoran mewah dengan suasana yang romantis sebagai ganti warung tenda
pinggir jalan yang tiap hari anda datangi.

6. Pria Tukang Debat

Pria jenis ini selalu mengubah percakapan menjadi bahan perdebatan.
Kelakuannya, membuat si wanita seperti sedang mengikuti kelas debat atau
rapat DPR. Ingat ya, berdebat terkadang bisa membuat seseorang stres.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Pergi berkencan seharusnya jadi
pengalaman menyenangkan. Bila terus-terusan mengajak si Dia berdebat pasti
bisa bikin bete dan membuatnya sedikit tertekan.

Jika anda termasuk dalam tipe ini: Cobalah untuk rileks. Nggak perlu malu
untuk menentukan topik pembicaraan sebelum pergi berkencan. Kencan adalah
kegiatan menyenangkan yang membuat hati rileks, jangan diubah menjadi ajang
adu argumen yang nggak perlu.

7. Pria Sok Baik

Cirinya gampang, pria ini doyan menghakimi orang lain. Kadang kala dia sama
sekali tidak menyentuh rokok dan minum alkohol. Dia juga nggak segan meminta
orang lain untuk mengikui jejaknya bahkan dengan tambahan petuah-petuah yang
membosankan.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Biasanya dia akan berpidato tentang
banyak hal. Mulai dari menilai diri si wanita sampai berusaha mulai mencoba
melarang ini itu. Pokoknya, orang yang paling baik dan benar adalah dirinya
sendiri.

Jika anda termasuk dalam tipe ini: Belum jadi suami saja sudah berani
melarang. Wanita paling tidak suka dikekang. Jika anda memang orang baik,
tanpa kata-kata yang menggurui juga akan terlihat dalam tindakan anda
sehari-hari.

8. Pria Penggosip

Pria ini senang sekali membicarakan kekurangan orang lain. Dia selalu
mencari celah untuk bisa ngobrolin orang lain. Tak jarang dia melontarkan
komentar kasar.

Mengapa pria seperti ini tidak menarik: Mana ada wanita yang tahan dengan
pria yang gampang bicara kasar dan senang membicarakan keburukan orang lain.
Membicarakan hal-hal yang negatif juga bisa membuat suasana semakin nggak
nyaman.

Jika anda termasuk dalam tipe ini: Mulailah mengurangi kebiasaan
membicarakan teman, kerabat atau siapa saja. Berikan kesan yang baik pada
teman kencan anda. Belajarlah untuk menyimpan rahasia. Selalu gunakan diri
anda sendiri sebagai cermin. Apakah anda senang rahasia dan kejelekan anda
diobral?

sumber : sarikata.com

Best Story : Ayam dan Bebek (keren loh ceritanya)


Sepasang pengantin baru tengah berjalan bergandengan tangan di sebuah
hutan pada suatu malam musim panas yang indah, seusai makan malam.

Mereka sedang menikmati kebersamaan yang menakjubkan tatkala mereka
mendengar suara di kejauhan: "Kuek! Kuek!"

"Dengar," kata si istri, "Itu pasti suara ayam."
"Bukan, bukan. Itu suara bebek," kata si suami.
"Nggak, aku yakin itu ayam," si istri bersikeras.
"Mustahil. Suara ayam itu 'kukuruyuuuk!',
bebek itu 'kuek! kuek!'
Itu bebek, Sayang," kata si suami dengan disertai gejala-gejala awal
kejengkelan.

"Kuek! Kuek!" terdengar lagi.
"Nah, tuh! Itu suara bebek," kata si suami.
"Bukan, Sayang. Itu ayam. Aku yakin betul," tandas si istri, sembari
menghentakkan kaki.

"Dengar ya! Itu a... da... lah... be... bek, B-E-B-E-K. Bebek!
Mengerti?" si suami berkata dengan gusar.
"Tapi itu ayam," masih saja si istri bersikeras.
"Itu jelas-jelas bue... bek, kamu... kamu...."

Terdengar lagi suara, "Kuek! Kuek!" sebelum si suami mengatakan
sesuatu yang sebaiknya tak dikatakannya.
Si istri sudah hampir menangis, "Tapi itu ayam...."
Si suami melihat air mata yang mengambang di pelupuk mata istrinya,
dan akhirnya, ingat kenapa dia menikahinya.

Wajahnya melembut dan katanya dengan mesra,
"Maafkan aku, Sayang. Kurasa kamu benar. Itu memang suara ayam kok."
"Terima kasih, Sayang," kata si istri sambil menggenggam tangan suaminya.
"Kuek! Kuek!" terdengar lagi suara di hutan, mengiringi mereka berjalan
bersama dalam cinta.

Maksud dari cerita bahwa si suami akhirnya sadar adalah: siapa sih
yang peduli itu ayam atau bebek? Yang lebih penting adalah keharmonisan
mereka, yang membuat mereka dapat menikmati kebersamaan pada malam yang
indah itu.


Berapa banyak pernikahan yang hancur hanya gara-gara persoalan
sepele?
Berapa banyak perceraian terjadi karena hal-hal "ayam atau bebek"?
Ketika kita memahami cerita tersebut, kita akan ingat apa yang menjadi
prioritas kita.
Pernikahan jauh lebih penting ketimbang mencari siapa yang
benar tentang apakah itu ayam atau bebek.
Lagi pula, betapa sering kita merasa yakin, amat sangat mantap, mutlak
bahwa kita benar, namun belakangan ternyata kita salah? Lho, siapa
tahu? Mungkin saja itu adalah ayam yang direkayasa genetik sehingga bersuara
seperti bebek!

Sumber: Unknown (Tidak Diketahui)

Sabtu, 01 Desember 2007

Kode Tombol Rahasia Ponsel Nokia


Kunci Trik Cara Buka Secret Code Akses HP/Handphone/ Telepon Selular/Seluler Nokia Anda

Berikut ini adalah kunci kode tombol rahasia yang dapat anda
jalankan sendiri dengan mengetiknya di keypad hp ponsel anda yang
bermerek Nokia baik yang cdma maupun yang gsm.

1. Melihat IMEI (International Mobile Equipment Identity)
Caranya tekan * # 0 6 #

2. Melihat versi software, tanggal pembuatan softwre dan jenis
kompresi software
Caranya tekan * # 0 0 0 0 #
Jika tidak berhasil coba pencet * # 9 9 9 9 #

3. Melihat status call waiting
Caranya tekan * # 4 3 #

4. Melihat nomor / nomer private number yang menghubungi ponsel anda
Caranya tekan * # 3 0 #

5. Menampilkan nomer pengalihan telepon all calls
Caranya tekan * # 2 1 #

6. Melihat nomor penelepon pada pengalihan telepon karena tidak anda
jawab (call divert on)
Caranya tekan * # 6 1 #

7. Melihat nomor penelepon pada pengalihan telepon karena di luar
jangkauan (call divert on)
Caranya tekan * # 6 2 #

8. Melihat nomor penelepon pada pengalihan telepon karena sibuk
(call divert on)
Caranya tekan * # 6 7 #

9. Merubah logo operator pada nokia type 3310 dan 3330
Caranya tekan * # 6 7 7 0 5 6 4 6 #

10. Menampilkan status sim clock
Caranya tekan * # 7 4 6 0 2 5 6 2 5 #

11. Berpindah ke profil profile ponsel anda
Caranya tekan tombol power off tanpa ditahan

12. Merubah seting hp nokia ke default atau pabrikan
Caranya tekan * # 7 7 8 0 #

13. Melakukan reset timer ponsel dan skor game ponsel nokia
Caranya tekan * # 7 3 #

14. Melihat status call waiting
Caranya tekan * # 4 3 #

15. Melihat kode pabrik atau factory code
Caranya tekan * # 7 7 6 0 #

16. Menampilkan serial number atau nomer seri hp, tanggal pembuatan,
tanggal pembelian, tanggal servis terakhir, transfer user data.
Untuk keluar ponsel harus direset kembali.
Caranya tekan * # 92702689 #

17. Melihat kode pengamanan ponsel anda
Caranya tekan * # 2 6 4 0 #

18. Melihat alamat ip perangkat keras bluetooth anda
Caranya tekan * # 2 8 2 0 #

19. Mengaktifkan EFR dengan kualitas suara terbaik namun boros
energi batere. Untuk mematikan menggunakan kode yang sama.
Caranya tekan * # 3 3 7 0 #

20. Mengaktifkan EFR dengan kualitas suara terendah namun hemat
energi batere. Untuk mematikan menggunakan kode yang sama.
Caranya tekan * # 4 7 2 0 #

21. Menuju isi phone book dengan cepat di handphone nokia
Caranya tekan nomer urut lalu # contoh : 150#

22. Mengalihkan panggilan ke nomor yang dituju untuk semua panggilan
Caranya tekan * * 2 1 * Nomor Tujuan #

23. Mengalihkan panggilan ke nomor yang dituju untuk panggilan yang
tidak terjawab
Caranya tekan * * 6 1 * Nomor Tujuan #

24. Mengalihkan panggilan ke nomor yang dituju untuk panggilan
ketika telepon hp anda sedang sibuk
Caranya tekan * * 6 7 * Nomor Tujuan #

Keterangan Tambahan :
- Kode diinput tanpa spasi
- Ada kode-kode nokia yang berlaku pada tipe tertentu saja

Mengambil Keputusan Cepat dan Tepat


Apa pun keputusan yang diambil seseorang pasti memiliki makna
penting, baik bagi orang lain maupun terhadap diri sendiri.
Sebagaimana yang kerap kita saksikan, setiap keputusan pemimpin
sangat ditunggu-tunggu berbagai kalangan dengan intensi dan
kepentingan masing-masing.

Kecil atau pun besar volume kelompok yang dipimpinnya, keputusan
pemimpin sangatlah berarti, serius, serta berpengaruh besar dan luas.
Kenyataan itu memberikan sekelebatan indikasi bahwa keputusan harus
diambil tidak saja dengan hati-hati, tapi juga tegas dan diputuskan
dengan berani dalam keadaan sadar.

Ada dua hal yang dibedakan berdasarkan prosesnya, yakni memecahkan
masalah (problem solving) dan membuat keputusan, terjemahan decision
making. (Kurang pas diterjemahkan sebagai "mengambil" keputusan). Tak
jarang orang memandangnya sama, kedua hal itu dianggap saling
berkaitan. Kendati keduanya memiliki definisi yang berbeda.


Pemecahan masalah merupakan serangkaian aktivitas manusia dalam
menjalani kehidupannya. Aktivitas hidup tersebut meliputi berbagai
sendi atau aspek, baik menyangkut hubungan antarpribadi, pekerjaan,
maupun kehidupan sosial secara lebih luas.

Semua aktivitas bertujuan untuk mencapai peningkatan kualitas manusia
yang bersifat kontinu atau berkelanjutan. Manusia harus selalu
kreatif saat memecahkan masalah yang dijumpai dalam keseharian
hidupnya.

Ada empat hal penting yang patut dimiliki seseorang agar mampu
melampaui proses pemecahan masalah dengan baik. Pertama, pemahaman
terhadap masalah yang sesungguhnya. Kedua, menguasai strategi
pemecahan yang jitu. Ketiga, memiliki kemampuan dan keterampilan yang
teruji, dan keempat, mengenali rintangan demi rintangan yang harus
dihadapi.


Secara garis besar, pendekatan kreatif dalam problem solving terbagi
atas tiga bagian. Proses inventarisasi sebagai bagian pertama,
diikuti bagian kedua, yakni identifikasi masalah, selanjutnya ketiga,
diakhiri proses pemecahan dan penerapan. Hal ini dibahas lebih dahulu
karena meskipun memiliki pengertian yang berbeda, dalam proses
pemecahan masalah sering kali melibatkan tindakan membuat keputusan.

Bagaimana Keputusan Dibuat?

Matlin (1995) mendefinisikan pembuatan keputusan (decision making)
sebagai tindakan seseorang untuk memilih satu atau lebih di antara
berbagai kemungkinan yang ada dalam kondisi yang belum jelas.
Pengertian ini memberikan gambaran bahwa keputusan juga mengandung
unsur prediksi dan berisiko.

Orang tentu menghendaki keberhasilan ketika mengambil keputusan
dengan tepat. Namun begitu sering kita mendengar keputusan yang telah
diambil membawa dampak buruk terhadap orang-orang sekitar. Mengapa
hal ini terjadi?

Keputusan terdiri atas dua bentuk yang saling bergantung. Pertama,
keputusan pribadi, dibuat atas dasar kepentingan pribadi yang sedikit
sekali melibatkan kehidupan orang lain. Kedua, keputusan kelompok,
yakni keputusan yang dibuat demi kelangsungan dan masa depan suatu
kelompok.


Kelompok di sini dapat berupa organisasi sosial, profit, bahkan
negara yang melibatkan kepentingan dan kesejahteraan rakyat pada
umumnya. Keputusan kelompok paling sering dijumpai karena pada
hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang hidup di dalam
kelompok.

Keputusan ini dipengaruhi pertimbangan- pertimbangan pribadi dari sang
pembuat keputusan, plus mempertimbangkan pendapat dan situasi
kelompok sebagai alternatif. Namun, sifat dari keputusan adalah
dibuat. Jadi, semua bergantung pada pembuatnya. Bayangkan ketika
seseorang membuat kue bolu, setidaknya ia harus menyediakan telur,
tepung, gula dan sedikit mentega. Juga perlu memiliki alat pengocok,
loyang cetakan, dan oven.

Kue bolu akan mengembang dan enak rasanya apabila dibuat dengan
ukuran-ukuran yang pas, tepat, tidak lebih atau kurang bahan. Satu
lagi, dalam beberapa kejadian, telur tak dapat mengembang apabila
konsentrasi dan emosi sang pembuat tidak fokus. Mungkin saja
kocokannya jadi kurang kuat atau kecepatan dan arah adukan yang tidak
stabil. Maka gagallah kue bolu itu.

Analogi tersebut cukup enak dijadikan cermin. Dibuat atau tidak suatu
keputusan yang melibatkan kepentingan banyak orang, betul-betul
bergantung pada pembuatnya. Menya- dari ketersediaan bahan atau
kesiapannya untuk fokus pada proses, bahkan kesungguhan hatinya dalam
membuat keputusan, bisa saja sang pembuat memilih alternatif lain.

Merasa belum siap dengan alternatif A, ketika banyak orang menunggu
keputusannya itu dibuat, sang pembuat malah memilih menunda
keputusannya. Penundaan dalam membuat keputusan adalah keputusan yang
dibuat berdasarkan pertimbangan khusus.

Biasanya lebih bersifat pribadi, karena hanya dirinya yang paling
paham sejauh mana ia siap membuat keputusan penting tersebut.

Sederhana saja memaknai proses sebuah keputusan dibuat. Berpijak pada
pemahaman yang diusung Matlin, pilihan yang diambil dan dicetuskan
oleh pembuat keputusan itulah yang merupakan keputusannya saat itu.

Jadi sia-sialah barangkali jika anggota kelompok tertentu menunggu-
nunggu keputusan yang mereka inginkan dibuat oleh pemegang otoritas
pembuat keputusan.

Yang menentukan bentuk keputusan itu bukan orang lain, meski masukan
dan situasi kelompok selalu diapungkan menjadi alternatif sebagai
bahan-bahan pertimbangan. Dengan tetap memegang definisi Matlin, kita
tahu bahwa keputusan dibuat dalam kondisi yang tidak jelas alias
masih diragukan ketepatannya dengan situasi yang ada.

Membuat keputusan berarti siap dan berani menanggung segala risiko
yang ditimbulkannya. Keputusan yang dibuat tentu saja akan teruji
lewat respons lingkungan serta perubahan situasi dan kondisi.

Mari, kita sedikit bermain logika matematika: semua A adalah semua B,
jika dan hanya jika A sama dengan B dan B sama dengan A. Mudah-
mudahan dapat digunakan untuk mengatakan, semua keputusan yang tidak
pasti adalah kondisi yang tidak jelas, jika dan hanya jika keputusan
yang tidak pasti sama dengan kondisi yang tidak jelas, dan
sebaliknya.

Mengapa harus membiarkan kondisi yang tidak jelas semakin diperkeruh
dengan keputusan yang tidak pasti dan tidak tegas? Setiap orang pasti
ingin menjadi pembuat keputusan yang lihai. Tidak ada salahnya
belajar dari kesalahan orang lain dalam membuat keputusan, asalkan
tidak mengulangi hal yang sama.

Memecahkan Masalah

Sudah kita lewati bahasan soal pemecahan masalah di atas tadi.
Tahukah Anda keputusan yang Anda buat memetakan kepiawaian Anda
memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan yang kian kompleks ini.

Berarti pula memetakan kualitas kemanusiaan kita sebagai manusia.
Dalam proses pemecahan masalah dicapai suatu keadaan seimbang ketika
konflik teratasi. Bagaimana konflik atau masalah terpecahkan,
tergantung bagaimana kesiapan empat pilar problem solving kita, plus
pengambilan keputusan yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi.

Kita tahu, situasi dan kondisi berubah-ubah dan belum jelas. Sering
kali orang mendengungkan pameo: tiada yang abadi di muka bumi ini
selain perubahan. Jadi, perubahan merupakan konsekuensi logis dari
kondisi yang tak pernah menentu.

Apabila kita tetap kesulitan menentukan sikap, ragu-ragu membuat
keputusan, menunggu kepastian dan stabilitas kondisi, jelas tak
mungkin. Lebih baik bersiap-siap saja menerima apa pun risiko dari
keputusan yang dibuat.

Kata orang bijak, bahan-bahan dalam membuat keputusan perlu
dipersiapkan dengan baik. Bahan itu adalah pengetahuan yang tak henti
ditambah, keberanian secukupnya, ketegasan yang tak berlebihan, dan
kejujuran penuh.

Orang bijak juga bilang, keputusan harus dibuat dengan bijak. Kalau
begitu marilah kita belajar kepada yang bijak untuk menjadi bijak.

Sumber: Mengambil Keputusan Cepat dan Tepat oleh Rinny Soegiyoharto,
psikolog bekerja di BPK Penabur