Jumat, 22 April 2011

Beberapa Informasi Karkas Sapi


tata kerja dinas peternakan prop bengkulu

TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
PROPINSI BENGKULU


Tugas Pokok Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Bengkulu :
Menyelenggarakan urusan rumah tangga dibidang peternakan yang diberi kewenangan oleh Gubernur dan tugas perbantuan yang diberikan oleh Pemerintah di bidang peternakan.

Fungsi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Bengkulu :
1. Pengembangan sumberdaya manusia dan kelembagaan lintas kabupaten dan Kota
2. Penataan tata ruang dan pengembangan wilayah peternakan lintas Kabupaten dan Kota
3. Pengendalian dampak lingkungan usaha peternakan lintas kabupaten dan Kota
4. Pengembangan teknologi perbibitan dan produksi peternakan lintas kabupaten dan Kota
5. Pengarahan, bimbingan, pengendalian dalam pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan di lintas kabupaten dan kota
6. Pengendalian dan pengawasan masyarakat veteriner dan lingkungan kesehatan hewan
7. Pengembangan agribisnis peternakan lintas kabupaten dan kota dalam satu system
8. Pelaksanaan promosi dan perizinan agribisnis yang dikaitkan dengan pembinaan kelembagaan agribisnis di lintas kabupaten dan kota
9. Pelaksanaan pemgelolaan unit pelaksanaan teknis dinas propinsi
10. Pelaksanaan tata usaha dinas.

Tugas Kepala Dinas :
Melaksanakan arahan serta kebijaksanaan umum, menetapkan peraturan penyelenggaraan pembangunan peternakan.

BAGIAN TATA USAHA

Tugas Bagian Tata Usaha :
Menyelenggarakan urusan ketata usahaan yang meliputi perencanaan, kepegawaian, umum dan keuangan.

BAGIAN TATA USAHA TERDIRI SUB BAGIAN :
Tugas Sub Bagian Kepegawaian :
1. Melaksanakan pengumpulan dan penyusunan data kepegawaian di propinsi, kabupaten dan kota
2. Menyusun keragaan kepegawaian di propinsi, kabupaten dan kota berdasarkan aturan kepegawaian yang berlaku.
3. Menyusun program peningkatan pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam jabatan structural dan jabatan fungsional melalui latihan jabatan dan latihan teknis.
4. Menyusun dan melaksanakan program kesejahteraan pegawai
5. Menganalisis jumlah, jenis pekerjaan dan jabatan teknis, serta kebutuhan pegawai di dinas peternakan propinsi, kabupaten dan kota.
6. Melaksanakan tugas – tugas tambahan yang berkaitan dengan kabupaten dan kota serta lembaga lainnya di Propinsi Bengkulu.

Tugas Sub Bagian Umum :
1. Melaksanakan urusan rumah tangga dinas
2. Menyusun dan mengurus perlengkapan dinas serta mengelola inventaris dinas
3. Melaksanakan dan menertibkan surat menyurat, kearsipan dan kepustakaan.
4. Melaksanakan penyebaran informasi yang berhubungan dengan pembangunan peternakan
5. Menyiapkan, mengumpulkan, menyampaikan dan menyajikan undang – undang, peraturan pemerintah, Kepres dan Perda yang berkaitan dengan dinas, serta bahan pembelaan bila ada penuntutan dari pihak luar maupun dalam.
6. Melaksanakan tugas – tugas tambahan yang berkaitan dengan kabupaten dan kota serta lembaga lainnya di Propinsi Bengkulu.




Tugas Sub Bagian Keuangan :
1. Menyusun dan menghitung rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas
2. Melaksanakan pembinaan administrasi keuangan sesuai dengan perundang- undangan yang berlaku.
3. Melaksanakan verifikasi, pengendalian dan pembinaan keuangan
4. Melaksanakan pembinaan kebendaharawanan.
5. Mengatur dan melayani penerimaan dan pengeluaran keuangan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6. Melaksanakan tugas – tugas tambahan yang berkaitan dengan lintas kabupaten dan kota serta lembaga lainnya di Propinsi Bengkulu..

Tugas Sub Bagian Perencanaan :
1. Menyusun perencanaan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan yang berhubungan dengan lintas kabupaten dan kota.
2. Menyusun dan menghitung renxcana anggaran pembangunan peternakan dan kesehatan hewan.
3. Menyusun pedoman perumusan dan pengendalian program pembangunan peternakan dan kesehatan hewan lintas kabupaten dan kota
4. Melaksanakan perumusan dan pengendalian proyek pembangunan di lingkup Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Bengkulu.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program dan proyek lingkup Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Bengkulu.

6. Menyusun pedoman dan petunjuk teknis pengendalian
7. Mengumpulkan, mengelola dan menganalisa data peternakan sebagai bahan perumusan, evaluasi dan laporan.
8. Menyajikan data dan potensi peternakan dalam bentuk analisis statistik , dokumentasi dan ekspose peternakan Propinsi Bengkulu
9. Menyusun evaluasi umum pembangunan peternakan
10. Melaksanakan tugas – tugas tambahan dari kepala bagian tata usaha.


SUB DINAS PENGEMBANGAN AGRIBISNIS, SDM DAN KELEMBAGAAN

TUGAS :
Melaksanakan kegiatan tugas kepala Dinas di Bidang pengembangan Agribisnis, sumberdaya manusia dan kelembagaan ,.

FUNGSI :
1. Menyusun program pengembangan agribisnis dan investasi peternakan lintas kabupaten/kota
2. Mengkoordinasikan program pengembangan agribisnis dan investasi peternakan lintas Kabupaten dan Kota.
3. Memantau dan mengevaluai pengembangan agribisnis, perizinan dan investasi peternakan lintas kabupaten dan kota.
4. Menyusun strategi pengembangan SDM dan kelembagaan lintas kabupaten/kota
5. Menyusun pola pendayagunaan SDM dan kelembagaan lintas kabupaten/kota.
6. Mengevaluai dan mengkaji pengembangan SDM dan kelembagaan lintas kabupaten/kota.

Sub Dinas Pengembangan Agribisnis, SDM dan Kelembagaan terdiri atas :
1. Seksi pengembangan SDM dan Kelembagaan mempunyai tugas :
a. Menjabarkan strategi pengembangan SDM dan kelembagaan dalam bentuk pola pengembangan dan pemantapan SDM dan kelembagaan yang bersifat lintas Kabupaten dan Kota.
b. Mengkoordinasikan dan pengendalian pelaksanaan pengembangan SDM dan pengendalian kelembagaan yang bersifat lintas kabupaten dan kota.
c. Mengevaluasi dan mengkaji hasil pengembangan dan pemantapan SDM dan kelembagaan yang bersifat lintas kabupaten dan kota.



2. Seksi pengembangan agribisnis peternakan mempunyai tugas :
a. Menyusun strategi dan pola pengembangan agribisnis peternakan lintas kabupaten dan kota.
b. Melakukan pengkajian dan penelitian system usaha peternakan yang sesuai dengan pola pengembangan agribisnis lintas kabupaten dan kota.
c. Menyusun pola pembinaan kelembagaan swasta yang bergerak di bidang agribisnis peternakan lintas Kabupaten dan kota.
d. Mengevaluasi pengembangan agribisnis peternakan lintas kabupaten dan kota.

3. Seksi pemasaran dan distribusi hail peternakan mempunyai tugas :
a. Menyusun informasi pasar dan distribusi hasil ternak lintas kabupaten dan kota.
b. Menyusun pola koordinasi dan pengendalian pemasaran ternak dan distribusi hasil ternak yang keluar masuk lintas kabupaten dan kota.
c. Mengevaluasi pemasaran dan distribusi hasil ternak lintas kabupaten dan kota.
d. Menyusun pola pembinaan pasar hewan lintas kabupaten dan kota.

4. Seksi Perizinan dan investasi mempunyai tugas :
a. Menyusun prasarana pengembangan investasi usaha peternakan dan pembinaan kemitraan usaha kecil, menengah dan besar.
b. Menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pengembangan perizinan dan investasi.
c. Mengevaluasi perkembangan perizinan dan investasi
d. Menyusun laporan tentang perizinan dan investasi.


SUB DINAS PENGEMBANGAN DAN PRODUKSI TERNAK

TUGAS :
Melaksanakan sebagian tugas kepala dinas dibidang pengembangan dan produksi ternak.

FUNGSI :
1. Menyusun strategi pengembangan dan produksi peternakan.
2. Menyusun pola umum pelaksanaan perbibitan, budidaya dan pengembangan ternak.
3. Menyusun pola koordinasi dan pengendalian perbibitan, pakan ternak dan pengembangan ternak di Kabupaten dan Kota.
4. Menyusun mekanisme evaluasi dan pengkajian atas penerapan teknologi peternakan.
5. Membina dan mengarahkan personil lingkup sub dinas pengembangan dan produksi peternakan.




Sub Dinas Pengembangan dan Produksi Ternak terdiri atas :
1. Seksi perbibitan mempunyai tugas :
a. Menyusun pedoman masalah perbibitan lintas kabupaten kota.
b. Menyusun program dan mekanisme koordinasi serta menyusun kebutuhan sarana dan prasarana perbibitan lintas kabupaten kota.
c. Mengkoordinir pelaksanaan peningkatan mutu genetik ternak, melaui penyebaran pejantan unggul, inseminasi buatan ataupun melalui embryo transper lintas kabupaten kota.
d. Menganalisa dan menjabarkan strategi pengembangan teknologi perbibitan lintas kabupaten kota.
e. Menganalisa hasil kegiatan perbibitan dan membuat laporan.
f. Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sub dinas.

2. Seksi pengembangan dan pengawasan mutu pakan mempunyai tugas :
a. Menyusun petunjuk/pedoman penggunaan dan penerapan teknologi pakan ternak berdasarkan hasil kajian di Bengkulu.
b. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi pakan ternak ditingkat peternak di lintas kabupaten kota berdasarkan aspek sosial-ekonomi dan sosial-teknologi.
c. Menyusun mekanisme koordinasi dengan dinas peternakan kabupaten kota.
d. Menjabarkan strategi pengembangan teknologi pakan ternak yang bersifat lintas kabupaten dan kota
e. Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sub dinas

3. Seleksi budidaya ternak mempunyai tugas :
a. menyusun petunjuk/pedoman pelaksanaan budidaya dan tatalaksana ternak lintas kabupaten dan kota.
b. Bekerjasama dengan dinas kabupaten dan kota dalam penetapan kawasan peternakan.
c. Menjabarkan strategi budidaya ternak untuk dikembangkan di kabupaten dan kota.
d. Memnatu dan mengevaluasi pelaksanaan budidaya ternak lintas kabupaten dan kota.
e. Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sub dinas..

4. Seksi Pengembangan dan penataan ternak mempunyai tugas. :
a. Menyusun petunjuku/pedoman pengembangan dan penataan ternak di lintas kabupaten dan kota.
b. Bekerjasama dengan dinas kabupaten dan kota dalam pengembangan dan penataan ternak.
c. Menjabarkan strategi pengembangan dan penataan ternak lintas kabupaten dan kota.
d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pengembangan dan penataan ternak lintas Kabupaten dan kota.
e. Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sub dinas.

SUB DINAS KESEHATAN HEWAN DAN MASYARAKAT VETERINER

Sub Dinas kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas :
Melaksanakan sebagian tugas Dinas peternakan di bidang Kesehatan hewan dan Masyarakt Veteriner.

Tugas dan fungsi :
a. menyusun strategi pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan lintas Kabupaten / Kota
b. menyusun pola umum Pengawasan Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner lintas Kabupaten dan Kota.
c. Menyusun Pola Koordinasi pengamatan , pengendalian , pencegahan dan pemberantasan Penyakit hewan menular lintas kabupaten dan kota.
d. Menyusun mekanisme perencanaan, evaluasi dan pengkajian Kesehatan Hewan dan Masyarakt Veteriner.
e. Menetapkan prosedur pengamatan mutu produk peternakan lintas Kabupaten dan Kota.

Sub Dinas kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner terdiri dari :
1. Seksi Kesehatan dan Masyarakt Veteriner mempunayi tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan hewan dan masyarakt veteriner lintas kabupaten dan kota.
b. Mengkoordinasi pelayanan kesehatan hewan dan masyarakat veteriner lintas kabupaten dan kota.
c. Menyusun dan menjelaskan strategi dan pola umum pengawasan produk peternakan lintas kabupaten dan kota.
d. Mengawasi kesehatan hewan lintas kabupaten dan kota.
e. Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sub dinas.

2. Seksi Pencegahan dan pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan mempunyai tugas:
a. Menyusun rencana kegiatan, memonitoring dan mengevaluasi kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan lintas kabupaten dan kota.
b. Menjabarkan strategi pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan lintas Kabupaten dan Kota.
c. Mengkoordinasikan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan lintas Kabupaten dan Kota.
d. Mengkoordinasikan pengawasan lalu lintas hewan, bahan asal hewan dan hasil-hasil bahan berasal dari hewan lintas Kabupaten dan Kota.
e. Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sub dinas.

3. Seksi Pengamatan dan Penyedian Penyakit Hewan mempunyai tugas :
a. Menyusun rencana strategi, memonitoring dan evaluasi kegaiatan pengamatan dan penyidikan penyakit hewan ( P2H ) lintas kabupaten dan kota.
b. Melaksanakan penyidikan, pengamatan peramalan wabah Epidemiologi penyakit hewan lintas Kabupaten dan Kota.
c. Membuatn peta penyakit hewan dan memonitoring kejadian wabah penyakit hewan lintas Kabupaten dan Kota.
d. Membina dan membimbing Laboratorium Kesehatan Hewan dan POSKESWAN lintas Kabupaten dan Kota. Serta melaksanakan koordinasi dengan Laboratorium tipe A.
e. Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sub dinas .

4. Seksi Pengawasan Obat hewan mempunyai tugas :
a. Menyusun Rencana Strategis dan Pola Umum, memonitoring dan mengevaluasi kegiatan pengawasan obat hewan lintas Kabupaten dan Kota.
b. Mengawasi produksi, peredaran dan penggunaan obat hewan lintas Kabupaten dan Kota .
c. Mengkoordinasikan Pembinaan Perdagangan Obat hewan, dan Poultry Shop lintas kabupaten dan kota.
d. Menyusun hasil evaluasi kegiatan pengeawasan dan penggunaan obat hewan lintas kabupaten dan kota.
e. Melaksanakan tugas tambahan dari kepala sub dinas.

renstra disnak kab sumbawa

A. Latar Belakang



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA


BAB I. PENDAHULUAN

Sistem perencanaan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 disebutkan, bahwa sistem perencanaan pembangunan sebagai satu kesatuan
tatacara perencanaan pembangunan. Sistem perencanaan pembangunan, merupakan suatu
proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumberdaya yang tersedia, guna menghasilkan rencana pembangunan
yang sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap berbagai persoalan.
Perencanaan pembangunan disusun dalam berbagai skala, baik jangka panjang (20 tahun),
menengah (5 tahun) maupun tahunan yang dilaksanakan oleh unsur-unsur penyelenggara
pemerintahan dengan melibatkan masyarakat.
Sehubungan dengan hal itu, dalam rangka memberikan pedoman yang dapat
mengarah pada pencapaian hasil yang efektif dan efisien, memenuhi ekspektasi masyarakat
dan tujuan pembangunan itu sendiri, maka diperlukan Rencana Strategis Satuan Kerja
Perangkat Daerah (Renstra – SKPD) untuk periode 5 (lima) tahun, sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya. Penyusunan Renstra – SKPD (Dinas Peternakan) tetap mengacu pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah dengan memperhatikan Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Rencana Pembangunan Jangka Menengah, merupakan penjabaran dari visi, misi
dan program kepala daerah ke dalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum,
program perioritas kepala daerah dan arah kebijakan keuangan daerah.
Selanjutnya Renstra – Dinas Peternakan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja – SKPD/Dinas Peternakan) yang menjadi acuan
dalam penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA –
SKPD/Dinas Peternakan) sebagai dokumen perencanaan tahunan Dinas Peternakan
Kabupaten Sumbawa.










Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010










1






B. Maksud dan Tujuan



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA

Maksud penyusunan Renstra – Dinas Peternakan Tahun 2005-2010 adalah
sebagai pedoman dalam penyusunan rencana kerja pemerintah daerah melalui Dinas
Peternakan setiap tahun selama periode 5 (lima) tahun yang mengacu pada visi dan misi
bupati terpilih dengan memperhatikan gambaran umum kondisi daerah serta kebijakan
nasional dan provinsi.
Tujuan dari penyusunan Renstra – Dinas Peternakan adalah untuk merumuskan
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan peternakan yang
bersifat strategis dan prioritas yang digali dari isu-isu strategis dan permasalahan dasar
dengan memperhitungkan potensi daerah serta mempertimbangkan aspirasi masyarakat
yang berkembang dalam lingkup peternakan.


C. Landasan Hukum
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan Tahun 2005-2010 disusun
berdasarkan pada paradigma nasional yaitu landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional
Undang-Undang Dasar 1945, serta acuan teknis sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1967 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Peternakan
dan Kesehatan Hewan (Lembaran Negara Repbulik Indonesia Tahun 1967 Nomor 10,
Tambahan Lembaran Negara Repbulik Indonesia Nomor 2824).
2. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Repbulik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Repbulik Indonesia Nomor 4421).
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Repbulik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Repbulik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah direvisi menjadi Undang –
Undang Nomor 12 tahun 2008.
5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Repbulik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Repbulik Indonesia Nomor
4438).


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010


2




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286).
7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi
Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3373).
8. Instruksi Presiden Nomor 07 Tahun 2000 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Publik.
9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
11. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 417/Kpts/OT.210/7/2001 tentang Pedoman
Umum Penyebaran dan Pengembangan Ternak.
12. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 05/2020/SJ Tanggal 11 Agustus 2005
tentang Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah.
13. Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Ternak Bantuan Pemerintah di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
14. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 7 Tahun 1999 tentang Retribusi
Rumah Potong Hewan.
15. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pajak
Pengiriman Barang/Bahan.
16. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 35 Tahun 2001 tentang Retribusi
Penjualan Produksi Usaha Daerah.
17. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 36 Tahun 2001 tentang Perubahan
Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumbawa Nomor 13 Tahun 1997
tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.
18. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 15 Tahun 2002 tentang Retribusi Ijin
Usaha Peternakan dan Pemotongan Hewan.
19. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 16 Tahun 2002 tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan Hewan.


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010


3




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
20. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengaturan
Lalulintas Ternak dan atau Bahan Asal Ternak.
21. Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 17 Tahun 2005 tentang Retribusi Kartu
Identitas Ternak.
22. Peraturan Bupati Sumbawa Nomor 11 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Sumbawa Tahun 2005-2010.


D. Hubungan/Kedudukan Renstra – SKPD dengan Dokumen Lainnya
Rencana Strategis Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa Tahun 2005 – 2010
disusun dengan memperhatikan dan berpedoman kepada : (a) Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Sumbawa Tahun 2005-2010; (b) Renstra Dinas
Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Barat; (c) Kewenangan Pemerintah Kabupaten
Sumbawa dibidang Peternakan dan (d) Standar Pelayanan Minimum Dinas Peternakan
Kabupaten Sumbawa.


E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Renstra – Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa sebagai
berikut :


BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memuat beberapa alasan yang bersifat konseptual dan konstitusional yang
menunjukkan arti penting penyusunan Renstra – Dinas Peternakan .
B. Maksud dan Tujuan
Menjabarkan maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra – Dinas
Peternakan.
C. Landasan Hukum
Menjabarkan Undang-Undang dan atau Peraturan lainnya yang menjadi
landasan hukum penyusunan Renstra – Dinas Peternakan.






Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010






4




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
D. Hubungan antara Renstra – Dinas Peternakan dengan Dokumen
Perencanaan Lainnya
Menjelaskan hubungan antara Renstra – Dinas Peternakan dengan RPJM
dan RPJP Kabupaten, RPJM Provinsi Nusa Tenggara Barat, Rencana Tata
Ruang Wilayah serta dokumen lainnya.
E. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra - Dinas Peternakan.


BAB II. TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN
A. Struktur Organisasi
Memuat struktur ogranisasi Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa
B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
Menjabarkan susunan kelembagaan organisasi Dinas Peternakan Kabupaten
Sumbawa, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun
2002 yang telah diubah dengan Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2002.
C. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa
Memaparkan tugas pokok dan fungsi Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa,
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2002 yang
telah diubah dengan Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2002.
D. Kewenangan Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa
Merinci dan menjelaskan 94 kewenangan Dinas Peternakan Kabupaten
Sumbawa, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun
2002 yang telah diubah dengan Peraturan Daerah No. 1 Tahun 2002,
merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten di Bidang Peternakan.


BAB III. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
A. Kondisi Umum Daerah Masa Kini
Berisi keadaan atau situasi umum dunia peternakan Kabupaten Sumbawa
saat ini (sekarang), baik menyangkut sumberdaya alam, sumberdaya manusia,
sumberdaya buatan manusia maupun sumberdaya sosial kelembagaan.




Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010




5




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
B. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi ke Depan
Memaparkan keadaan atau situasi yang diinginkan dimasa depan atau 5
(lima) tahun mendatang, terkait dengan kondisi dan eksistensi peternakan
Kabupaten Sumbawa.


BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi Dinas Peternakan
Berisi visi dan misi Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa dalam
mengaktualisasikan 94 (sembilan puluh empat) kewenangannya dengan tetap
mengacu kepada visi dan misi Kabupaten Sumbawa.
B. Tujuan
Menjelaskan beberapa tujuan yang diinginkan atau hendak dicapai terkait
dengan keberadaan Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa.
C. Strategi
Berisi deskripsi strategi yang akan dan tetap ditempuh oleh Dinas Peternakan
Kabupaten Sumbawa dalam rangka mencapai tujuan organisasi/lembaga.
E. Kebijakan
Memaparkan kebijakan dan atau langkah-langkah yang berkesesuaian
dengan strategi organisasi dalam upaya pencapaian tujuan.


BAB V. PROGRAM DAN KEGIATAN
A. Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD Dinas Peternakan
B. Program dan Kegiatan Lintas SKPD
C. Program dan Kegiatan Kewilayahan.


BAB VI. PENUTUP












Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010












6




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
BAB II. TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN


A. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Dinas Peternakan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 2000 yang telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2002,
merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten di Bidang Peternakan, selengkapnya
disajikan pada lampiran 1.


B. Susunan Kepegawaian dan Perlengkapan
Adapun susunan kepegawaian dan perlengkapan Dinas Peternakan Kabupaten
Sumbawa, sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Kepegawaian
d. Sub Bagian Perlengkapan
3. Sub Dinas Bina Program terdiri dari :
a. Seksi Pengumpulan dan Pengolahan Data
b. Seksi Perencanaan dan Perumusan
c. Seksi Informasi Data
d. Seksi Evaluasi dan Pengendalian
4. Sub Dinas Bina Kesehatan Hewan terdiri dari :
a. Seksi Pengamatan Penyakit Hewan dan Pelayanan Medik Veteriner
b. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan
c. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner
d. Seksi Pengawasan Obat Hewan dan Residu
5. Sub Dinas Bina Penyuluhan terdiri dari :
a. Seksi Tata Penyuluhan
b. Seksi Tenaga, Sarana dan Prasarana Penyuluhan




Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010




7




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
6. Sub Dinas Bina Budi Daya dan Pengembangan Ternak terdiri dari :
a. Seksi Pembibitan Ternak
b. Seksi Pengembangan Sistem dan Pola Kawasan Peternakan
c. Seksi Pengembangan Pakan dan Teknologi Peternakan
d. Seksi Penyebaran dan Pengembangan Ternak
7. Sub Dinas Bina Usaha terdiri dari :
a. Seksi Sumber Daya Peternakan
b. Seksi pelayanan Usaha, Pengolahan Hasil dan Pemasaran
c. Seksi Peternakan dan Agribisnis
d. Seksi Kelembagaan Peternakan
8. Kelompok Jabatan Fungsional, yang terdiri atas :
a. Jabatan fungsional Perbibitan Ternak
b. Jabatan fungsional Medis/paramedic
9. Cabang Dinas
10. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)


Dengan formasi jabatan yang ada sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah
Nomor 4 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun
2002, seluruh formasi telah terisi. Formasi dimaksud, selengkapnya ditampilkan pada
tabel 1 berikut :
Tabel 1 : Formasi Jabatan Struktural pada Dinas Peternakan Kabupaten
Sumbawa Tahun 2005

No.

Jabatan

Eselon

Formasi

Terisi

Lowong

1. Kepala Dinas
2. Kepala Bagian TU
3. Kepala Sub-Dinas
4. Kepala Seksi
5. Kepala Sub-Bagian

Jumlah

II.b
III.a
III.a
IV.a
IV.a

1
1
5
18
4

29

1
1
5
16
4

27

-
-
-
2
-

2

Sumber : Laporan Tahunan Disnak (2005)







Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010









8






C. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Peternakan



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA

Dasar hukum Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa, mengacu kepada Peraturan
Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 4 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 1 tahun 2002 tentang Pembentukan,
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Sumbawa yang selanjutnya diatur dengan Keputusan Bupati Sumbawa Nomor
1280 Tahun 2001 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Peternakan Kabupaten
Sumbawa. Adapun tugas Dinas Peternakan, adalah membantu Bupati dalam
menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang
peternakan.
Selanjutnya tugas pokok Dinas Peternakan, dijabarkan secara rinci dengan
melibatkan seluruh komponen yang ada sebagai suatu kesatuan. Penjabaran tugas pokok
dimaksud, sebagai berikut :
BAGIAN TATA USAHA, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum, tugas pokok :
a. Melaksanakan tugas-tugas ketatausahaan, arsip ekspedisi dan protokolan
b. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.

2. Sub Bagian Keuangan, tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan penyusunan kebutuhan dan belanja dinas, pembukuan,
perhitungan anggaran serta verifikasi.
b. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.


3. Sub Bagian Kepegawaian, tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan rencana kebutuhan dan pengmbangan pegawai, mutasi
pegawai serta pengelolaan administrasi keuangan.
b. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.


4. Sub Bagian Perlengkapan, tugas pokok :
a. Menyusun rencana kebutuhan rumah tangga dan perlengkapan dinas
b. Mengusahakan pengadaan, pemeliharaan, inventaris serta mengusulkan
penghapusan barang
c. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.






Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010






9






SUB DINAS BINA PROGRAM, terdiri dari :



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA

1. Seksi pengumpulan dan pengelolaan data, tugas pokok :
a. Mencari, menerima, mencatat sekaligus menganalisis data dan mencari informasi
dibidang peternakan.
b. Menghimpun dan mengolah data dibidang peternakan, termasuk pengkartuan
ternak.
c. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.


2. Seksi perencanaan dan perumusan, tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan perumusan rencana program dan kegiatan pembangunan
dibidang peternakan.
b. Mengidentifikasi, mengklarifikasi, merumuskan program dan kegiatan
pembangunan peternakan.
c. Menyusun dan merumuskan rencana biaya dan tenaga yang diperlukan bagi
pelaksana kegiatan.
d. Menyusun dan merumuskan jenis kualitas dan kuantitas kegiatan tehnis dan saran
kerja yang diperlukan.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.


3. Seksi Informasi Data, tugas pokok :
a. Mengklarifikasi, menyusun informasi data dibidang peternakan.
b. Menyajikan data statistik dibidang peternakan.
c. Menghimpun, menyimpan dan memelihara data-data dibidang peternakan.
d. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.

4. Seksi Evaluasi dan Pengendalian, tugas pokok :
a. Mengumpulkan dan mengolah hasil pelaksanaan rencana kegiatan dibidang
peternakan.
b. Mempersiapkan dan menyelenggarakan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan.
c. Menelaah dan menilai pelaksanaan rencana kegiatan peternakan.
d. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi sekaligus menyusun laporan
pelaksanaan kegiatan dibidang peternakan.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.


SUB DINAS BINA KESEHATAN HEWAN, terdiri dari :

1. Seksi pengamatan penyakit hewan dan pelayanan medik Veteriner, tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan petunjuk tehnis pengamatan, penyidikan dan epidemologi
penyakit hewan yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit serta membuat
peta penyakit hewan.
b. Melaksanakan kegiatan pengamatan penyakit hewan dengan pengambilan
specimen berupa preparat ulas darah, serum darah, korokan kulit dan faeces.



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



10




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
c. Membantu secara rutin kejadian penyakit hewan didalam daerah maupun diluar
daerah.
d. Melaksanakan tugas-tugas lain dibidangnya yang diberikan atasan.

2. Seksi pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan ( P3H ), tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan petunjuk tehnis pengamatan, penyidikan dan efidomologi
penyakit hewan yang disebabkan oleh virus, bakteri dan parasit, serta membuat
peta penyakit hewan.
b. Melaksanakan kegiatan pengamatan penyakit hewan dengan pengambilan
specimen berupa preparat ulas darah, serum darah, korokan kulit dan faeces.
c. Memantau secara rutin kejadian penyakit hewan didalam daerah maupun diluar
daerah.
d. Melaksanakan tugas-tugas lain dibidangnya yang diberikan atasannya.

3. Seksi kesehatan masyarakat veteriner, tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan petunjuk tehnis pelaksanaan kesehatan masyarakat veteriner
b. Melaksanakan pembinaan terhadap para penjagal hewan tentang prosedur
pemotongan hewan, rumah potong hewan.
c. Melaksanakan pemeriksaan hewan sebelum dipotong dan pemeriksaan daging.
d. Melaksanakan pengujian bahan yang berasal dari hewan seperti daging dan air
susu.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain dibidangnya yang diberikan atasan.

4. Seksi pengawasan obat hewan, tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan petunjuk teknis pengawasan obat hewan tentang peredaran di
kios, toko, pengecer dan pemakaiannya serta persediaany obat hewan.
b. Membuat prosedur dan tata cara perizinan usaha obat hewan.
c. Melaksanakan penyidikan ilmiah bahan obat-obatan hewan.
d. Melaksanakan tugas-tugas lain dibidangnya yang diberikan atasan.

SUB DINAS BINA PENYULUHAN, terdiri dari :

1. Seksi Tata Penyuluhan, tugas pokok :
a. Menyiapkan dan melaksanakan program, metode dan sistem kerja penyuluhan serta
rekayasa sosial dan ekonomi.
b. Memberikan pelayanan tejnis dan administrasi kepada para penyuluh peternakan
dan penyusunan dan pelaksanaan program penyuluhan.
c. Melaksanakan supervisi pelaksanaan penyuluhan.
d. Merencanakan dan melaksanakan eksposisi peternakan.
e. Membimbing penerapan teknologi peternakan spesifik lokasi.
f. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.

2. Seksi sarana dan prasarana penyuluhan, tugas pokok :
a. Menyusun rencana kebutuhan, pengolaan dan penggunaan sarana penyuluhan
b. Menyusun, memperbanyak dan menyebarkan materi penyuluhan
c. enyelenggarakan kursus-kursus/pelatihan/pertemuan petani peternak



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



11




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
d. Menyusun program Diklat SDM/ Aparat Peternakan yang meliputi Fungsional,
kejuruan dan ketrampilan
e. Mengumpulkan data informasi SDM Peternakan
f. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.

SUB DINAS BINA BUDIDAYA DAN PENGEMBANGAN TERNAK
1. Seksi pembibitan ternak, tugas pokok :
a. Melaksanakan pemantauan dan pengawasan pengeluaran ternak bibit
b. Melaksanakan kegiatan pemantauan, inventarisasi potensi wilayah sumber bibit dan
pemeriksaan lalu lintas ternak bibit sembelihan.
c. Melaksanakan pengujian populasi dasar ternak seleksi, register ternak bibit dan
identifikasi ternak bibit.
d. Menyelenggarakan pelayanan surat keterangan ternak bibit, serta pemberian ijin
produksi bibit ternak sesuai ketentuan dan petunjuk untuk terciptanya ketertiban
dalam segala kegiatan yang menyangkut bibit ternak.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.

2. Seksi pengembangan sistem dan pola kawasan, tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan juklak juknis pengembangan lahan, konservasi tanah, air dan
rehabilitasi lahan kritis dikawasan peternakan.
b. Menyelenggarakan kegiatan identifikasi potensi, pemetaan, tata ruang dan
pemanfaatan lahan penyebaran pembangunan peternakan.
c. Menyiapkan bahan bimbingan dan pengawasan penyebaran dan pengembangan
serta redistribusi ternak baik ternak pemerintah maupun swasta.
d. Menyelenggarakan kegiatan pemantauan dan pengawasan terhadap pemanfaatan
kawasan pengembangan peternakan.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.

3. Seksi pengembangan pakan dan teknologi peternakan, tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan juklak dan juknis pengawasan mutu bahan pakan dan mutu
pakan/konsentrat baik dalam peredaran maupun dalam pemakaian.
b. Menyiapkan bahan bimbingan terhadap produksi benih hijau makanan ternak,
penggunaan pakan dan penyalurannya.
c. Menyelenggarakan kegitan pengawasan mutu pakan/bahan pakan dalam peredaran
dan dalam pemakaian sesuai dengan ketentuan dan petunjuk untuk ketertiban dan
terjaminnya kualitas bahan pakan sehingga dapat meningkatkan produksi ternak.
d. Menyelenggarakan kebun benih hijauan makanan ternak.
e. Melaksanakan bimbingan terhadap pemanfaatan alat/mesin peternakan, menyusun
klasifikasi dan spesifikasi alat dan mesin.
f. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan pengawasan produksi, peredaran dan
penggunaan alat mesin peternakan termasuk penerapan tehnologi spesifikasi lokal.
g. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.

4. Seksi penyebaran dan pengembangan ternak, tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan bimbingan pembuatan dan pengesahan silsilah ternak,
bimbingan dan pengawasan penyebaran dan pengembangan serta redistribusi
ternak baik oleh pemrintah maupun swasta.

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

12




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
b. Menyelenggarakan pelayanan bimbingnan kastrasi ternak non bibit dan bimbingan
pengembangan mutu produksi ternak.
c. Memantau dan mengawasi penyebaran ternak bibit yang dilakukan oleh pemerintah
maupun swasta.
d. Menyelenggarakan pengawasan pengedaran mutu bibit ternak sesuai ketentuan dan
petunjuk untuk ketertiban dan terjaminnya mutu bibit ternak yang akan
dibudidayakan.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.

SUB DINAS BINA USAHA, terdiri dari :

1. Seksi Sumber Daya Peternakan, tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan petunjuk teknis kegiatan ekploitasi, konservasi dan pengolahan
sumber daya alam hayati peternakan.
b. Menyiapkan pola bimbingan dan pengembanan sumber daya peternakan.
c. Melaksanakan kegiatan pengkajian terhadap potensi-potensi ekonomis terhadap
sumber daya peternakan baik yang telah tergarap maupun yang belum tergarap.
d. Melaksanakan kegiatan pengkajian terhadap potensi-potensi ekonomis terhadap
sumber daya peternakan baik yang tergarap maupun yang belum belum tergarap.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.

2. Seksi pelayanan usaha, pengelolaan hasil dan pemasaran, tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan petunjuk teknis metode dan prosedur pengolahan hasil
peternakan.
b. Melaksanakan bimbingan peningkatan mutu proses dan mutu hasil pengolahan
bahan –bahan asal ternak.
c. Melaksanakan pelayanan pengurusan ijin keluar/masuk ternak dan bahan asal ternak
serta memantau dan menertibkannya.
d. Menyelenggarakan sistim informasi pasar dan pelayanan promosi komoditas
peternakan.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.

3. Seksi kelembagaan peternakan, tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan petunjuk bimbingan dan pengembangan kerjasama dan
kemitraan petani dan pengusaha peternakan.
b. Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional serta bimbingan dalam hal
manajemen kelembagaan usaha.
c. Menyelenggarakan bimbingan pengembangan kerjasama kemitraan petani peternak
dan pengusaha.
d. Menyelenggarakan pengelolaan dan perawatan, pemantauan dan pengawasan
operasioal, standar teknis pasar hewan.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.

4. Seksi Usaha Peternakan, tugas pokok :
a. Menyiapkan bahan petunjuk teknis tentang inventarisasi dan identifikasi jenis usaha
Agribisnis Peternakan dan Prosedur, tata cara perijinan pendirian usaha serta
pendaftaran usaha.

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

13




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
b. Menyelenggarakan kegiatan teknis operasional serta bimbingan dalam hal
inventarisasi, identifikasi usaha Agribisnis Peternakan.
c. Menyelenggarakan bimbingan untuk pengembangan usaha Agribisnis Peternakan
dan Permodalan.
d. Melaksanakan pelayanan pengurusan izin usaha/rekomendasi pendirian usaha.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam bidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Peternakan mempunyai fungsi sebagai
berikut :
a. Pelaksanaan pembinaan kewenangan di bidang peternakan yang ditetapkan oleh Bupati
Sumbawa.
b. Penyusunan rencana pembangunan, pengawasan dan pengendalian dibidang peternakan.
c. Penyusunan hasil pemantauan, laporan dan evaluasi pelaksanaan dan penyelenggaraan
pemerintahan dibidang peternakan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten
Sumbawa.
d. Penyusunan standar pelayanan minimal dalam / bidang peternakan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Kabupaten Sumbawa.
e. Penyusunan standar pembibitan / pembenihan yang menjadi kewenangan Pemerintah
Kabupaten Sumbawa.
f. Penyusunan Program Diklat Sumber Daya Manusia / Aparat Peternakan yang meliputi
teknis fungsional, keterampilan dan kejujuran.
g. Pelaksanaan pembinaan pengawasan dan pembinaan perizinan serta pembinaan usaha
peternakan.
h. Pelaksanaan pembinaan kebijakan dibidang peternakan yang ditetapkan oleh Bupati
Sumbawa.
i. Penyelenggaraan usaha pengelolaan dibidang peternakan.
j. Pelaksanaan pengkajian penerapan teknologi peternakan ditingkat usaha tani.
k. Pengelolaan administrasi umum meliputi : ketatalaksanaan, keuangan, kepegawaian,
peralatan dan perlengkapan dinas.
l. Pengelolaan Cabang Dinas dan UPTD.
Fungsi-fungsi tersebut, selanjutnya dijabarkan lebih rinci pada Bagian dan Sub Dinas,
sebagai berikut :
Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan Administrtasi Umum

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

14






b. Pengelolaan Aministrasi Keuangan
c. PengnelolaanAdministrasi Kepegawaian



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA

d. Pengelolaan Urusan Rumah Tangga, Perlengkapan dan Perbekalan
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain dibidangnya yang diberikan Kepala Dinas


Sub Dinas Bina Program mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana strategi, rencana pembangunan Lima Tahun, rencana tahunan
Dinas dengnan mengacu kepada pedoman rencana strategi dan rencana
pembangunan lima tahun daerah.
b. Pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program
dinas.
c. Penyiapan bahan, pengumpulan, penganalisaan dan penyajian data statistik.
d. Penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan terhadap pelaksanaan program
Dinas.
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain dibidangnya yang diberikan atasan.


Sub Dinas Bina Kesehatan Hewan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan kebijaksanaan dalam bidang kesehatan hewan
b. Pelaksanaan kegiatan penyusunan program bidang kesehatan hewan
c. Pelaksanaan pembinaan dan pembimbingan teknis didalam pengamatan penyakit
hewan, pemberantasan penyakit hewan, pengnemanan masayarakat veteriner
terhadap penyakit Zoonosis, pengawasan obat hewan, poskeswan, Rumah Potongn
Hewan dan Laboratorium.
d. Pelaksanaan pengujian dan penerapan tehnologi bidang kesehatan hewan
e. Pelaksanaan tugas-tugas lain dibidangnya yang diberikan atasan

Sub Dinas Bina Penyuluhan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program Diklat SDM/Aparat Peternakan yang meliputi teknis
fungsional, ketrampilan dan kejuruan.
b. Penyiapan dan melaksanakan program, metode dan sistem kerja penyuluhan serta
rekayasa sosial dan ekonomi.

c. Perumusan

rencana, pendayagunaan

dan

bimbingan

ketenagaan

penyuluhan/ketenagakerjaan petani peternakan.
d. Pelaksanaan bimbingan penerapan tehnologi spesifik lokasi
e. Pengumpulan data informasi SDM Peternakan
f. Penyusunan rencana, pengadaan, pengelolaan dan bimbingan pendayagunaan sarana
penyuluhan.
g. Perumusan rencana, pengadaan, penyebaran dan bimbingan pengembangan materi
penyuluhan.

Sub Dinas Bina Budidaya dan Pengembangan Ternak mempunyai fungsi :
a. Penetapan kebijakan dibidang pengembangan dan peningkatan produksi peternakan,
penyiapan petunjuk teknis pemanfaatan dan pengembangan lahan penyebaran dan
pengembangan peternakan serta redistribusi ternak.

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

15




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
b. Penetapan pedoman bimbingan, pengembangan dan penggunaan pakan/konsentrat
dalam peredaran maupun dalam pemakaiannya.
c. Penetapan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis bimbingan dan pengawasan,
penyebaran dan pengembangan serta redistribusi ternak baik oleh pemerintah
maupun swasta.
d. Penyiapan juklak dan juknis prosedur dan tat cara perijinan produksi bibit ternak
dan pelayanan surat keterangan ternak bibit.
e. Penetapan potensi wilayah sumber bibit, lalu lintas ternak bibit sembelihan dan
inseminasi buatan.
f. Pelaksanaan tugas-tugas lain dibidangnya yang diberikan Kepala Dinas.

Sub Dinas Bina Usaha mempunyai fungsi :
a. Penyusunan tata laksana dan pelayanan pemberian ijin, pembinaan dan pengawasan
perusahaan yang bergerak dibidang peternakan.
b. Penyusunan bahan pembinaan penerapan teknologi pasca panen dan pengolahan
hasil bagi pengembangan produk-produk peternakan.
c. Pemberian informasi tentang peluang sumber modal bagi usaha peternakan dan
penyebaran informasi pasar komoditi peternakan.
d. Pelaksanaan tugas-tugas lain dibidangnya yang diberikan Kepala Dinas.

D. Kewenangan dan Standar Pelayanan Minimum Dinas Peternakan

Beberapa kewenangan Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada bidang peternakan
sebagaimana tertuang pada tabel 2 berikut :

Tabel 2. Kewenangan Pemerintah Kabupaten Sumbawa di Bidang Peternakan



NO



BIDANG & URUSAN



1. Perencanaan pembangunan peternakan lingkup Kabupaten
2. Pengkajian Evaluasi Dampak pelaksanaan kebijaksanaan dan program
pembangunan peternakan
3. Perencanaan dan pelaksanaan pengawasan pembangunan peternakan
4. Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan pembangunan peternakan
5. Evaluasi kinerja dan birokrasi peternakan
6. Identifikasi potensi, pemetaan, tata ruang dan pemanfaatan lahan penyebaran dan
pembangunan peternakan
7. Penetapan pemanfaatan lahan sesuai tata ruang dan tata guna lahan peternakan
8. Operasi pengumpulan data primer komoditas peternakan
9. Pengawasan/pemeriksaan lalulintas antar daerah terhadap bahan asal ternak dan
hasil bahan asal ternak
10. Bimbingan dan pengawasan penyebaran ternak dan pengembangan serta retribusi
ternak
11. Bimbingan dan pengawasan pengembangan ternak oleh swasta


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010


16




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
12. Penyebaran dan pengembangan serta redistribusi ternak Pemerintah
13. Pemantauan dan inventarisasi potensi wilayah sumber bibit
14. Bimbingan penerapan standar teknis pembinaan mutu dan hasil ternak serta
pemasaran, kelembagaan, pelayanan dan perizinan
15. Pengawasan/pemeriksaan lalu lintas antar daerah terhadap ternak bibit, ternak
sembelihan
16. Bimbingan dan pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB)
17. Pemantauan pelaksanaan & registrasi hasil inseminasi buatan
18. Pengadaan mani beku ternak produksi dalam negeri
19. Produksi mani beku ternak lokal (Lokal Spesifik)
20. Pelayanan promosi komoditas peternakan
21. Bimbingan dan Pengembangan kerjasama kemitraan petani ternak dan pengusaha.
22. Pemberian izin usaha Peternakan.
23. Pemberian izin usaha RPH/RPU
24. Pemantauan dan pengawasan izin usaha
25. Bimbingan kelembagaan usaha peternakan, manajemen usaha peternakan dan
pencapaian pola kerjasama usaha peternakan.
26. Pemantauan dan pengawasan penyaluran ternak bibit yang dilakukan oleh swasta.
27. Penyusunan ketenaga kerjaan petani peternak.
28. Pengumpulan data informasi SDM Peternakan
29. Bimbingan ekplorasi, ekploitasi, konservasi dan pengolahan Sumber daya alam
hayati peternakan
30. Bimbingan penerapan teknologi peternakan spesifik lokasi
31. Bimbingan penerapan standar – standar teknis dan sertifikasi pembibitan sarana,
tenaga kerja, mutu dan metode
32. Pengujian populasi dasar ternak, seleksi dan registrasi ternak bibit
33. Kastrasi ternak non bibit.
34. Bimbingan dan pelaksanaan pengadaan dan atau produksi mudigah, alih mudigah
serta pemantauan pelaksanaan dan registrasi hasil mudigah.
35. Pengawasan pengedaran mutu bibit ternak dan bimbingan produksi peternakan.
36. Identifikasi bibit ternak dan pemberian surat keterangan dari kabupaten asal ternak.
37. Pemberian izin produksi bibit ternak
38. Bimbingan pembuatan dan pengesahan silsilah ternak
39. Bimbingan, pemanfaatan pemeliharaan alat dan mesin peternakan.
40. Penyusunan rencana kebutuhan dan pengadaan alat/mesin peternakan.
41. Pemantauan produksi, peredaran dan penggunaan alat/mesin peternakan.
42. Penyusunan klasifikasi dan spesifikasi alat dan mesin peternakan.
43. Demontrasi dan kaji terap alat dan mesin peternakan.
44. Penyebaran prototipe alat dan mesin peternakan yang telah direkomendasikan pada
peternak.
45. Pengawasan mutu, bimbingan penggunaan alat dan mesin peternakan serta bengkel
alat dan mesin peternakan.
46. Bimbingan tehnis pengembangan lahan, konservasi tanah dan air dan rehabilitasi
lahan kritis dikawasan peternakan.



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



17







lanjutan ……………….

NO



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA




BIDANG & URUSAN


47. Bimbingan dan pengawasan pelayanan kesehatan hewan.
48. Pembangunan dan pengolahan unit – unit pelayanan kesehatan hewan.
49 Pengamatan dan pencatatan kejadian penyakit hewan.
50. Penyelidikan dan epidemilogi penyakit hewan, parasit, bakteriawi, virus dan
penyakit hewan serta eradikasi.
51. Pengamatan, identifikasi, pemetaan, pengendalian dan bimbingan penanggulangan
penyakit hewan serta eradikasi.
52. Pemetaan penyakit hewan tingkat kabupaten
53. Bimbingan dan pemantauan pelaksanaan pemberantasan penyakit hewan yang
dilakukan oleh masyarakat.
54. Pengawasan urusan kesejahteraan hewan.
55. Pengawasan peredaran obat hewan ditingkat kios dan pengecer serta pemakaian
sediaan biologik, farmasetik dan premiks.
56. Pengaadaan sediaan biologik, farmasetik dan premiks untuk penanggulangan
penyakit hewan menular bukan wabah.
57. Bimbingan sediaan biologik, farmasetik dan premiks kepada peternak.
58. Pengadaan dan penyaluran sediaan biologik, farmasetik dan premiks.
59. Bimbingan pengawasan sediaan biologik, farmasetik dan premiks dalam peredaran
di tingkat Depot dan Toko Obat Hewan.
60. Pembangunan, pengelolaan dan perawatan pasar hewan.
61. Pemantauan dan pengawasan operasional pasar hewan.
62. Pemantauan dan pengawasan penerapan standar – standar teknis pasar hewan.
63. Pemantauan dan pengawasan penerapan standar – standar teknis dan operasional
Rumah Sakit Klinik.
64. Pemantauan dan pengawasan operasional Rumah Sakit Hewan, satuan pelayanan
peternakan terpadu, poskeswan Hewan, RPH dan lain – lain.
65. Pemberian izin laboratorium kesehatan hewan peternakan.
66. Pemberian izin rumah Sakit/ Klinik Hewan.
67. Pengawasan mutu pakan konsentrat dan bahan baku pakan dalam pemakaian.
68. Pengawasan mutu pakan dan bahan baku pakan dalam peredaran.
69. Peramalan dan perhitungan produksi hasil peternakan.
70. Pengumpulan, pengolahan, analisis data dan statistik serta informasi.
71. Bimbingan analisis usaha dan pemasaran hasil peternakan.
72. Pengumpulan, pengolahan, analisis, pelayanan dan penyebarluasan informasi
pasar.
73. Penetapan, pemantauan dan pengawasan kawasan Karantina hewan.
74. Analisis, dan penanggulangan resiko bahan kimia komoditi peternakan.
75. Bimbingan produksi hygiene pakan ternak.
76. Bimbingan produksi dan penggunaan pakan dan bahan baku pakan konsentrat.
77. Bimbingan produksi benih hijauan pakan tingkat PS, SS dan ES.


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010


18







lanjutan ……………

NO



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA




BIDANG & URUSAN


78. Pengadaan, perbanyakan dan penyaluran benih hijauan pakan tingkat benih dasar
dan benih pokok.
79. Penyelenggaraan kebun benih hijauan pakan untuk perbanyakan benih dasar dan
benih pokok.
80. Penutupan dan pembukaan kembali wilayah wabah.
81. Pembangunan dan pengelolaan laboratorium Tipe B dan C
82. Pemberian izin usaha Obat Hewan.
83. Pemantauan/pengawasan penerapan tehnologi peternakan spesifiklokasi.
84. Pembangunan dan pengelolaan dan perawatan Rumah Sakit Hewan ( RSH ) klinik
hewan satuan pelayanan peternakan terpadu, pos kesehatan hewan, Rumah Potong
Hewan dan lain – lain.
85. Pemantauan dan pengawasan lembaga sistim mutu.
86. Bimbingan peningkatan mutu unit pengelolaan, alat transportasi, unit
penyimpanan dan hasil peternakan.
87. Bimbingan dan penerapan standar – standar teknis pengadaan, pengelolaan dan
distribusi pangan serta bahan pangan asal ternak.
88. Pengawasan kesehatan masyarakat veteriner
89. Pemberian sertifikasi kesehatan bahan pangan asal ternak dan hasil bahan pangan
asal ternak.
90. Survey dan pemberian keterangan asal/ kesehatan bahan asal ternak dan hasil
bahan asal ternak.
91. Bimbingan, pemantauan dan pemberian hygiene dan sanitasi lingkungan usaha
peternakan.
92. Penetapan pengeluaran dan pemasukan bahan pangan asal ternak dan hasil bahan
pangan asal ternak.
93. Pemantauan dan evaluasi pengawasan mutu bahan pangan asal ternak dan hasil
bahan pangan asal ternak.
94. Bimbingan pengadaan, pengelolaan dan distribusi bahan dan pangan asal ternak.


Selanjutnya Standar Pelayanan Miminum Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa,
secara rinci ditunjukkan pada lampiran 1.













Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010













19




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
BAB III. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH


A. KONDISI UMUM DAERAH MASA KINI
Kondisi umum Kabupaten Sumbawa dibidang peternakan baik menyangkut
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, buatan manusia maupun sumberdaya sosial
kelembagaan hingga saat ini, selengkapnya dipaparkan sebagai berikut :


1. Sumberdaya Alam (SDA)
Sumber Daya Alam (Natural Resource), adalah segala sesuatu yang tersedia
secara alami seperti : ternak, padang penggembalaan (Lar) dan padangan lainnya, pakan
(hijauan), hasil limbah pertanian dan iklim.
Kabupaten Sumbawa mempunyai sumber daya alam yang cukup potensial, meliputi
jumlah ternak yang mencapai 74.664 ekor sapi Bali; 986 ekor sapi Hissar; 68.519 ekor
kerbau; 32.653 ekor kuda; 59.524 ekor kambing; 1.201 ekor domba dan 7.232 ekor babi.
Selebihnya ternak unggas seperti ayam ras (pedaging dan petelur), ayam buras, itik dan
entog masing-masing berjumlah 345.950 ekor; 769.204 ekor; 18.760 ekor dan 17.312 ekor.
Dalam perjalanannya, Pemerintahan baru Kabupaten Sumbawa akan dan tetap
berupaya menggali dan mengkaji potensi ternak, khususnya kerbau lokal. Hal ini, tidak lain
bertujuan untuk menjadikan ternak “Kerbau Sumbawa” sebagai maskot dan komoditi
handal daerah ini. Melalui ternak kerbau, diharapkan nama harum Kabupaten Sumbawa
dapat merambah kepelesok tanah air, bahkan mendunia.
Selanjutnya padang penggembalaan (Lar) dengan luas areal sekitar 26.776 Ha
yang tersebar pada 13 (tiga belas) kecamatan, ditambah dengan potensi padangan lainnya
yang mencapai luas 251.804 Ha. Pakan hijauan (terutama pada musim penghujan) dan
potensi limbah pertanian sebagai elemen penting dalam kegiatan pengembangan ternak
besar, kecil maupun unggas.
Sumberdaya Lar atau padangan lain, sangatlah membantu bagi
pengembangbiakan dan peningkatan produksi ternak. Eksistensi Lar termasuk padangan
lainnya yang sedemikian luas, memungkinkan kelangsungan pertumbuhan dan
pengembangan ternak yang dikelola pada suatu kawasan. Dengan adanya Lar, diharapkan
kesinambungan pembangunan peternakan dapat berkesesuaian dan tidak saling merugikan


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010


20




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
dengan pembangunan sub sektor lainnya. Selain itu, ketersediaan Lar dan Padangan
memberikan alternatif lain dalam mengatasi keterbatasan penyediaan pakan ternak,
terutama pada musim kemarau. Hal yang perlu diperhatikan adalah mengupayakan status
hukum bagi setiap Lar yang ada, disamping terus berupaya memprakarsai tumbuh dan
berkembangnya Lar baru melalui pemanfaatan padangan, seperti lahan tidur yang ada dan
sejenisnya.
Menurut data statistik, Kabupaten Sumbawa memiliki areal tanam dan panen yang
sangat luas. Berbagai jenis tanaman dan hasil ikutan (limbahnya), memberikan dukungan
yang tidak kecil bagi penyediaan pakan alternatif untuk kelangsungan hidup,
pengembangbiakan dan peningkatan produksi ternak. Limbah berbagai komoditi pertanian
seperti : padi, jagung dan berbagai jenis legiuminosa lainnya tidak saja dimanfaatkan
sebagai pupuk organik, melainkan juga sebagai penyedia pakan ternak.
Sumber daya alam Kabupaten Sumbawa yang sangat besar, ternyata belum mampu
dimanfaatkan secara optimal. Kelemahan ini terlihat pada rendahnya tingkat pemanfaatan
padang penggembalaan peternakan yang baru mencapai 6.228,3 Ha atau 23,26 persen (dari
potensi yang tersedia 26.776 Ha) . Pemanfaatan LAR bagi berbagai aktifitas peternakan
lebih bersifat situasional dalam pengertian bahwa, pemanfaatannya sebatas musim
penghujan. Tidak banyak lokasi LAR yang dimanfaatkan pada musim kemarau mengingat
ketersediaan hijauan/rumput relatif sedikit, sebagai konsekuensi manajemen pengelolaan
yang tidak sesuai dengan standarisasi teknis.
Beberapa daftar Lar yang tersebar di Kabupaten Sumbawa, ditunjukkan pada tabel
3 di bawah ini.
Tabel 3. Data potensi LAR di Kabupaten Sumbawa Tahun 2006.

No. Kecamatan/
Desa

Nama Lar

Luas
(Ha)

Jenis
Pakan

Prasarana
Pendukung

Sarana
Penunj
ang

1

2

3

4

5

6

7


1. Sumbawa

2. Unter Iwes

3. Lab. Badas


-
Jumlah
-
Jumlah
-
Jumlah.


357.7
357.7
555.2
555.2
578.2
578.2


-
-
-
-
-
-


-
-
-
-
-
-


-
-
-
-
-
-



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



21






4. U t a n



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA

- Motong

- Tengah
- Stowe Brang
- Sabedo

5. R h e e
- Luk
- Rhee



6. A l a s

7. B u e r
8. Alas Barat

Kuang Bira
Sepakat
Lemak Segolong
Jorok Jati
Samper Sabedo
Jumlah

Sampar Kuang
Sampar Bul
Jumlah
-
Jumlah
-
Jumlah

256
300
351
197
175
1.279

358
411
769
201.4
201.4
145.4
145.4

Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
-

Rumput
Rumput
-
-
-
-
-

Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
-

Jalan Setapak
Jalan Setapak
-
-
-
-
-

-
Sungai
-
-
-
-

-
-
-
-
-
-
-

-Mapin Kebak Bara Mayung
( Dsn. Ai Jati )
Ai Selayar
Jumlah
9. Batulanteh
Jumlah

10. Moyohulu
- Batu Tering/ Penua
Lito A Ai Sadu
Skental
- Bt. Tering Sangka Bulan
Ragan Roa
Seberaks
- Semamung Uma Pola
Jumlah……….

11. R o p a n g

75

100
175
312.5
312.5


50
20
30
30
50
100
100
380

Rumput

Rumput
-

-


Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
-

Jalan Setapak

Jalan Setapak
-

-


Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
-

Sumur

Embung
-

-


Embung
-
-
Embung
-
Embung
Sumur
-

- Lenagguar

- Tatebal

- Lantung


- Ropang/Lebin


- Lebangkar

Sedado, Sering
Uma Ramung
Sampar Bukal
Buin Balit, Temutung
Sampar Klisu
Sampar Liang Jonge
Kake
Sapar Selam, Sebunga
Sampar Pola, Telamir,
Popok, Penak
Lesek, Beru, Dodo
Suri
Jumlah

1.000
500
1.500
500
1.000
1.000
3.000

2.000

500

11.000

Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput

Rumput

Rumput

Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak

-

-

Sumur
Embung
Embung
-
Embung
-
-

-

-



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



22






lanjutan ………………



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA

No. Kecamatan/
Desa

Nama Lar

Luas
(Ha)

Jenis
Pakan

Prasarana
Pendukung

Sarana
Penun-
jang

1

2

3

4

5

6

7


12. Lunyuk
- Jelapang
- Plara
- Krida
- Mekar Sari




13. Moyo Hilir
- Kakiang, Ngeru
Berare, Moyo
- Tanjung Bele
- Ngeru, Kakiang




14. Moyo Utara
-
Pungkit/Sebewe
& ukin
- Penyaring


15. Lape/Lopok
- Lopok



- Langam

- Lb. Kuris



- Mama



Jelapang
Sapar Rau
Lenang Kaliang
Lapan Jontal

Jumlah


Badi

Lar Tanah Rentung
Lar Puna

Jumlah


Olat Cabe Pusuk
Pepar
Lenang N A P

Jumlah


Badi, Batuapi, Lenang
Goal, mate jaran, Jeruk
Bang, Liang Bungir,
Liang Layar
Pulau Liang
Badi
Pulau Ngali
Pulau Liang
Badi
Maja
Serara
Fonto
Jumlah



8
10
50
75

143


200

50
500

750


1.000

100

175


600



600
170
400
400
300
300
60
200
3.030



Rumput
Rumput
Rumput
Rumput

-


Rumput

Rumput
Rumput

-


Rumput

Rumput

-


Rumput



Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput



Jalan Aspal
Jalan Aspal
Jalan Setapak
Jalan Setapak

-


Jalan Setapak

Jalan Setapak
Jalan Setapak

-


-

-

-


-



-
-
Jalan Setapak
-
Jalan Setapak
-
-
-



-
-
-
-

-


Embung

Embung
Embung

-


-

-
-


-



-
-
Sumur
-
Sumur
-
-
-








Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010








23






lanjutan ……………



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA

No. Kecamatan/
Desa

Nama Lar

Luas
(Ha)

Jenis
Pakan

Prasarana
Pendukung

Sarana
Penun-
jang

1

2

3

4

5

6

7


16. P l a m p a n g
- Sejari
- Plampang

- Muer




- Simu & Muer

- Teluk santong







17. M a r o n g e
- Maronge

- Lb. Sangoro

- Simu



118. Labangka



Sejari
Ai Ampuk
( Dusun Pamunga )
Padak Liyin
( Dusun Lb. Ala )
Lutuk Kele
( Dusun Br. Kolong )
Bukit Barisan
Ponto
Biara
Dusun Lab. Ala




Jumlah


Tanak Dewa
( Dusun Maronge )
Sampar Gurin
( Dusun Lb. Sangoro )
Peliuk Kokar

Jumlah
-
Jumlah



500
400

300

200

200
1.000
200
100





2.900


300

400

150

850
-
-



Rumput
Rumput

Rumput

Rumput

Rumput
Rumput
Rumput
Rumput




-


Rumput

Rumput

Rumput

-
-
-



Jalan Aspal
Jalan Tanah

Jalan
Setapak

Jalan
Setapak

Jalan
Setapak
Jalan
Setapak
-
-
-


Jalan
Setapak

-

-
-
-
-



Sumur
Sungai &
Pagar
Sungai

-

Embung
Sungai
-
-




-


-

-

-

-
-
-



















Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



















24






lanjutan ……………



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA

No. Kecamatan/
Desa

Nama Lar

Luas
(Ha)

Jenis
Pakan

Prasarana
Pendukung

Sarana
Penun-
jang

1

2

3

4

5

6

7


19. E m p a n g
- Pers. Gapit
- Boal


- Lamenta
- Jotang

- Ongko


20. T a r a n o
- Batulanteh
- Lb.Aji /Lb. Jambu



Lar Padak Nyarinying
Kukit
Lar Tiu Batang
Ai Pusal
Ai Nyir
Melung
Somang
Semangi
Jumlah


Prapat
Gili Rakit
Jumlah



200
200
300
500
500
100
200
300
3.030


500
1.500
2.000



Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
Rumput
-


Rumput
Rumput
-



Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
Jalan Setapak
-


Jalan Setapak
Jalan Setapak
-



Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
Sungai
-


Sungai
Sungai
-

Sumber : Subdin Bina Budidaya Disnak (2005)


Disamping rendahnya kuantitas dan kualitas pakan yang tersedia (terutama musim
kering) pada areal padang penggembalaan, sistem pemeliharaan ternak yang masih
ekstensif tradisional serta status hukum keberadaan LAR yang belum jelas, merupakan
faktor lain yang menyebabkan minimnya pemanfaatan padangan yang tersedia.
Potensi ketersediaan limbah pertanian, sejauh ini belum banyak yang
dimanfaatkan oleh para peternak. Hal ini, terindikasi dari tidak sedikit hasil limbah
pertanian yang terbuang percuma. Pemanfaatannya terbatas pada tingkat kelompok tani
ternak yang relatif lebih maju, dengan tingkat pengetahuan dan keterampilan di bidang
manejemen peternakan yang cenderung lebih baik.














Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010















25




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA

Tabel 4. Potensi Dan Peluang Investasi Menurut Sektor Usaha
(Sub Sektor Peternakan) Di Kabupaten Sumbawa
Telah dikelola

No. Sub Sektor/
Kecamatan

Jenis
Ternak

Potensi

(dimanfaatkan)
Populasi

Sisa Potensi


1


1.




PETERNAKAN
Sumbawa


2


Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Ha
3


340,2

Ekor
4


3.852
493
601
7.779
0
149.116

Ha
5


217,4

(ekor)
6


2.462
316
384
4.972
0
95.310

Ha
7


122,7

ekor
8


1.390
178
217
2.807
0
53.806


2. Unter Iwes







3. Lab. Badas







4. Utan







5. Rhee


Sapi
Kerbau
Kuda
Kambng
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambng
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas


515,0







700,2







1.279,
0






769,0


7.815
1.383
1.264
11.786
0
100.021

8.574
524
962
18.635
202
353.813

26.002
2.027
3.818
12.409
761
359.090

17.369
1.097
2.836
3.841
219
181.698


329,2







447,5







299,1







133,1


4.95
884
808
7.533
0
63.930

5,480
335
615
11.911
129
226.145

6.081
474
893
2.902
178
83..978

3.007
190
491
665
38
31.457


185.8







252,6







979,9







635,9


2.820
499
456
4.253
0
36.091

3.094
189
347
6.724
73
127.668

19.921
1.553
2.925
9.507
583
275.112

14.362
907
2.345
3.176
181
150.241









Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010









26







lanjutan ………



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA



Telah dikelola

No. Sub Sektor/
Kecamatan

Jenis
Ternak

Potensi

(dimanfaatkan)
Populasi

Sisa Potensi


1

6. Alas







7. B u e r







8. Alas Barat







9. Batulanteh







10. Moyohulu


2

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Ha
3

201,1







167,4







380,2







329,7







1.100,0

Ekor
4

2.641
915
1.065
2.830
271
64.335

2.505
1.449
1.020
2.075
244
30.349

3.611
3.455
1.843
2.527
595
123.376

4.955
1.569
1.976
1.657
0
3.997

10.022
18.155
4.126
4.616
166
56.326

Ha
5

128,5







107,0







243,0







210,7







550,7

(ekor)
6

1.688
585
681
1.809
173
41.121

1.601
926
652
1.326
156
19.398

2.308
2.208
1.178
1.615
380
78.858

3.167
1.003
1.263
1.059
0
2.555

5.018
9.090
2.066
2.311
83
28.201

Ha
7

72,6







60,4







137,2







119,0







549,3

ekor
8

953
330
384
1.021
98
23.214

904
523
368
749
88
10.951

1.303
1.247
665
912
215
44.518

1.788
566
713
598
0
1.442

5.004
9.065
2.060
2.305
83
28.125


11. Ropang


Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas


11.000,0 131.862
128.972
115.202
37.056
2.290
1.656.297


403,4


4.836
4.730
4.225
1.359
84
60.744


10.596,6 127.026
124.242
110.977
35.697
2.206
1.595.553



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010




27







lanjutan ………



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA



Telah dikelola

No. Sub Sektor/
Kecamatan

Jenis
Ternak

Potensi

(dimanfaatkan)
Populasi

Sisa Potensi


1

12. Lunyuk







13. Moyohilir







14. Moyo Utara







15. Lape/Lopok







16. Plampang







17. Maronge


2

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Ha
3

736,5







998,8







1.100,0







3.030,0







2.900,0







850,0

Ekor
4

10.204
7.349
3.863
2.140
0
48.612

5.645
15.943
5.829
7.569
31
182.446

13.578
12.445
4.295
8.072
98
167.288

27.615
47.185
23.039
14.174
434
118.833

22.455
44.726
14.212
8.731
73
270.853

3.199
18.244
1.842
4.098
0
35.078

Ha
5

470,7







638,4







281,7







670,0







517,5







207,2

(ekor)
6

6.522
4.697
2.469
1.368
0
31.071

3.608
10.190
3.726
4.838
20
116.613

3.477
3.187
1.100
2.067
25
42.840

6.106
10.433
5.094
3.134
96
26.275

4.007
7.981
2.536
1.558
13
48.332

780
4.448
449
999
0
8.552

Ha
7

265,8







360,4







818,3







2.360,0







2.382,5







642,8

ekor
8

3.682
2.652
1.394
772
0
17.541

2.037
5.753
2.103
2.731
11
65.833

10.101
9.258
3.195
6.005
73
124.448

21.509
36.752
17.945
11.040
338
92.558

18.448
36.745
11.676
7.173
60
222.521

2.419
13.796
1.393
3.099
0
26.526



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



28







lanjutan ………



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA



Telah dikelola

No. Sub Sektor/
Kecamatan

Jenis
Ternak

Potensi

(dimanfaatkan)
Populasi

Sisa Potensi


1

18. Labangka







19. Empang







20. Tarano


2

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas

Ha
3

91,2







2.300,0







2.000,0

Ekor
4

1.607
382
202
1.868
0
17.116

5.118
42.191
17.058
17.483
50
84.741

11.743
31.346
8.653
22.213
231
1650.364

Ha
5

58,3







410,7







216,8

(ekor)
6

1.027
244
129
1.194
0
10.940

914
7.534
3.046
3.122
9
15.132

1.273
3.398
938
2.408
25
17.384

Ha
7

32,9







1.889,3







1.783,2

ekor
8

580
138
73
674
0
6.176

4.204
34.657
14.012
14.361
41
69.609

10.470
27.948
7.715
19.805
206
142.980


Kabupaten Sapi
Kerbau
Kuda
Kambing
Domba
Unggas


30.788,2 320.373
379.850
213.707
191.558
5.665
4.163.748


6.541,1


68.357
72.852
32.743
58.150
1.409
1.048.836


24.247,1 252.016
306.998
180.964
133.408
4.256
3.114.912


Sumber : Subdin Bina Program Disnak (2005)

Catatan : Dihitung berdasarkan :
1. Ketersediaan Luas Padang Pengembalaan (LAR)
2. Komposisi Ternak dalam 5 Tahun terakhir
3. Populasi Ternak Tahun 2005
4. Standar Animal Unit









Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010




















29






2. Sumberdaya Manusia (SDM)



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA


Sumberdaya Manusia (Human Resource) adalah sumber kekuatan/kemampuan
yang dimiliki oleh manusia untuk menghasilkan sesuatu (barang dan jasa), baik yang
menyangkut kuantitas (jumlah fisik) maupun kualitas (pendidikan, keterampilan, motivasi
dan lain-lain). Dengan demikian, sumberdaya manusia merupakan salah satu modal dasar
dalam melaksanakan pembangunan. Mutu aparatur terus ditingkatkan guna memperlancar
pelaksanaan tugas dan fungsinya. Diharapkan aparatur yang ada peka dan tanggap, mampu
mengembangkan instrumen yang ada, futuristic dan sistematik dan mampu mengelola
sumber daya yang ada.
Kita memiliki 2 jenis potensi yang sangat mendukung pelaksanaaan
Pembangunan Peternakan Kabupaten Sumbawa, yaitu :
a. Sumber Daya Aparatur Peternakan
Pegawai Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa berjumlah 123 Orang yang terdiri
dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sejumlah 60 orang serta
63 orang tenaga honorer daerah. Ke-60 (enam puluh) orang personil PNS/CPNS yang ada, 26 orang
diantaranya merupakan tenaga pejabat structural dan 2 orang tenaga fungsional. Selebihnya
merupakan petugas lapangan dan tenaga staf..


Tabel 5. Potensi pegawai Peternakan kabupaten Sumbawa menurut
Golongan hingga Tahun 2005

No Golongan

Pegawai Dinas
(Orang)

Pegawai Fungsional
(Orang)

Jumlah

1
2

I/d
II/a
b
c
d
III/a
b.
c.
d.
IV/a
b.
c.
d.
Jumlah

--
--
2
1
6
15
2
12
11
5
2
--
--
56

--
--
--
--
1
1
2
--
--
--
--
--
--
4

--
--
2
1
7
16
4
12
11
5
2
--
--
60

Sumber : Bagian Tata Usaha Disnak (2005).


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010





30











No



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA


Tabel 6. Potensi Pegawai Peternakan Menurut Pendidikan Formal
Hingga Tahun 2005

Pendidikan Formal Jumlah (Orang)

1.
2.
3.
4.
5.

S 1
D3
D1
SLTA/Sederajat
SLTP/SD
Sumber : Bagian Tata Usaha Disnak (2005).

39
4
--
16
1






No


Tabel 7. Potensi Pegawai Peternakan Menurut Pendidikan
Penjenjangan hingga Tahun 2005

Pendidikan Formal Jumlah (Orang)

1.
2.
3.

Adum/Adumla
Spama
Spamen
Sumber : Bagian Tata Usaha Disnak (2005).

22
9
--


Adapun kelemahan SDM yang menyangkut sumberdaya petugas, antara lain
meliputi ; (1) Terbatasnya jumlah Tenaga terampil dan terlatih dalam penerapan tekhnologi
(Biotekhnologi) baru dan terkini, sehingga mempengaruhi proses adopsi kepada petani
peternak; (2) Minimnya Tenaga Petugas yang mampu mencermati berbagai kebutuhan
petani peternak dengan memperhatikan tingkat urgensi dan skala prioritasnya, sehingga
penyusunan perencanaan acapkali belum berkesesuaian dengan kebutuhan masyarakat
peternak.


b. Sumber Daya Peternak (Masyarakat Peternak)
Jumlah sumberdaya manusia (penduduk dan masyarakat peternak) yang cukup
besar, merupakan potensi yang sangat berarti bagi pembangunan peternakan, bilamana
keberadaannya didukung oleh kualitas yang memadai. Peternak sebagai subyek dan obyek
pengembangan, petenak teus dikuatkan sehingga tanggap dan mampu berproduksi secara
efektif dan efisien.


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010


31




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA


Berdasarkan hasil registrasi dan pendataan ternak tahun 2004, jumlah Rumah
Tangga Peternak (RTP) yang memelihara ternak, secara keseluruhan mencapai 89.114
Kepala Keluarga (KK). Diantaranya 36.539 KK memelihara ternak besar (sapi, kerbau dan
kuda), 8.011 KK memelihara ternak kecil (kambing dan domba) serta selebihnya
memelihara ternak unggas. Jumlah RTP yang tertinggi berada di Kecamatan Ropang dan
Moyo Hilir, sebaliknya jumlah terendah di Kecamatan Labangka.
Selanjutnya dari hasil registrasi dan pendataan tersebut 13.516 KK beternak Sapi
Bali; 128 KK memelihara sapi Hissar; 13.267 KK mengusahakan Ternak Kerbau; 9.628
KK yang memelihara Kuda; 7.802 KK beternak Kambing: 209 memelihara domba; 41.009
KK memelihara ternak ayam buras serta 1.023 KK yang beternak Itik. Selebihnya
memelihara Babi, Ayam Ras (pedaging dan petelur), entog, angsa dan merpati masing-
masing 850 KK; 132 KK (125 KK dan 7 KK); 1.254 KK; 53 KK dan 243 KK.
Sebagian besar peternak, mengelola usaha peternakan yang bersifat ekstensif
tradisional, dimana ternak di lepas (diumbar) hampir sepanjang hari. Ternak mencari
makan sendiri, kawin secara alami, tanpa ada sentuhan-sentuhan teknologi yang diharapkan
dapat memperbaiki dan meningkatkan produksinya.
Hal ini mengindikasikan bahwa, sebagian besar masyarakat petani peternak kita
mengelola usaha peternakan secara sambilan atau sub system, bersifat pelengkap dengan
mata pencaharian utama yakni bertani/berladang atau usaha lainnya.
Secara umum kelemahan utama SDM yang menyangkut peternak, yaitu (1)
sebagian besar petani peternak belum menunjukkan sikap dan prilaku yang mendukung
kegiatan Pembangunan Peternakan, sebagai akibat rendahnya tingkat pendidikan yang pada
gilirannya mempengaruhi daya serap dan adopsi teknologi baru; (2) rendahnya minat
masyarakat peternak membentuk kelompok tani ternak, dimana dari data kelompok yang
tersaji baru terbentuk sekitar 204 kelompok atau 5,18 persen dari jumlah yang seharusnya
terbentuk (3.571 kelompok); dan (3) tingkat permodalan peternak relatif rendah, yang
mengakibatkan usaha tani ternak hanya mampu dikelola secara tradisional.


3. Sumberdaya Sarana Prasarana Buatan Manusia (SD-BuMan)




Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010




32




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
Sumberdaya Buatan Manusia (Man Made Resource), adalah sumberdaya yang
sengaja dibuat/dibentuk/dihasilkan oleh manusia untuk dapat digunakan dalam
menghasilkan sesuatu yang baru, baik berupa barang maupun jasa (seperti : berbagai
macam sarana, prasarana, teknologi dan permodalan).
Sumber daya buatan manusia merupakan faktor yang sangat menentukan dalam
mendukung dan mempercepat proses pembangunan (peternakan) suatu wilayah atau
daerah. Faktor yang menjadi kekuatan sub-sektor peternakan yang berkaitan dengan
sumberdaya buatan manusia, adalah tersedianya prasarana perkantoran yang cukup, mulai
dari tingkat kabupaten hingga kecamatan. Keberadaan dan atensi sumberdaya ini dapat
menjadi pusat penyedia pelayanan kepada masyarakat dalam berbagai kebutuhan dan atau
kepentingan. Tabel 8, memaparkan jumlah institusi dan perkantoran Dinas Peternakan
Kabupaten Sumbawa hingga Tahun 2005.
Perkembangan kegiatan peternakan di masa mendatang meliputi : ketersediaan
peralatan dan mesin pembuat pakan ternak, mesin tetas, alat penimbang berat badan, sarana
dan prasarana transportasi/pengangkutan. Kesemuanya itu, merupakan suatu komponen
penunjang yang berfungsi untuk menjalankan aktifitas operasional pembinaan, monitoring
dan evaluasi setiap kegiatan pembangunan peternakan. Keberadaan sarana dan prasarana
transportasi, dirasa sangat penting artinya bagi pelaksanaan fungsi perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan peternakan
Tabel 8. Jumlah Institusi dan Perkantoran Dinas Peternakan Kabupaten
Sumbawa hingga Tahun 2005
Kondisi

No

Jenis Sarana

Kebutuhan Ketersediaan
(Unit) (Unit)

Baik Sedang Rusak
(Unit) (Unit) (Unit)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Kantor Kabupaten
KCD
RPH
Poskeswan
Pos IB
Holding Ground
Laboratorium
Pasar Hewan

1
23
23
23
5
2
1
1

1
5
11
9
1
1
1
1

-
-
3
-
-
1
-
-

1
5
2
5
1
-
1
-

-
-
2
3
-
-
-
1


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010


33






Sumber : Laporan Tahunan Disnak (2005).



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA



Kekuatan lain yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas sumber daya buatan
manusia, adalah keberadaan fasilitas laboratorium Kesehatan Hewan type C yang relatif
memadai, meski ada beberapa hal yang memerlukan pembenahan dimasa mendatang. Hal
ini mengingat beberapa fasilitas pelengkap laboratorium kesehatan hewan sangat terbatas,
terutama pada obat-obatan/vaksin dan peralatan lain yang lebih modern dan layak. Dengan
kata lain, diperlukan adanya peningkatan kuantitas dan kualitas fasilitas pelengkap
laboratorium.
Secara umum, kelemahan sumberdaya buatan manusia ini (sarana dan prasarana)
terletak pada distribusi, kapasitas dan kualitas pelayanan yang mampu diberikan oleh
masing-masing unit pelayanan. Jumlah Poskeswan yang baru mencapai 9 unit dari 23 unit
yang diperlukan, Pos IB yang hanya berjumlah 1 unit dari 5 unit yang dibutuhkan, sebaran
fasilitas perkantoran Dinas Peternakan Kecamatan atau Kantor Pimprres Peternakan yang
tidak merata serta kondisi prasarana perkantoran yang ada di beberapa kecamatan, masih
kurang layak pakai.
Selanjutnya, prasarana lain yang mendukung kelancaran operasional kegiatan
peternakan, seperti Rumah Potong Hewan dengan jumlah 11 unit dengan sarana
kelengkapan yang belum memadai; Pasar Hewan yang belum difungsikan sebagaimana
mestinya serta Holding Ground yang pemanfaatannya belum optimal.
Pada sarana mobilitas/transportasi (kendaraan operasional), kelemahan yang
paling mencolok adalah terbatasnya jumlah yang tersedia. Sebagai gambaran, jumlah
kebutuhan dasar kendaraan roda 4 sebanyak 7 unit, masing-masing 1 unit diperuntukkan
bagi 1 pejabat esselon 2 dan 6 unit bagi pejabat esselon 3. Kemudian kebutuhan kendaraan
roda 2, sebanyak 41 unit masing-masing 22 unit diperuntukkan bagi pejabat esselon 4 dan
sedikitnya 23 unit bagi petugas Dinas Kecamatan yang ada di Wilayah Kabupaten
Sumbawa.


4. Sumberdaya Sosial Kelembagaan (SD-SoGa)
Sumberdaya Sosial (social Resource) atau sering juga disebut sebagai sumberdaya
kelembagaan (Institusional Resource) adalah organisasi (Dinas Peternakan) dan aturan
main yang berfungsi mengatur hubungan/interaksi antar manusia sebagai makhluk sosial.

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

34




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
Peran dan fungsi kelembagaan pada berbagai bidang sangat penting artinya sebagai wadah
yang memfasilitasi proses perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Berdasarkan Perda
Nomor 1 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah dengan Perda Nomor 4 Tahun 2002
tentang “Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Sumbawa”, maka Kelembagaan Dinas
Peternakan Kabupaten Sumbawa terdiri dari 1 (satu) jabatan Kepala Dinas, 1 (satu) Kepala
Bagian Tata Usaha; 5 (lima) Kasubdin, 18 (delapan belas) Kepala Seksi dari 4 (empat)
Jabatan Kepala Sub bagian yang disertai dengan 23 (dua puluh tiga) Kepala Cabang Dinas
Kecamatan. Selanjutnya, dilengkapi dengan berbagai jabatan fungsional seperti Kepala
Poskeswan yang diharapkan mampu bersinergi untuk menjalankan Tugas Pokok dan
fungsinya dalam membantu Bupati Sumbawa sebagaimana tertuang dalam 94 (sembilan
puluh empat) butir kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Peternakan.
Selain kelembagaan pemerintahan, dalam lingkup masyarakat Peternakan telah
terbentuk kelompok tani ternak yang berjumlah 204 kelompok, dengan rincian 109
kelompok klasifikasi pemula, 81 kelompok lanjut 14 kelompok madya dan belum ada
kelompok klasifikasi utama. Sebagian terbesar kelompok yang ada mengusahakan ternak
Sapi Bali (120 kelompok) atau 58,82 persen.
Di Kabupaten Sumbawa telah terbentuk perkumpulan Pengusaha Hewan yang
terhimpun dalam organisasi Pepehani dengan 43 (empat puluh tiga) perusahaan yang
memiliki legalitas dalam hal pengiriman ternak/hewan. Wadah ini diharapkan mampu
mengakomodir segala kepentingan para pengusaha agar alur ekonomi dan perdagangan
ternak dapat berjalan secara lancar dan berkesinambungan.
Salah satu lembaga yang sangat berperan dalam mendinamisir kehidupan sosial,
budaya, politik dan ekonomi mayarakat adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Saat
ini, dari 116 LSM yang terdaftar di Kabupaten Sumbawa, 1 (satu) diantaranya bergerak
dalam pengembangan dan Pembangunan Peternakan. Di samping itu juga terdapat
organisasi Kemasyarakatan dan kepemudaan yang concern (peduli) dalam pengembangan
masalah sosial dan pembangunan Peternakan.
Untuk mengimplementasikan sistem ekonomi kerakyatan, lembaga lain yang
diharapkan berperan dalam meningkatkan ketahanan ekonomi rakyat adalah lembaga
Perbankan baik Pemerintah maupun Perbankan Swasta, (BUMN/BUMD) dan para Swasta
nasional yang menanamkan Investasinya di Sub sektor Peternakan.


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010


35




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
Dalam rangka menggali potensi Peternakan serta memantapkan jalannya roda
Pembangunan, keberadaan Peraturan Daerah (Perda) sebagai penjabaran dari peraturan
perundang-undangan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat menjadi penting artinya. Sampai
dengan saat ini, jumlah Peraturan Daerah yang menyangkut Peternakan berlaku di
Kabupaten Sumbawa tidak kurang dari 7 (tujuh) Perda. Seiring dengan berlakunya
Otonomi Daerah, dirasakan perlu untuk merumuskan Peraturan Daerah yang baru disertai
dengan merevisi Peraturan Daerah yang sudah tidak relevan lagi. Untuk menyusun
Peraturan Daerah yang baru, perlu dilakukan koordinasi yang intensif antar berbagai
lembaga pemerintahan dan juga lembaga masyarakat yang lain.


B. KONDISI YANG DIINGINKAN DAN PROYEKSI KEDEPAN
Kondisi umum Kabupaten Sumbawa dibidang peternakan baik menyangkut
sumberdaya alam, sumberdaya manusia, buatan manusia maupun sumberdaya sosial
kelembagaan hingga saat ini, selengkapnya dipaparkan sebagai berikut :


1. Sumberdaya Alam (SDA)
Terkait dengan sumberdaya alam, dimasa mendatang diharapkan terjadi
pertumbuhan dan perkembangan populasi ternak yang positif. Sasaran pencapaian
pertumbuhan dan perkembangan populasi ternak diharapkan sebesar 3 persen untuk ternak
sapi, 1 persen ternak kerbau dan kuda, 5 persen ternak kambing serta 7 persen pada ternak
unggas. Sementara ternak domba dan babi, diharapkan tidak terjadi pertumbuhan dan
perkembangan yang positif, mengingat eksistensinya dapat berpengaruh negative terhadap
ternak sapi dan kerbau.
Sistim pengembangan tenak besar ( Sapi, Kerbau dan Kuda ) umumnya masih
bertumpu pada pemelihaaan ternak dalam LAR, karena telah menjadi tradisi turun temurun,
disamping juga akan memberi ruang gerak kepada peternak untuk mengerjakan usaha tani
lainnya. Sedangkan untuk menjaga mutu ternak dilaksanakan pembinaan peternakan rakyat
pedesaan melalui Village Breeding Centre ( VBC ). Penggemukan akan digalakkan pada
kawasan masyarakatnya telah siap dan telah berubah pola budaya budidaya ternak. Ini
harus dijadikan Pekerjaan bersama bukan hanya pekerjaan dinas Peternakan akan tetapi




Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010




36




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
harus menjadi pekerjaan Pemerintah Daerah, artinya bahwa semua harus mendukung pilot
project “sapi bali”
Khusus ternak kerbau, yang merupakan ternak tradisional, sistim pengembangan
dilakukan melalui pendekatan kelompok hamparan dalam skala ekonomi dan dengan
komitmen baru ( lahan adalah kantor petani ). Menurut penelitian bahwa ternak kerbau
Sumbawa, dagingnya termasuk kelas satu, karena termasuk katagori kerbau kering bukan
kerbau rawa/basah. Dengan kondisi tersebut diharapkan ke depan untuk dapat menjadikan
ternak kerbau sebagai ternak maskot di Kabupaten Sumbawa. Ini juga didukung dengan
adanya produk olahan dari kerbau yaitu susu kerbau, yang belum di kenal di daerah lain.
Sedangkan ternak kecil, unggas dan aneka ternak akan dilakukan pembinaan pada
peternakan dan kelompok mandiri, bantuan kelembagaan, penguatan asosiasi dan
pengaturan supplay demand serta mengamati dan mengkaji hewan-hewan yang mempunyai
potensi untuk dibudidayakan.
Selanjutnya potensi padang penggembalaan (Lar) harus memiliki status hukum
yang jelas dan tegas, agar tidak menimbulkan ekses yang tidak menguntungkan baik bagi
pemerintah maupun masyarakat di sekitarnya. Membangun kembali komitmen baru tentang
Lar dengan kelompok masyarakat pemanfaat serta membina masyarakat dalam pengelolaan
Lar sesuai dengan kondisi Lar itu sendiri. Hingga saat ini baru 4 (empat) lokasi dari 60
lokasi Lar yang telah mendapat status hukum dengan Keputusan Bupati Sumbawa. Di
masa mendatang, tiap tahun diharapkan sekurang-kurangnya 5 lokasi Lar berstatus hukum
yang jelas dan tegas.


2. Sumberdaya Manusia (SDM)
a. Dengan memperhatikan kebutuhan RPJM Peternakan di Sumbawa, maka
diharapkan ke depan untuk dapat dilakukan “tugas belajar” untuk melanjutkan
Pasca Sarjana, sehingga bisa mengadopsi informasi dan tehnologi terbaru yang
sedang berkembang saat ini. Pengiriman pelatihan-pelatihan tehnis petugas
lapangan, sehingga kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
langsung dan profesional dapat tercapai.
b. Masyarakat petani peternak di Sumbawa yang mayoritas memelihara sapi dan
kerbau selama ini hanya sebagai sambilan dan belum menjadi penghasilan


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010


37




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
pokok, di harapkan ke depan sistem peternakanan dapat mengarah kepada
sistem intensif atau minimal semi intensif. Sehingga dapat diambil beberapa
keuntungan diantaranya pengawinan ternak dapat dipilih pejantan yang unggul
dan terhindar kawin liar yang belum jelas pejantannya. Memelihara ternak jika
dapat dilakukan secara intensif akan lebih menguntungkan jika dibandingkan
dengan bercocok tanam padi, palawija, dan sebagainya.
c. Mengoptimalkan fungsi Petugas Penyuluh Lapangan dalam rangka untuk
“Achiefment Motifation” petani peternak, sehingga kesadaran akan beternak
secara profesional untuk mendapat hasil terbaik bisa tercapai.
d. Menberikan modal untuk dapat dimanfaatkan sebagai modal peternak, sehingga
dapat digunakan sebagai motifator kepada sistem beternak yang intensif.


3. Sumberdaya Sarana Prasarana/Buatan Manusia (SD-BM)
a. Mengoptimalkan serta menguatkan fungsi dari portal. Portal sebagai fungsi
terakhir dari lalu lintas ternak harus kuat, artinya bahwa harus selalu berada di
tempat . Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir tindakan lalu lintas ternak
secara ilegal. Dengan jumlah ternak yang keluar daerah yang semakin
meningkat melalui jalur yang telah ditetapkan, tentu akan berdampak
meningkatnya PAD (Pendapatan Asli Daerah).
b. Rumah Potong Hewan yang ada harus diarahkan kepada Rumah Potong Hewan
Tipe C, dan sarana Perkantoran, Poskeswan serta Laboratorium, salah satu
syarat minimal, yaitu tersedianya laboratorium sederhana dengan minimal
menyediakan untuk pengujian Preparat Ulas darah (PUD) dan untuk pengujian
Brucellosis. Hal ini juga sangat berkaitan erat dengan adanya program
“Sumbawa Sehat 2010”.
c. Tersedianya mobil lapangan sejenis “ Hard Top”, hal ini diperlukan karena
kondisi geografis Sumbawa yang berbukit dan bergunung, sehingga akan
memudahkan untuk jenis kegiatan lapangan, terutama kegiatan pembinaan
kelompok, fungsi pengawasan, serta kegiatan-kegiatan lapangan lainnya.
Pengadaan mobil untuk pejabat eselon IIIa, yaitu berjumlah 6 unit, ini juga




Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010




38




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
sangat berkaitan erat dengan adanya fungsi pembinaan dan pengawasan ke
KCD, Poskeswan, dan kelompok ternak.
d. Mengadakan Holding Ground baru dan mengoptimalkan Holding Ground yang
telah ada (Bangkong). Holding Ground hendaknya ditambah di 2 (dua) tempat
lagi, yaitu di Empang (wilayah timur), dan di Alas untuk (wilayah barat).
Holding Ground yang baru ini untuk meminimalisisr adanya pengeluaran ternak
secara ilegal yang masih sering dilakukan selama ini. Karena diduga selama ini
jauhnya Holding Ground menjadi faktor pemicu dari pengeluaran ternak secara
ilegal. Jauhnya letak Holding Ground dari Pengusaha pengirim ternak dan
tujuan ternak itu sendiri menyebabkan pengirim ternak tidak membawa
ternaknya ke Holding Ground, akhirnya dikirim secara ilegal.


4. Sumberdaya Sosial Kelembagaan (SD-SoGa)
a. Mengacu pada Perda Nomor 4 tahun 2002 tentang “Struktur Organisasi
Pemerintah Kabupaten Sumbawa” maka harus dilengkapinya struktur tersebut,
terutama untuk eselon IVa. Adanya kekosongan jabatan akan menyebabkan
kepincangan tugas dari seksi tersebut.
b. Terjalinnya hubungan antara Stake Holder dengan Dinas Peternakan, sehingga
terjalin hubungan “mutualisme” yang saling menguntungkan.
c. Terbentuknya kelompok-kelompok ternak yang selalu dibina Dinas Peternakan.
d. Tanah Negara yang berstatus “adat” dijadikan LAR (Padang Gembalaan) untuk
dibuatkan Perda, sehingga kedudukannya kuat.




















Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010




















39






BAB IV.



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA


VISI, MISI, TUJUAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN

A. Visi dan Misi Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa

1. Visi Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa :
“ Terwujudnya Masyarakat Peternakan yang Sejahtera, Mandiri dan Tangguh.”
Visi tersebut mengandung arti bahwa, 3 (tiga) pilar utama masyarakat peternakan
(peternak, pengusaha dan aparat) selaku “pelaku pembangunan” peternakan harus
diberdayakan. Kelembagaan peternak, seperti : kelompok tani ternak, kelompok wanita
tani, taruna tani dan lainnya yang kokoh merupakan wahana menciptakan manusia yang
profesional dan memiliki kemampuan yang kompetitif. Para pengusaha melalui Pepehani
dan atau kelembagaan lainnya, tetap eksis, mandiri, mampu meningkatkan dan memperluas
kesempatan berusaha serta mampu memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat
dan daerah. Selanjutnya, aparat sebagai motivator, fasilitator dan dinamisator, diharapkan
mampu memberikan layanan optimal kepada masyarakat dalam rangka pengembangan dan
pembangunan peternakan. Hal ini merupakan modal awal dalam mempersiapkan landasan
yang kuat menuju terciptanya masyarakat yang Sejahtera, Mandiri dan Tangguh (SeMaTa).
Untuk mencapai visi dimaksud, diperlukan optimisme baru dalam membangun
peternakan, sehingga seluruh komponen yang terlibat didalamnya , saling berinteraksi dan
bersinergi guna mempercepat pencapaian kondisi masyarakat peternakan yang sejahtera,
mandiri dan tangguh.


2. Misi Pembangunan Peternakan
Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, maka misi pembangunan sub sektor
peternakan meliputi :
a. Meningkatkan mutu, produksi dan produktivitas ternak, menyediakan
pangan asal hewan yang cukup, melalui pemanfaatan dan pelestarian
sumberdaya alam serta penerapan teknologi tepat guna.
b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menumbuhkembangkan
agribisnis peternakan.




Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010




40




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia, sumberdaya
sosial kelembagaan serta sumberdaya sarana dan parasarana pendukung
lainnya.


3. Issu Utama
Isu utama yang dihadapi dalam pengembangan Program Peternakan di Kabupaten
Sumbawa, antara lain adalah :
• Permintaan ternak dan produk asal ternak meningkat, sementara penyediaan terbatas
dan belum optimal, baik secara kuantitas maupun kualitas.
• Regulasi bidang petenakan belum maksimal
• Pengelolaan peternakan rakyat membutuhkan pola pendekatan khusus.
• Tingkat adopsi teknologi peternakan (reproduksi, produksi dan pakan) belum
optimal.


B. Tujuan
Penyusunan Perencanaan Strategik Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa bertujuan :
1. Membangun strategi yang menuntun diagnosa organisasi, terhadap pencapaian hasil
yang diinginkan secara obyektif dan dapat memberikan komitmen pada aktivitas
dan kegiatan dalam menyiapkan analisis atas berbagai alternatif dan implikasi yang
dapat diarahkan pada masa mendatang.
2. Menyediakan informasi data potensi dan keunggulan komparatif wilayah dalam
menyusun strategi program dan kegiatan pengembangan peternakan Kabupaten
Sumbawa Tahun 2005 – 2010.


C. Strategi
Beberapa langkah strategis yang akan ditempuh dalam pengembangan sistim dan usaha
Agribisnis Peternakan, yaitu :
1. Peningkatan produktivitas ternak, melalui pembibitan berbagai jenis ternak,
penyediaan pakan, penumbuhan dan pengembangan kawasan, sentra-sentra dan
unit-unit usaha produksi ternak serta penguatan modal kerja.




Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010




41




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
2. Peningkatan daya imune (kekebalan) dan derajat kesehatan ternak serta masyarakat
veteriner, melalui peningkatan intensitas dan mutu layanan kesehatan hewan,
pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit hewan menular.
3. Pengembangan produk olahan guna meningkatkan nilai tambah hasil produksi
ternak, melalui penerapan teknologi tepat guna, pengembangan home industry dan
kerajinan lainnya.
4. Perluasan pangsa pasar dan peningkatan kerjasama agribisnis dan kemitraan
berbasis peternakan, melalui promosi, penanaman investasi dan penguatan modal
usaha.
5. Pengembangan dan penyempurnaan sistem layanan administrasi perkantoran, baik
internal maupun eksternal.
6. Pengembangan dan penyempurnaan sarana dan prasarana peternakan guna
menunjang tugas, fungsi dan kewenangan Dinas Peternakan.
7. Pengembangan dan perbaikan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan dinas
dalam kurun waktu tertentu.
8. Pengembangan dan peningkatan kelembagaan Dinas Peternakan, melalui
penyusunan dan perumusan dokumen perencanaan dan atau dokumen lain yang
dianggap perlu.


D. Kebijakan
Kebijakan dan prioritas dalam pengembangan sistim dan usaha peternakan meliputi :
• Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu komoditas peternakan dalam rangka
mewujudkan identitas Kabupaten Sumbawa sebagai daerah peternakan.
• Pengembangan usaha agribisnis peternakan.
• Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan administrasi dan keuangan, penataan
kelembagaan, penataan asset serta penyediaan, peningkatan dan pembangunan
sarana prasarana penyelenggaraan pemerintahan daerah.










Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010










42




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
BAB. V PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Program dan Kegiatan Lokasi Kewenangan Dinas Peternakan Kab. Sumbawa

1. PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT TERNAK
Program ini bertujuan untuk mewujudkan jumlah pelayanan pencegahan dan
penanggulangan penyakit hewan menular pada seluruh populasi ternak besar.
Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan ternak dan atau masyarakat veteriner,
disamping mendukung program penyebaran pengembangan ternak dengan kegiatan
yang meliputi : (1) Pendataan masalah peternakan; (2) Pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit menular ternak, (3) Pemusnahan ternak yang terjangkit
penyakit endemik; (4) Pengawasan perdagangan ternak antar daerah; (5) Monitoring,
evaluasi dan pelaporan. (6) Monitoring penyakit Brucellosis dan peningkatan mutu
pelayanan keswan. (7) Pengawasan obat dan residu; (8) Peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat Veteriner; (9) Peningkatan pelayanan pemeriksaan kesehatan
hewan qurban; (10) Pemeriksaan kesehatan ternak keluar daerah dan kuda dokar;
(11) Survaylance penyakit anthrax. (12) Pelatihan dan bimbingan para sawi/jagal
ternak; (13) Pelatihan dan bimbingan tenaga medis/paramedis.


1.1. Pendataan Masalah Peternakan
 Alasan yang mendasari adalah : Pemetaan yang benar dan tepat akan
memudahkan untuk membuat rencana tindak lanjut. Pendataan (identifikasi)
masalah diharapkan dapat memberikan informasi yang benar tentang berbagai
hal, termasuk informasi kesehatan dan penyakit ternak yang pada gilirannya
dapat meningkatkan daya imune (kekebalan) ternak. Data dasar kesehatan
hewan ini, diharapkan dapat berguna sebagai kerangka dasar membuat kebijakan
di masa yang akan datang.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : Teridentifikasinya masalah – masalah
peternakan dan alternatif pemecahannya. Selanjutnya dapat tersedianya peta
peternakan yang menyangkut berbagai hal (masalahan) peternakan, strategi dan
langkah-langkah pemecahannya (problem solving).







Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010







43




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
1.2. Pemeliharaan kesehatan & pencegahan penyakit menular ternak
 Alasan yang mendasari adalah : Untuk mewujudkan Sumbawa yang bebas
penyakit, perlu diadakan vaksin secara rutin setiap tahunnya, sehingga dengan
sistem pencegahan vaksinasi ini akan didapatkan ternak yang sehat,
berproduktifitas, serta meningkatkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan
petani peternak.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : Terlaksananya pelayanan Vaksin pada
ternak, terutama pada ternak besar. Diharapkan pada kegiatan ini diharapkan
dapat memvaksin sebanyak 100 % ternak besar yang ada di Kabupaten Sumbawa.


1.3. Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik
 Alasan yang mendasari adalah : Sebagai upaya melokalisir dan pencegahan
terhadap menyebarnya penyakit atau dampak lain yang menyertai anthrax.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : Terselenggaranya pemusnahan ternak mati
karena penyakit PHM. Implikasinya terjadinya penurunan kasus penyakit PHM
minimal 5 (lima) persen dari tahun sebelumnya.


1.4. Pengawasan perdagangan ternak antar daerah, yaitu : pengawasan lalulintas
ternak dan bio security.
* Alasan yang mendasari, yaitu : Untuk menekan/mengurangi kasus
pengeluaran/pengiriman ternak ilegal dan atau yang tidak sesuai
prosedur/ketentuan sebagaimana diatur dalam Perda Kab. Sumbawa Nomor 16
Tahun 2005; menjamin ketersediaan daging yang layak konsumsi dan
menurunkan angka pemotongan ternak betina produktif.
* Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : terlaksananya operasi ( razia ) tim lalu
lintas ternak sebanyak 14 kali, terjaga dan terpeliharanya kondisi lalu lintas
ternak yang kondusif / tertib diseluruh wilayah Kabupaten Sumbawa, terutama di
4 ( empat ) titik perbatasan; menurunnya kasus pelanggaran lalulintas ternak di
wilayah kab. Sumbawa sedikitnya 20 persen dari tahun sebelumnya. Sehingga
pada akhirnya tertatanya lalu lintas ternak dan bahan asal ternak.






Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010






44






1.5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA

 Alasan yang mendasari adalah : mengetahui tingkat kemajuan (fisik dan
keuangan) serta permasalahan yang timbul dalam setiap pelaksanaan kegiatan
program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya kegiatan monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pembangunan program pencegahan
dan penanggulangan penyakit ternak di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa
dalam kurun waktu 5 (lima) dan 1 (satu) tahunan; tersusun dan tersedianya
laporan fisik dan keuangan Dinas Peternakan, baik yang bersifat bulanan, triwulan,
semester, tahunan maupun lima tahunan.


1.6. Monitoring brucellosis dan peningkatan mutu pelayanan keswan.
Alasan yang mendasari adalah :
Kegiatan monitoring brucellosis dan peningkatan mutu pelayanan keswan, yaitu
membebaskan Kab. Sumbawa dari penyakit brucellosis, terutama sapi dan kerbau
sebagai bagian Program Nasional “Pencanangan Pulau Sumbawa Bebas Brucellosis
2006”; Potensi pembebasan brucellosis di Kab. Sumbawa cukup besar yang
diindikasikan dari rendahnya prevalensi reaktor 0,05 %.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : Pengambilan dan pemeriksaan serum darah
pada 5000 ekor ternak sapi dan kerbau betina yang berumur diatas 12 bulan milik
peternak setiap tahunnya ; terlaksananya pemantauan dan uji brucellosis pada
5000 sample darah ternak sapi dan kerbau betina setiap tahunnya. Pada akhir
tahun kelima diharapkan dapat bebas Brucellosis.


1.7. Pengawasan obat hewan dan residu.
 Alasan yang mendasari adalah : mengurangi efek negatif penggunaan dan
pemanfaatan obat hewan, sehingga tidak berdampak buruk bagi konsumen;
menjadikan paramedis yang handal dalam menjalankan tugas; menciptakan
kondisi yang kondusif terhadap obat hewan yang tertib dan sesuai ketentuan.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : Terjaminnya kesehatan ternak / daging
yang menggunakan obat yang berkualitas dan bebas residu. Terlatihnya dan
terampilnya 24 orang petugas medis dan paramedis dalam mendeteksi dan
memeriksa dan mengawasi obat hewan yang beredar.

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

45




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
1.8. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner
Alasan yang mendasari adalah : agar penyediaan daging konsumsi masyarakat
harus steril dan aman, sehingga pengawasan daging di RPH dan TPH sangat
diperlukan. Dengan adanya pengawasan dan pelayanan ini diharapkan produk
yang beredar di pasaran dapat terjamin keamanan, tingkat kesehatan, dan
kebersihannya.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : Tercapainya pelayanan Kesehatan
masyarakat veteriner di RPH dan TPH.


1.9. Peningkatan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan hewan qurban
Alasan yang mendasari adalah :
terdeteksinya tingkat kesehatan hewan qurban yang layak potong, sehingga
ketersediaan daging qurban yang ASUH dapat terjamin; menciptakan
ketenteraman batin masyarakat dan konsumen daging.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya daging hewan qurban yang
ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Higeinis) ; terlaksananya pemeriksaan terhadap
seluruh hewan qurban yang terdaftar pada Disnak.


1.10. Pemeriksaan kesehatan ternak keluar daerah dan kuda dokar
 Alasan yang mendasari adalah : untuk meningkatkan derajat kesehatan
ternak.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya pemeriksaan kesehatan
pada 14.500 ekor ternak (sapi, kerbau dan kuda) serta 3.000 ekor kuda dokar.


1.11. Surveylance penyakit anthrax
* Alasan yang mendasari, yaitu :
agar sedini mungkin dapat terdeteksi antobidy anthrax pada ternak yang
selanjutnya dapat menjadi masukan (informasi) bagi pengambilan dan penentuan
langkah-langkah yang diperlukan; melindungi masyarakat dari bahaya yang
mengganggu kesehatan akibat anthrax, menjamin ketenteraman batin,
melindungi peternak dari kerugian dan atau akibat lainnya.




Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010





46




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
*Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : Terdeteksinya penyakit anthrax pada sapi
dan kerbau. Terlaksananya pemeriksaan terhadap penyakit anthrax pada ternak,
kerbau dan kuda pada 8 wilayah yang terjadi kasus, meliputi : Empang,
Labangka, Plampang, Lape/Lopok, Moyohilir, Moyohulu, Ropang dan Lunyuk.


1.12. Pelatihan dan bimbingan para sawi/jagal ternak
 Alasan yang mendasari adalah : memberi pembekalan dan penyegaran
terhadap berbagai informasi, aturan dan ketentuan-ketentuan terkini kepada
para sawi dan atau jagal ternak.
* Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : terlaksananya pelatihan dan bimbingan
kepada 200 orang sawi/jagal ternak.


1.13. Pelatihan dan bimbingan tenaga medis/paramedis.
Alasan yang mendasari adalah : memberi pembekalan dan penyegaran terutama
terhadap berbagai informasi dan inovasi baru kepada petugas medis/para medis,
agar mampu memberikan layanan optimal kepada masyarakat.
* Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : terlaksananya pelatihan dan bimbingan
kepada 24 orang tenaga medis/paramedis.


2. PROGRAM PENINGKATAN PRODUKSI HASIL PETERNAKAN (P2HP)
Program ini bertujuan meningkatkan produksi peternakan terutama dalam peningkatan
populasi ternak dalam rangka menunjang ketahanan dan kewaspadaan pangan.
Kegiatan pokok program ini, meliputi kegiatan – kegiatan : (1) Pembangunan sarana
dan prasarana pembibitan ternak; (2) Pembibitan dan perawatan ternak; (3)
Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat; (4) Penyuluhan pengelolaan bibit
ternak yang didistribusikan kepada masyarakat; (5) Penelitian dan pengolahan gizi dan
pakan ternak; (6) Pembelian dan pendistribusian vaksin dan pakan ternak; (7)
Penyuluhan kualitas gizi dan pakan ternak; (8) Pengembangan agribisnis peternakan;
(9) Monitoring, evaluasi dan pelaporan; (10) Pengembangan sistem dan pola kawasan;
(11) Pengkartuan ternak, pengumpulan dan pengolahan data; (12) Perumusan
parameter peternakan tingkat wilayah dan visualisasi.





Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010





47




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
2.1. Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
 Alasan yang mendasari adalah : faktor pendukung keberhasilan pembibitan
adalah ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai, dengan adanya sarana
dan prasarana yang baik, dapat memperlancar pelaksanaan kegiatan pembibitan
ternak.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 4 paket sarana pembibitan
ternak dan 6 unit prasarana (lokalisasi) pembibitan.


2.2. Pembibitan dan perawatan ternak
 Alasan yang mendasari adalah : Bibit sebagai asal ternak yang berkualitas baik,
harus disediakan dalam upaya budidaya selanjutnya. Jika bibit ternak baik akan
menghasilkan ternak yang baik, mengingat faktor genetik sebagai faktor pendukung
yang berperan (sekitar 20 persen) dalam hasil/produk budidaya ternak. Pada
akhirnya dapat meningkatkan mutu genetis dan produksi ternak.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya pembibitan dan perawatan
ternak bibit, sekurang-kurangnya 500 ekor setiap tahun. Sasaran dalam waktu 5
tahun akan tercapai peningkatan mutu genetis da produksi ternak.


2.3. Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat
 Alasan yang mendasari adalah : Pendistribusian bibit ternak diharapkan mampu
mengakomodir tingginya animo masyarakat dalam mengelola peternakan,
disamping tetap mempertahankan keberadaan “Kabupaten Sumbawa sebagai
Gudang Ternak”, Stok Bibit Nasional serta “Sumbawa sebagai Kabupaten
Peternakan”.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya distribusi 1000 ekor bibit
ternak sapi, 500 ekor bibit ternak kerbau dan 1000 ekor bibit kambing kepada
masyarakat. Target capaian disebarkan dalam 23 Kecamatan.


2.4. Penyuluhan pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada
masyarakat.
Alasan yang mendasari adalah : Peternak, sebagai orang yang paling berperan
dalam produksi ternak perlu pemahaman standar tentang pengelolaan ternak bibit,
sehingga perlu adanya penyuluhan yang berkesinambungan. Tanpa penyuluhan

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

48




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
yang baik dan benar serta berkesinambungan, ada kecenderungan pengelolaan
bibit ternak dapat menurunkan produksi.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya penyuluhan kepada 500 KK
penerima bibit ternak sapi, 250 KK penerima bibit ternak kerbau dan 200 KK
penerima bibit ternak kambing, yang ada pada 23 kecamatan.


2.5. Penelitian dan pengolahan gizi dan pakan ternak; yang meliputi : (a)
pembuatan demplot/kebun rumput percontohan, (b) pengiriman sample dan analisa
mutu pakan ternak, (c) pengembangan pakan dan teknologi peternakan, serta (d)
Workshop pengembangan dan aplikasi teknologi.
* Alasan yang mendasari :
-- Kegiatan pembuatan demplot/kebun rumput percontohan, yaitu : agar dapat
meningkatkan kualitas padangan serta meningkatkan produksi HMT,
meningkatkan keterampilan/pengetahuan petani ternak tentang teknologi yang
dapat diterapkan di lokasi padangan.
-- Kegiatan pengiriman sample dan analisa mutu pakan ternak, yaitu : mengetahui
kandungan gizi pakan ternak lokal yang tersedia di padangan atau lokasi lain
serta sebagai dasar pertimbangan dalam penerapan/aplikasi pemberian pakan
ternak.
-- Kegiatan pengembangan pakan dan teknologi peternakan, yaitu : belum pernah
dilakukan kaji terap teknologi dibidang peternakan, petugas dan petani dapat
secara langsung membuktikan manfaat teknologi tertentu.
-- Kegiatan workshop pengembangan dan aplikasi teknologi peternakan, yaitu :
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan insan peternakan serta sebagai
bekal/acuan dalam melola dan mengusahakan peternakan yang berdaya saing.
* Sasaran yang ingin dicapai :
-- Kegiatan pembuatan demplot/kebun rumput percontohan, adalah : tumbuh dan
terpeliharanya kebun rumput percontohan pada 20 lokasi tanam masing-masing
40 are.
-- Kegiatan pengiriman sample dan analisa mutu pakan ternak, adalah :
terdeteksinya kandungan bizi pada 5 jenis pakan ternak lokal, yang meliputi
kandungan serat kasar, protein, lemak, vitamin, dll. di 7 (tujuh) lokasi sample.



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



49




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
-- Kegiatan pengembangan pakan dan teknologi peternakan, adalah :
terlaksananya sosialisasi, pelatihan dan demonstrasi perlakuan pengelolaan
bahan pakan ternak dengan teknologi terkini pada 7 lokasi.
-- Kegiatan workshop pengembangan dan aplikasi teknologi peternakan, adalah :
terlaksananya workshop pengembangan dan aplikasi teknologi peternakan pada
50 orang peserta (peternak dan aparat) setiap tahun.
-- Tersedianya pakan berformulasi ransum yang seimbang bagi ternak.


2.6. Pembelian dan pendistribusian vaksin dan pakan ternak; yang meliputi (a)
pembelian dan pendistribusian vaksin ternak serta (b) pembelian dan pendistribusian
pakan ternak.
* Alasan yang mendasari :
-- Kegiatan pembelian dan pendistribusian vaksin, yaitu : sebagai salah satu upaya
untuk menekan dan atau menurunkan kejadian penyakit hewan/ternak,
sekurang-kurangnya 5 persen per tahun.
-- Kegiatan pembelian dan pendistribusian pakan, yaitu : sebagai upaya
pemecahan masalahan peternak, terkait dengan keterbatasan dan kekurangan
pakan baik secara kualitas maupun kuantitas, terutama pada waktu musim
kemarau.
* Sasaran yang ingin dicapai :
-- Kegiatan pembelian dan pendistribusian vaksin, yaitu : Seluruh ternak mendapat
vaksinasi dan terbebasnya 70-80 persen populasi ternak yang ada dari berbagai
penyakit, termasuk 3 juta ekor unggas.
-- Kegiatan pembelian dan pendistribusian pakan, yaitu : terpeliharanya kualitas
dan kuantitas pakan ternak pada musim kemarau, terutama pada ternak milik
pemerintah.


2.7. Penyuluhan kualitas gizi dan pakan ternak
 Alasan yang mendasari adalah : pemberian pakan ternak oleh masyarakat
pemilik/penggaduh, secara teknis dan ekonomis belum optimal. Hal ini memerlukan
pemahaman yang lebih baik, melalui pembekalan dan penyuluhan menyangkut
kualitas gizi dan pakan ternak itu sendiri.



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



50




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya penyuluhan kepada 500 KK
penerima bibit ternak sapi, 250 KK penerima bibit ternak kerbau dan 500 KK
penerima bibit ternak kambing. Dan terwujudnya ternak yang mendapat
manajemen yang baik.


2.8. Pengembangan agribisnis peternakan.
* Alasan yang mendasari : meningkatkan kemampuan berusaha bagi setiap
kelompok, terutama kelompok agribisnis serta terbayarnya kewajiban pembayaran
(sisa kredit) dana bergulir pada kelompok bermasalah. Meningkatkan jumlah
peternak dan atau kelompok pengusaha peternakan dalam menarik PAD,
sebagaimana diatur dalam Perda Kab. Sumbawa Nomor 14 Tahun 2002
* Sasaran yang ingin dicapai : Penambahan jumlah peternak dan atau pengusaha
peternakan yang berorientasi agribisnis, sekurangnya 25 orang/ pengusaha serta
terselenggaranya pembinaan pada 25 pengusaha dan 38 kelompok peternak yang
bermasalah, dengan nilai tunggakan 0 (nol) persen. Terbinanya kelompok agribis
peternakan yang mengelola ternak.


2.9. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
 Alasan yang mendasari adalah : mengetahui tingkat kemajuan (fisik dan
keuangan) serta permasalahan yang timbul dalam setiap pelaksanaan kegiatan
program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, sehingga termonitornya
program peningkatan produksi hasil ternak.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya kegiatan monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pembangunan program
peningkatan produksi hasil peternakan di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa
dalam kurun waktu 5 (lima) dan 1 (satu) tahunan; tersusun dan tersedianya
laporan fisik dan keuangan Dinas Peternakan, baik yang bersifat bulanan,
triwulan, semester, tahunan maupun lima tahunan. Tercapainya monitor
program peningkatan produksi hasil ternak.


2.10. Pengembangan sistem dan pola kawasan meliputi : (a) penyiapan dan
penetapan/pengukuhan lahan penggembalaan serta (b) pembuatan bak
penampung air minum.

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

51




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
* Alasan yang mendasari kegiatan Penyiapan dan penetapan/
pengukuhan lahan penggembalaan adalah : a) agar kawasan LAR dapat
dilegalisasi dengan Keputusan Bupati Sumbawa, b) pencanangan Kab.
Sumbawa sebagai wilayah area ternak potong, kawasan pemurnian sapi Bali
dan penyedia stok potong dan bibit.
* Alasan yang mendasari kegiatan pembuatan bak penampungan air
minum ternak adalah : a) terbatasnya ketersediaan air minum ternak
terutama pada musim kemarau, sememtara pada musim penghujan debit air
sungai dan atau mata air melimpah, b) populasi ternak yang cendrung
meningkat dibanding tahun sebelumnya.
* Sasaran kegiatan Penyiapan dan penetapan/pengukuhan lahan
penggembalaan adalah : a) adanya status hukum yang jelas terhadap 2 (dua)
lokasi Lar, b) pemanfaatan dan pemakaian Lar seluas 26.776 Ha dapat lebih
berdayaguna dan optimal serta c) tersedianya sarana dan prasarana padangan
di lokasi Lar, seperti : 2 unit sumur bor, 2 unit sumur pompa dan 2 unit
embung, setiap tahun.
* Sasaran kegiatan pembuatan bak penampungan air minum ternak
adalah : tersedianya 6 unit bak penampung air minum ternak di 6 lokasi Lar
setiap tahun


2.11. Pengkartuan ternak, pengumpulan dan pengolahan data.
* Alasan yang mendasari adalah : untuk mengetahui populasi dan struktur populasi
ternak sebagai dasar penentuan pengambilan kebijakan bidang peternakan;
mengetahui tingkat dan status kepemilikan (ternak) serta tingkat pendapatan
peternak; memberikan status kepemilikan ternak yang jelas bagi masyarakat serta
sebagai salah satu sumber PAD.
* Sasaran yang ingin dicapai : terlaksananya pengkartuan/ registrasi ternak sapi,
kerbau dan kuda serta jenis ternak lainnya, di 23 wilayah kecamatan yang tersebar
di Kabupaten Sumbawa dengan capaian sekurang-kurangnya 95 persen dari
populasi, serta tercapaiinya pungutan retribusi pengakrtuan ternak, sebagaimana
diatur dalam Perda Kabupaten Sumbawa Nomor 17 Tahun 2005 senilai Rp. 325 Juta.
Sehingga ternak dapat dilengkapi kartu kemilikan yang sah.



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



52




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
2.12. Perumusan parameter peternakan tingkat wilayah dan visualisasi
* Alasan yang mendasari adalah : Untuk mendapat bahan dasar dalam proses
estimasi pengeluaran ternak bibit, potong dan lain-lain serta dapat digunakan
dasar pertimbangan bagi setiap pengambilan keputusan (secara makro dan atau
mikro), yang terkait dengan kebijakan dan atau pengembangan/pembangunan
peternakan di Kabupaten Sumbawa. Untuk dapat dijadikan salah satu sumber
informasi dan atau rujukan dalam penyusunan kerangka umum dan kerangka
dasar Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran maupun Dokumen Anggaran
Satuan Kerja Dinas Peternakan Rencana Pembangunan Peternakan setiap
tahunnya.
* Sasaran yang ingin dicapai : Tersusunya perumusan parameter tingkat
wilayah dan visualisasi data statistik peternakan pada 4 Sumber daya peternakan
yang meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya sarana
prasarana buatan manusia, sumber daya social kelembagaan, sebanyak 10
eksemplar.


3. PROGRAM PENINGKATAN PEMASARAN HASIL PRODUKSI PETERNAKAN
Program ini meliputi regulasi ternak, lalu lintas ternak, sehingga akan akan
mewujudkan peningkatan jumlah penjualan ternak dan bahan asal ternak. Sehingga
meningkatkan pendapatan dari pengaturan pemasaran hasil produksi peternakan.
Program ini meliputi kegiatan yaitu : (1) Penelitian dan pengembangan pemasaran
hasil produksi peternakan; (2) Fasilitasi kerjasama regional/nasional/internasional
penyediaan hasil produksi peternakan komplementer; (3) Pembangunan sarana dan
prasarana pasar produksi hasil peternakan; (4) Pembangunan pusat-pusat promosi
atas hasil produksi peternakan; (5) Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana
pasar produksi hasil peternakan; (6) Pemeliharaan rutin/berkala pusat-pusat etalase /
eksebisi / promosi atas hasil produksi peternakan; (7) Promosi atas hasil produksi
peternakan unggulan daerah; (8) Penyuluhan pemasaran produksi peternakan; (9)
Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasil peternakan masyarakat; (10)
Pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksi peternakan masyarakat;
(11) Penyuluhan distribusi pemasaran atas hasil produksi peternakan yang akan
dipasarkan; (12) Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi peternakan
yang akan dipasarkan; (13) Monitoring, evaluasi dan pelaporan pemasaran hasil

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

53




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
produksi peternakan; (14) Pelatihan dan bimbingan pengolahan produk asal ternak;
(15) Pelatihan dan bimbingan para pengusaha peternakan.


3.1. Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi peternakan
 Alasan yang mendasari adalah : mengetahui besaran jumlah permintaan dan
ketersediaan produk/hasil olahan peternakan; sebagai bahan masukan dalam
upaya pengembangan dan peningkatan pangsa pasar produk/hasil olahan
peternakan.
* Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : terlaksananya penelitian dan
pengembangan pemasaran setiap tahun di 23 wilayah kecamatan se-Kabupaten
Sumbawa.


3.2. Fasilitasi kerjasama regional/nasional/internasional penyediaan hasil
produksi peternakan komplementer
Alasan yang mendasari adalah : belum ada “link” (jaringan) untuk kerja sama
perdagangan (produk/hasil olahan peternakan) antar daerah. Hal ini diperlukan,
mengingat tuntutan globalisasi perdagangan dunia yang memerlukan kerjasama
yang saling menguntungkan dan kontinyu.
* Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : terlaksananya kerjsama perdagangan
antar daerah pemasok (Kabupaten Sumbawa) dengan daerah lain (penerima),
sekurang-kurangnya 2 paket kerjasama setiap tahun.


3.3. Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan
 Alasan yang mendasari adalah : belum ada sarana dan prasarana pasar
produk hasil peternakan yang layak dan ideal. Selama ini produk hasil peternakan
diperoleh di setiap Rumah Potong Hewan (berupa daging) atau langsung ke
masyarakat peternak (produsen) atau, sehingga kestabilan dan keseragaman
harga cenderung tidak didapat.
* Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : terlaksananya pembangunan sarana dan
prasarana psar produk hasil peternakan di setiap kecamatan (23 unit).






Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010






54




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
3.4. Pembangunan pusat-pusat promosi atas hasil produksi peternakan
 Alasan yang mendasari adalah : belum ada pusat promosi atas hasil produk
peternakan.
* Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : terlaksananya pembangunan pusat
promosi hasil peternakan di setiap kecamatan (23 unit).


3.5. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana pasar produksi hasil
peternakan
Alasan yang mendasari adalah : agar sarana dan prasarana yang tersedia dapat
terpelihara dan mempunyai masa pakai yang relatif lama.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharaannya 23 paket sarana dan 23
unit prasarana pasar produksi hasil peternakan.


3.6. Pemeliharaan rutin/berkala pusat-pusat promosi atas hasil produksi
peternakan
 Alasan yang mendasari adalah : agar sarana dan prasarana yang tersedia
dapat terpelihara dan mempunyai masa pakai yang relatif lama.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharaannya 23 paket sarana dan 23
unit prasarana pusat promosi hasil produksi peternakan.
3.7. Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah, terdiri atas : (a)
sosialisasi dan promosi Sumbawa sebagai Kabupaten Peternakan, (b) promosi dan
kontes ternak, (c) bimbingan teknis dan pengolahan bahan asal ternak, (d)
peningkatan pelayanan usaha peternakan, (e) pengembangan agribisnis ternak
potong dan bibit, (f) pengkajian supplay demand ternak potong dan bibit, (g)
peningkatan sumberdaya peternakan.
* Alasan yang mendasari :
-- Kegiatan Sosialisasi dan promosi Sumbawa sebagai Kabupaten Peternakan yaitu
: Mempercepat introduce informasi, baik kedalam maupun keluar daerah kab.
Sumbawa dalam rangka pengenalan dan pemberian pemahaman kepada
masyarakat, sehingga mau dan mampu berpartisipasi dan upaya menjadikan
sumbawa sebagai “Sentra Pengembangan Peternakan”.




Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010





55




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
-- Kegiatan Promosi dan kontes ternak yaitu : Untuk meningkatkan motivasi
peternak mengelola usaha peternakannya, Sebagai ajangn promosi, tukar-
menukar informasi dan membuka pangsa pasar bagi produk peternakan.
-- Kegiatan Bimbingan tehnis dan pengolahan bahan asal hewan yaitu:
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pelaku/pengelola produk asal
ternak
-- Kegiatan peningkatan pelayanan usaha peternakan yaitu : Meningkatkan
kemampuan berusaha kelompok agribisnis dan terbayarnya sisa kredit dana
bergulir pada kelompok bermasalah, Meningkatkan jumlah peternakan dan atau
kelompok pengusaha peternakan dalam menarik PAD sebagaimana diatur
dalam Perda Kab. Sumbawa Nomor 14 Tahun 2002, Meningkatkan
kesejahteraan peternak dan masyarakat.
-- Kegiatan Pengembangan agribisnis ternak potong dan bibit yaitu : Meningkatkan
kemampuan berusaha dan permodalan bagi peternak
-- Kegiatan Pengkajian Suplay demand ternak potong dan bibit Menyediakan data
teknis suplay demand ternak potong dan bibit, sebagai salah satu informasi
dalam penentuan kemampuan pengeluaran ternak potong dan bibit yang
rasional
-- Kegiatan Peningkatan sumber daya peternakan yaitu : Meningkatkan
pengembangan potensi sumber daya hayati peternakan dalam rangka
percepatan peningkatan kesejahteraan peternak.
* Sasaran yang ingin dicapai :
-- Kegiatan Sosialisasi dan promosi Sumbawa sebagai Kabupaten Peternakan
yaitu : Terlaksananya sosialisasi dan promosi Kabupaten Sumbawa sebagai
sentra pengembangan peternakan sebanyak 2 kali setahun; tersedianya 500
eksp media/sarana promosi Kabupaten Sumbawa sebagai sentra
pengembangan peternakan.
-- Kegiatan Promosi dan kontes ternak yaitu : terselenggaranya promosi/ kontes
ternak tingkat kabupaten, propinsi dan nasional, masing-masing 1 ( satu ) kali
dalam setahun serta terjadi penetapan pemenang kontes ternak sapi dan
kerbau





Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010





56




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
-- Kegiatan Bimbingan tehnis dan pengolahan bahan asal hewan yaitu : terampil
dan terlatihnya 50 orang wanita tani ternak tiap tahun dalam pengolahan bahan
asal ternak
-- Kegiatan peningkatan pelayanan usaha peternakan yaitu : lunas dan terbayarnya
sisa tunggakan kredit dana bergulir pada 38 kelompok yang bermasalah, terjadi
penambahan jumlah peternak dan atau pengusaha peternakan, sekurangnya 25
orang/pengusaha; terselenggaranya pembinaan pada 25 pengusaha dan 38
kelompok peternak yang masih menunggak kewajiban setor kepada Pemda.
-- Kegiatan Pengembangan agribisnis ternak potong dan bibit yaitu : terampil dan
terlatihnya 30 pengusaha agribisnis ternak potong dan bibit setiap tahun.
-- Kegiatan Pengkajian Suplay demand ternak potong dan bibit yaitu terlaksananya
pengkajian suplay demand ternak potong dan bibit pada 10 lokasi sample,
tersajinya informasi hasil analisis statistik tentang kemampuan dan atau
penetapan angka pengeluaran ternak yang rasional pada setiap tahun.
-- Kegiatan peningkatan sumberdaya peternakan, yaitu : tersedianya data potensi (
hayati ) peternakan yang akurat ( 10 eksp ) dan terselenggaranya ekplorasi dan
konservasi sumber daya alam hayati peternakan yang meliputi ternak besar,
ternak kecil dan unggas.


3.8. Penyuluhan pemasaran produksi peternakan
 Alasan yang mendasari adalah : sebagian besar masyarakat peternak kita
belum memahami seluk-beluk pemasaran produksi peternakan; menambah
pemahaman dan pengetahuan peternak dalam upaya pemasaran hasil
produksinya, termasuk tatacara dan kiat-kiat yang harus ditempuh.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya penyuluhan pemasaran
produksi peternak bagi 30 kelompok peternak setiap tahun.


3.9. Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasil peternakan
masyarakat
 Alasan yang mendasari adalah : menstabilkan standart harga agar tidak
merugikan para petani petani peternak. Permainan para pedagang pada saat
sekarang masih sering terjadi sehingga diperlukan tempat untuk menampung



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



57




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
hasil produksi. Kedepan dapat diusahan semacam koperasi sebagai tempat
penampungan hasil produksi para peternak.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 23 unit pusat penampungan
prduksi hasil peternakan.


3.10. Pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil produksi peternakan
masyarakat
Alasan yang mendasari adalah : adanya kecenderungan permintaan (demand)
yang tidak berkesesuaian dengan stok barang/produk. Oleh karenanya, kegiatan
ini diharapkan dapat dijadikan masukan dalam merekomendasikan setiap
permintaan akan suatu produk peternakan.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : adanya informasi yang jelas dan akurat
tentang jumlah permintaan pasar dan ketersediaan stok produk per-triwulan
setiap tahunnya.


3.11. Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil produksi peternakan yang
akan dipasarkan
 Alasan yang mendasari : salah satu upaya meningkatkan omset penjualan
produk adalah kemasan yang baik, rapi, indah dan menarik. Sebagian masyarakat
yang mengusahakan produk peternakan belum banyak yang memiliki
keterampilan dalam hal kemasan.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : terselenggaranya penyuluhan tentang
kualitas dan teknis kemasan hasil produksi peternak bagi 40 orang
pengusahan/kelompok pengusaha produk hasil peternakan.


3.12. Perumusan parameter peternakan tingkat wilayah dan visualisasi
 Alasan yang mendasari adalah : Menjadi salah satu sumber informasi dalam
penyusunan kerangka umum, kerangka dasar penyusunan kebijakan maupun
rencana kerja dan anggaran pembangunan.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya setiap tahun recording ( uji
petik ) terhadap beberapa parameter ternak, meiputi : berat hidup, berat lahir,
berat karkas, berat jeroan dan sejenisnya, angka kematian, angka kelahiran, ratio



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



58




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
jantan betina, jumlah induk, jumlah pejantan, jumlah ternak muda dan jumlah
anak di 10 lokasi sample.


3.13. Pelatihan dan bimbingan pengolahan produk asal ternak
 Alasan yang mendasari adalah : memberikan pembekalan dan pemahaman
cara pengolahan produk asal ternak secara baik dan benar kepada kelompok
pengusaha atau orang perorang yang mengelola produk asal ternak.
* Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : terlaksananya pelatihan dan bimbingan
bagi 40 orang/kelompok pengusaha pengolah bahan asal ternak setiap tahun.


3.14. Pelatihan dan bimbingan para pengusaha peternakan
 Alasan yang mendasari adalah : memberikan pembekalan dan pemahaman
tentang berbagai hal, seperti hak dan kewajiban yang diberikan kepada para
pengusaha peternakan.
* Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : terlaksananya pelatihan dan bimbingan
bagi 43 pengusaha peternakan setiap tahun.


3.15. Monitoring, evaluasi dan pelaporan.
 Alasan yang mendasari adalah : mengetahui tingkat kemajuan (fisik dan
keuangan) serta permasalahan yang timbul dalam setiap pelaksanaan kegiatan
program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya kegiatan monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pembangunan program
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan di seluruh wilayah Kabupaten
Sumbawa dalam kurun waktu 5 (lima) dan 1 (satu) tahunan; tersusun dan
tersedianya laporan fisik dan keuangan Dinas Peternakan, baik yang bersifat
bulanan, triwulan, semester, tahunan maupun lima tahunan.


4. PROGRAM PENINGKATAN PENERAPAN TEHNOLOGI PETERNAKAN
Program ini bertujuan mewujudkan alih tehnologi tepat guna bidang peternakan,
selama ini yang diterapkan di tingkat peternak masih tehnologi yang sederhana,
sehingga dengan program ini yang memotivasi peternak untuk dapat menyerap
teknologi, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi peternakan. Program ini

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

59




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
meliputi kegiatan : (1) Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna;
(2) Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna; (3)
Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna; (4)
Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna; (5) Pelatihan dan
bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat guna; (6) Monitoring, evaluasi
dan pelaporan; (7) Pengembangan sumber daya peternakan.


4.1. Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna
 Alasan yang mendasari adalah : untuk mengetahui dan memahami teknologi
yang bersesuaian dengan tingkat kebutuhan masyarakat peternak, untuk
selanjutnya dikembangkan agar dapat memberi nilai tambah bagi pembangunan
peternakan.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya penelitian dan
pengembangan teknologi tepat guna di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa,
sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.


4.2. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
 Alasan yang mendasari adalah : untuk mendapatkan hasil maksimal dalam
pengembangan teknologi peternakan tepat guna, memerlukan dukungan sarana
dan prasarana dan lainnya.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya masing-masing 23 paket
sarana dan 23 unit prasarana pendukung teknologi peternakan.


4.3. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologi peternakan
tepat guna
Alasan yang mendasari adalah : agar sarana dan prasarana yang tersedia dapat
terpelihara dan mempunyai masa pakai yang relatif lama.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharaannya 23 paket sarana dan 23
unit prasarana pendukung teknologi peternakan.








Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010








60




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
4.4. Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi peternakan tepat guna.
 Alasan yang mendasari adalah : memberikan pembekalan dan pemahaman
aplikasi penerapan teknologi tepat guna secara baik dan benar, sehingga petani
peternak menjadi maju dan mandiri.
* Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : terlaksananya penyuluhan bagi 23
kelompok tani ternak penggunakan teknologi tepat guna.


4.5. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat guna.
Alasan yang mendasari adalah : memberikan pembekalan dan pemahaman cara
penggunaan/pemakaian, fungsi sekaligus pemeliharaan alat/sarana dan
prarasana teknologi tepat guna secara baik dan benar..
* Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : terlaksananya pelatihan dan bimbingan
bagi 23 kelompok tani ternak penggunakan teknologi tepat guna.


4.6. Koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program pembangunan
peternakan
 Alasan yang mendasari adalah : mengetahui tingkat kemajuan (fisik dan
keuangan) serta permasalahan yang timbul dalam setiap pelaksanaan kegiatan
program peningkatan penerapan teknolohi peternakan.
Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : terlaksananya kegiatan koordinasi (lintas
SKPD, Kabupaten, Provinsi dan Pusat), monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Sumbawa selama kurun waktu 1
(satu) tahun; tersusun dan tersedianya laporan fisik dan keuangan Dinas
Peternakan, baik yang bersifat bulanan, triwulan, semester maupun tahunan.


4.7. Pengembangan sumber daya peternakan.
 Alasan yang mendasari adalah : Untuk dapat menentukan kebijakan,
pertimbangan dalam penentuan kebijakan dan rencana guna mendukung
Kabupaten Sumbawa sebagai sentra pengembangan ternak.
Sasaran yang ingin dicapai, yaitu : Berkembangnya empat sumber daya yang
ada ; Sumber daya manusia, sumber daya buatan manusia, sumber daya sarana
dan prasarana, dan sumber daya kelembagaan.



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



61




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
5. PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Program ini bertujuan unutk dapat menyelenggarakan proses administrasi perkantoran
yang tertib. Diprioritaskan untuk pelayanan fungsi intern di Satuan Kerja Perangkat
Daerah - Dinas Peternakan. Program ini meliputi kegiatan : (1) Penyediaan jasa surat
menyurat; (2) Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik; (3) Penyediaan
jasa peralatan dan perlengkapan kantor; (4) Penyedia jasa jaminan pemeliharaan
kesehatan PNS; (5) Penyedia jasa jaminan barang milik daerah; (6) Penyedia jasa
pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional; (7) Penyedia jasa
administrasi keuangan; (8) Penyedia Jasa Kebersihan Kantor; (9) Penyedia Jasa
Perbaikan Peralatan Kerja; (10) Penyedia Alat Tulis Kantor; (11) Penyedia Barang
Cetakan dan Penggandaan; (12) Penyedia Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
Bangunan Kantor; (13) Penyedia Peralatan dan Perlengkapan Kantor; (14) Penyedia
Peralatan Rumah Tangga; (15) Penyedia Bahan Bacaan & Peraturan Perundang-
undangan; (16) Penyedia Bahan Logistik Kantor; (17) Penyedia Makanan dan
Minuman; (18) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.


5.1 Penyedia Jasa Surat Menyurat
 Alasan yang mendasari adalah : untuk memperlancar kegiatan administrasi
yang ada dengan kegiatan surat menyurat, sehingga akan dihasilkan ketapatan
dan efiensi administratif.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tertibnya pencatatan dan pelaksanaan
surat menyurat, baik surat masuk maupun surat keluar dan sejenisnya sekurang-
kurangnya 95-99 dari surat yang ada serta 1 paket jasa surat menyurat setiap
tahun.


5.2 Penyedia Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik
Alasan yang mendasari adalah : untuk memperlancar proses pelayanan kepada
masyarakat, diperlukan ada fasilitas jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya masing-masing 1 paket jasa
komunikasi, sumberdaya air dan listrik sepanjang tahun.






Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010






62




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
5.3 Penyedia Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor
 Alasan yang mendasari adalah : ketersediaan peralatan dan perlengkapan
kantor, belum optimlal baik secara kuantitas maupun kualitas.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 1 paket jasa peralatan dan
perlengkapan kantor setiap tahun.


5.4 Penyedia Jasa Jaminan Pemeliharaan Kesehatan PNS
 Alasan yang mendasari adalah : kebutuhan lain manusia setelah kebutuhan
pokok, yakni terpenuhi kebutuhan akan kesehatan. Aparatur/Pegawai hanya
dapat bekerja secara optimal bilamana kesehatannya terjaga. Untuk
mendapatkan layanan optimal diperlukan tenaga kerja yang sehat jasmani
maupun rohani.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya kesehatan dan
keselamatan jiwa 85 orang karyawan Dinas Peternakan sepanjang tahun.


5.5. Penyedia Jasa Jaminan Barang Milik Daerah
Alasan yang mendasari adalah : Barang yang merupakan aset negara dan atau
daerah harus terpelihara dan dijaga dengan baik, melalui jaminan barang milik
Negara atau daerah.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedia jaminan terhadap seluruh barang
barang milik Negara dan atau daerah.


5.6. Penyedia Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
 Alasan yang mendasari adalah : setiap pemakai/pengguna kendaraan akan
merasa nyaman menggunakan dan memanfaatkan kendaraan dinas, bilama
terpelihara dengan baik termasuk penyelesaian perizinannya, sehingga dapat
memberikan layanan yang maksimal.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya jasa pemeliharaan, perawatan
dan perizinan terhadap 2 unit kendaraan dinas roda-4 dan 33 unit kendaraan
dinas roda-2 sepanjang tahun.






Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010






63






5.7. Penyedia Jasa Administrasi Keuangan



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA

 Alasan yang mendasari adalah : prosesesi administrasi keuangan merupakan
hal yang cukup urgen, mengingat menjadi bagian pertanggungjawaban kinerja
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya tertib administrasi keuangan
yang kapabel, akurat dan akuntabel pada setiap kegiatan pembangunan
peternakan setiap tahunnya.


5.8. Penyedia Jasa Kebersihan Kantor
 Alasan yang mendasari adalah : kebersihan kantor akan memberikan rasa
nyaman dalam pelaksanaan semua pekerjaan, disamping mencegah timbulnya
berbagai penyakit.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya kebersihan kantor, baik pada
jam kerja maupun diluar jam kerja.


5.9. Penyedia Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
 Alasan yang mendasari adalah : dimungkinkan untuk mengurangi biaya
pemeliharaan, perawatan dan pengadaan peralatan kerja. Selain itu juga bisa
memberikan rasa nyaman dan hasil yang lebih baik dalam pelaksanaan pekerjaan.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya seluruhan peralatan kerja
yang diperlukan sepanjang tahun.
5.10. Penyedia Alat Tulis Kantor
 Alasan yang mendasari adalah : alat tulis kantor ini merupakan bahan/sarana
pokok pelaksaan fungsi administrasi pada setiap lembaga/organisasi. Ketiadaan
ATK dapat mempengaruhi mekanisme dan proses penyelesaian pekerjaan,
terutama yang terkait dengan administratif.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 1 paket alat tulis kantor sesuai
dengan kebutuhan sepanjang tahun.


5.11. Penyedia Barang Cetakan dan Penggandaan
 Alasan yang mendasari adalah : ada kecenderungan ketersediaan dokumen,
buku, surat, dan lain-lain sejenisnya masih sangat terbatas, karenanya diperlukan
untuk cetak ulang dan penggandaan.

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

64




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 1 paket barang cetakan dan
penggandaan setiap tahun.


5.12. Penyedia Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
 Alasan yang mendasari adalah : pengoperasian sebagian besar sarana dan
prasarana kerja kantor seperti : lampu penerangan, computer, dll. memerlukan
tenaga listrik.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya instalasi listrik dan penerangan
sepanjang tahun.


5.13. Penyedia Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Alasan yang mendasari adalah : peralatan dan perlengkapan kantor merupakan
faktor penentu kelancaran dan hasil kerja setiap SKPD.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya peralatan dan perlengkapan
kantor setiap tahun.


5.14. Penyedia Peralatan Rumah Tangga
Alasan yang mendasari adalah : Perlengkapan Rumah tangga sebagai pelengkap
untuk menjalankan tugas dan fungsi SKPD dalam memberikan layanan kepada
masyarakat.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya peralatan rumah tangga kantor
setiap tahun.


5.15. Penyedia Bahan Bacaan & Peraturan Perundang-undangan
Alasan yang mendasari adalah : untuk memberikan layanan yang sebaik-baiknya
kepada masyarakat, setiap aparat diharapkan memahami ketentuan dan aturan-
aturan yang berlaku.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 1 paket bahan bacaan dan
peraturan perundang-undangan setiap tahun.


5.16. Penyedia Bahan Logistik Kantor
 Alasan yang mendasari adalah : untuk memperlancar dan memberikan hasil
maksimal bagi setiap kegiatan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD.

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

65




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 1 paket bahan logistic kantor
setiap tahun.
5.17. Penyedia Makanan dan Minuman
 Alasan yang mendasari adalah : makanan dan minuman sebagai penunjang
semua kegiatan harus disediakan. Sebagaimana kita ketahui, makanan dan minum
merupan kebutuhan pokok manusia.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya makanan dan minuman setiap
tahun.
5.18. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.
 Alasan yang mendasari adalah : mengingat pembangunan peternakan,
disamping melibatkan dinas teknis juga mengikutsertakan berbagai
lembaga/instansi/organisasi di dalam maupun di luar daerah. Oleh karenanya,
diperlukan koordinasi dan konsultasi ke luar daerah.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya rapat koordinasi dan
konsultasi ke luar daerah setiap tahunnya.


6. PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA
Program ini untuk menyediakan sarana dan prasarana pendukung kegiatan serta
menunjang kegiatan - kegiatan yang akan dilakukan, karena itu diperlukan sarana dan
prasarana yang memadai sehingga akan dapat meningkatkan produksi peternakan.
Program ini meliputi kegiatan-kegiatan yaitu : (1) Pembangunan rumah jabatan; (2)
Pembangunan rumah dinas; (3) Pembangunan gedung kantor; (4) Pengadaan mobil
jabatan; (5) Pengadaan kendaraan dinas/operasional; (6) Pengadaan perlengkapan
rumah jabatan/dinas; (7) Pengadaan perlengkapan gedung kantor; (8) Pengadaan
peralatan rumah jabatan/dinas; (9) Pengadaan peralatan gedung kantor; (10)
Pengadaan meubelair; (11) Pengadaan sarana pengolah data/pelaporan; (12)
Pengadaan Timbangan Ternak; (13) Pembangunan laboratorium; (14) Pembangunan
Poskeswan; (15) Pembangunan RPH/TPH/RPA; (16) Pemagaran keliling kantor dinas;
(17) Pemagaran keliling Holding Ground; (18) Pemagaran keliling RPH/TPH/RPA; (19)
Pemagaran keliling Poskeswan dan rumah dinas Poskeswan; (20) Pemeliharaan
rutin/berkala rumah jabatan; (21) Pemeliharaan rutin/berkala rumah dinas; (22)
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor; (23) Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil
Jabatan; (24) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Opsional;

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

66




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
(25) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Rumah Jabatan/Dinas; (26)
Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor; (27) Pemeliharaan
Rutin/Berkala Peralatan Rumah Jabatan/Dinas; (28) Pemeliharaan Rutin/Berkala
Peralatan Gedung Kantor; (29) Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair; (30)
Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Pengolah Data/ Pelaporan; (31) Pemeliharaan
Rutin/Berkala Timbangan Ternak; (32) Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Jabatan; (33)
Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Dinas; (34) Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung
Kantor; (35) Rehabilitasi Sedang/Berat Mobil Jabatan; (36) Rehabilitasi Sedang/Berat
Kendaraan Dinas/Opsional; (37) Rehabilitasi Sedang/Berat Laboratorium; (38)
Rehabilitasi Sedang/Berat Poskeswan; (39) Rehabilitasi Sedang/Berat RPH/RPA.


6.1. Pembangunan Rumah Jabatan
 Alasan yang mendasari adalah : memudahkan untuk melaksanakan tugas –
tugas yang menjadi wewenangnya sehingga memudahkan untuk bekerja,
koordinasi, serta tugas –tugas lain yang mendukung wilayah tugasnya.


6.2. Pembangunan Rumah Dinas
Alasan yang mendasari adalah : Rumah Dinas dapat berfungsi sebagai tempat
koordinasi seluruh unsur jajaran dinas, sehingga bisa dijadikan pusat koordinasi
setelah jam Dinas.


6.3. Pembangunan Gedung Kantor
Alasan yang mendasari adalah : dalam rangka menunjang dan memperlancar
pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Peternakan, baik di kabupaten maupun di
kecamatan.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya pembangunan 10 unit
kantor dinas peternakan kecamatan.


6.4. Pengadaan Mobil Jabatan
 Alasan yang mendasari adalah : kendaraan roda-4 yang tersedia, jika dilihat
secara kuantitas belum mencukupi bilamana dikaitkan dengan cakupan wilayah
dan efektifitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas.



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



67




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
Alasan yang mendasari adalah : tersedianya 1 unit mobil jabatan, peruntukan
bagi kepala dinas.


6.5. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
 Alasan yang mendasari adalah : kendaraan dinas/operasional baik roda-4
maupun roda-2 yang tersedia hingga saat ini, belum mencukupi mengingat
kondisi geografis yang cukup luas dengan topografi yang berbukit menuntut
adanya kendaraan operasional.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 3 (tiga) unit kendaraan
oprasional roda 4 dan 30 (tiga puluh) unit roda-2.


6.6. Pengadaan Perlengkapan Rumah Jabatan/Dinas
 Alasan yang mendasari adalah : sebagai salah satu sarana penunjang
peningkatan etos kerja.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 1 paket kelengkapan rumah
jabatan setiap tahun.


6.7. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
 Alasan yang mendasari adalah : sebagai salah satu sarana penunjang
peningkatan kinerja SKPD.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 1 paket kelengkapan gedung
kantor setiap tahun.


6.8. Pengadaan Peralatan Rumah Jabatan/Dinas
 Alasan yang mendasari adalah : sebagai salah satu sarana penunjang
peningkatan etos kerja.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 1 paket peralatan rumah
(tangga) jabatan setiap tahun.


6.9. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
 Alasan yang mendasari adalah : sebagai salah satu sarana penunjang
peningkatan kinerja SKPD.


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010


68




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 1 paket peralatan gedung
kantor setiap tahun.


6.10. Pengadaan Meubelair
 Alasan yang mendasari adalah : sebagai salah satu sarana pelengkapan dalam
manajemen pramutamu sekaligus dapat digunakan sebagai media untuk
penyimpanan dokumen/arsip penting.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 1 paket meubelair setiap
tahun.


6.11. Pengadaan Sarana Pengolah Data/Pelaporan
Alasan yang mendasari adalah : data (primer) secara refresentatif belum dapat
memberikan informasi yang tegas dan jelas bilamana belum diolah dan dianalisa.
Karenanya, untuk memberikan gambaran dan informasi yang jelas dibutuhkan
sarana pengolah data dalam rangka menunjang dan memperlancar pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi SKPD.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 6 (enam) unit sarana
pengolah data dan 2 (dua) unit Infokus


6.12. Pengadaan Timbangan Ternak
Alasan yang mendasari adalah : sebagai dasar untuk menaksir/menentukan
capaian bobot badan ternak yang akan dijual/dikirim/dipotong/dll, sehingga tidak
melanggar ketentuan dan aturan yang berlaku, sebagaimana diatur dalam
Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sumbawa Nomor 7 Tahun 1999 (Retribusi
RPH); Nomor 20 (Pajak Pengiriman), 35 (Retribusi Penjualan Produk Usaha
Daerah) dan 36 (Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah) Tahun 2001; Nomor 15
Tahun 2002 (Retribusi Izin Usaha dan Pemotongan) serta Nomor 16 Tahun 2005
(Lalulintas Ternak).
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 2 (dua) unit timbangan
ternak elektrik.






Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010






69






6.13. Pembangunan Laboratorium



REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA

 Alasan yang mendasari adalah : kondisi laboratorum yang sudah tidak
representatif dalam melakukan fungsi maupun pemberian pelayanan.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 1 unit laboratorium yang
layak pakai.


6.14. Pembangunan Poskeswan
Alasan yang mendasari adalah : ketersediaan poskeswan belum dalam upaya
peningkatan status kesehatan ternak, belum mencukupi. Diharapkan setiap
kecamatan memiliki 1 (satu) unit Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan).
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 15 unit Poskeswan yang
tersebar di 15 kecamatan yang belum memiliki.


6.15. Pembangunan RPH/TPH/RPA
 Alasan yang mendasari adalah : ketersediaan Rumah Potong Hewan (RPH),
TPH (Tempat Pemotongan Hewan) atau RPA (Rumah Potong Ayam) dalam upaya
peningkatan status kesehatan masyarakat veteriner, belum mencukupi.
Diharapkan setiap kecamatan sekurang-kurangnya memiliki 1 (satu) unit
RPH/TPH/RPA.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya 14 unit RPH/TPH/RPA yang
tersebar di 14 kecamatan yang belum memiliki.


6.16. Pemagaran Keliling Kantor Dinas
 Alasan yang mendasari adalah : sebagai upaya peningkatan keamanan dan
keindahan kantor, disamping pengamanan aset terutama aset tanah/lokasi yang
menyertainya.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terselenggaran pemagaran pada setiap
aset bangunan/tanah kantor milik pemerintah/daerah.


6.17. Pemagaran Keliling Holding Ground
 Alasan yang mendasari adalah : sebagai upaya peningkatan keamanan dan
keindahan Holding Ground, disamping pengamanan aset terutama aset
tanah/lokasi yang menyertainya.

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

70




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terselenggaran pemagaran pada setiap
aset bangunan/tanah Holding Ground milik pemerintah/daerah.


6.18. Pemagaran Keliling RPH/TPH/RPA
 Alasan yang mendasari adalah : sebagai upaya peningkatan keamanan dan
keindahan RPH/TPH/RPA, disamping pengamanan aset terutama aset
tanah/lokasi yang menyertainya.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terselenggaran pemagaran pada setiap
aset bangunan/tanah RPH/TPH/RPA milik pemerintah/daerah.


6.19. Pemagaran Keliling Poskeswan dan Rumah Dinas Poskeswan
 Alasan yang mendasari adalah : sebagai upaya peningkatan keamanan dan
keindahan Poskeswan dan Rumah Dinas Poskeswan, disamping pengamanan aset
terutama aset tanah/lokasi yang menyertainya.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terselenggaran pemagaran pada setiap
aset bangunan/tanah Poskeswan dan Rumah Dinas Poskeswan milik
pemerintah/daerah.


6.20. Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Jabatan
 Alasan yang mendasari adalah : pemeliharaan harus dilakuakan untuk dapat
menjaga keasrian/keindahan rumah jabatan, sehingga dapat dimanfaatkan dan
berfungsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya rumah jabatan dengan
baik sepanjang tahun.


6.21. Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas
 Alasan yang mendasari adalah : pemeliharaan harus dilakuakan untuk dapat
menjaga keasrian/keindahan rumah dinas, sehingga dapat dimanfaatkan dan
berfungsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya rumah dinas (kabupaten
maupun kecamatan) dengan baik sepanjang tahun.
.


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



71




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
6.22. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
 Alasan yang mendasari adalah : pemeliharaan harus dilakuakan untuk dapat
menjaga keasrian/keindahan gedung kantor, sehingga dapat dimanfaatkan dan
berfungsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya gedung kantor (baik yang
di kabupaten maupun kecamatan) dengan baik sepanjang tahun.
6.23. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan
 Alasan yang mendasari adalah : pemeliharaan harus dilakuakan untuk dapat
menjaga kenyamanan dan keindahan mobil jabatan, sehingga dapat
dimanfaatkan dan berfungsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya mobil jabatan dengan baik
sepanjang tahun.
6.24. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Ops
 Alasan yang mendasari adalah : pemeliharaan harus dilakuakan untuk dapat
menjaga kenyamanan dan keindahan mobil dinas/operasional, sehingga dapat
dimanfaatkan dan berfungsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya seluruh kendaraan
dinas/operasional (2 unit roda-4 dan 33 unit roda-2) dengan baik sepanjang
tahun, serta pengadaan 1 (satu) unit AC dan Power Stering Kend.Roda 4.


6.25. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Rumah Jabatan/Dinas
 Alasan yang mendasari adalah : pemeliharaan harus dilakuakan untuk dapat
menjaga kenyamanan pemakaian dan keindahan perlengkapan rumah
jabatan/dinas, sehingga dapat dimanfaatkan dan berfungsi dalam jangka waktu
yang lebih lama.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya seluruh kelengkapan rumah
jabatan dengan baik sepanjang tahun.


6.26. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
 Alasan yang mendasari adalah : pemeliharaan harus dilakuakan untuk dapat
menjaga kenyamanan pemakaian dan keindahan perlengkapan gedung kantor,
sehingga dapat dimanfaatkan dan berfungsi dalam jangka waktu yang lebih lama.


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



72




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya seluruh kelengkapan
gedung kantor dengan baik sepanjang tahun.


6.27. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Rumah Jabatan/Dinas
 Alasan yang mendasari adalah : pemeliharaan harus dilakuakan untuk dapat
menjaga kenyamanan pemakaian dan keindahan peralatan rumah jabatan,
sehingga dapat dimanfaatkan dan berfungsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya seluruh peralatan rumah
jabatan/dinas dengan baik sepanjang tahun.


6.28. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
 Alasan yang mendasari adalah : pemeliharaan harus dilakuakan untuk dapat
menjaga kenyamanan pemakaian dan keindahan peralatan gedung kantor,
sehingga dapat dimanfaatkan dan berfungsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya seluruh peralatan gedung
kantor dengan baik sepanjang tahun.


6.29. Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair
 Alasan yang mendasari adalah : pemeliharaan harus dilakuakan untuk dapat
menjaga kenyamanan pemakaian dan keindahan meubelair, sehingga dapat
dimanfaatkan dan berfungsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya seluruh meubelair dengan
baik sepanjang tahun.


6.30. Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana Pengolah Data/ Pelaporan
 Alasan yang mendasari adalah : pemeliharaan harus dilakuakan untuk dapat
menjaga kenyamanan pemakaian sarana pengolah data/pelaporan, sehingga
dapat dimanfaatkan dan berfungsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya seluruh sarana pengolah
data/pelaporan dengan baik sepanjang tahun.






Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010






73




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
6.31. Pemeliharaan Rutin/Berkala Timbangan Ternak
 Alasan yang mendasari adalah : pemeliharaan harus dilakuakan untuk dapat
menjaga fungsi dan kenyamanan pemakaian timbangan ternak, sehingga dapat
dimanfaatkan dan berfungsi dalam jangka waktu yang lebih lama.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terpeliharanya pemanfaatan dan
penggunaan seluruh timbangan ternak yang ada dengan baik sepanjang tahun.


6.32. Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Jabatan
Alasan yang mendasari adalah : untuk mengembalikan fungsi dan kenyamanan
rumah jabatan yang telah mengalami kerusakan lebih dari 50 persen.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya rehabilitasi setiap rumah
jabatan.


6.33. Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Dinas
Alasan yang mendasari adalah : untuk mengembalikan fungsi dan kenyamanan
rumah dinas yang telah mengalami kerusakan lebih dari 50 persen.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya rehabilitasi setiap rumah
dinas kabupaten maupun kecamatan.


6.34. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
Alasan yang mendasari adalah : untuk mengembalikan fungsi dan kenyamanan
gedung kantor yang telah mengalami kerusakan lebih dari 50 persen.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya rehabilitasi setiap gedung
kantor dinas kabupaten maupun kecamatan.


6.35. Rehabilitasi Sedang/Berat Mobil Jabatan
Alasan yang mendasari adalah : untuk mengembalikan fungsi dan kenyamanan
mobil jabatan yang telah mengalami kerusakan lebih dari 50 persen.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya rehabilitasi setiap mobil
jabatan.






Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010






74




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
6.36. Rehabilitasi Sedang/Berat Kendaraan Dinas/Ops.
Alasan yang mendasari adalah : untuk mengembalikan fungsi dan kenyamanan
kendaraan dinas/operasional yang telah mengalami kerusakan lebih dari 50
persen.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya rehabilitasi setiap kendaraan
dinas/operasional.


6.37. Rehabilitasi Sedang/Berat Laboratorium
 Alasan yang mendasari adalah : untuk mengembalikan fungsi dan kenyamanan
pemanfaatan laboratorium yang telah mengalami kerusakan lebih dari 50 persen.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya rehabilitasi 1 (satu) unit
laboratorium.


6.38. Rehabilitasi Sedang/Berat Poskeswan
Alasan yang mendasari adalah : untuk mengembalikan fungsi dan kenyamanan
pemanfaatan Poskeswan yang telah mengalami kerusakan lebih dari 50 persen.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya rehabilitasi 8 (delapan) unit
Poskeswan.


6.39. Rehabilitasi Sedang/Berat RPH/RPA.
Alasan yang mendasari adalah : untuk mengembalikan fungsi dan kenyamanan
pemanfaatan RPH/RPA/TPH yang telah mengalami kerusakan lebih dari 50
persen.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya rehabilitasi 9 (sembilan)
unit RPH/RPA/TPH.


7. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR.
Program ini bertujuan untuk mewujudkan aparatur yang memiliki kompetensi dalam
memahami peraturan perundang – undangan yang berlaku. Sehingga dapat
meningkatkan kinerja aparatur dalam menjalankan tugas masing – masing sesuai
dengan Tupoksinya. Kegiatan ini meliputi : (1) Pendidikan dan Pelatihan formal; (2)
Sosialisasi peraturan perundang – undangan (3) Bimbingan teknis implementasi


Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



75




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
peraturan perundang – undangan (4) Pelayanan administrasi dan peningkatan
kinerja PNS.


7.1 Pendidikan dan Pelatihan formal
Alasan yang mendasari adalah : Sebagai penunjang tupoksi masing – masing
eselon, harus didukung dengan pelatihan – pelatihan yang dilaksanakan oleh
instansi terkait di atasnya. Dengan adanya pelatihan – pelatihan formal tambahan
akan dapat memberikan terobosan – terobosan baru untuk dapat diterapkan sesuai
dengan kondisi dan situasi daerah Sumbawa.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : Memberangkatkan 20 pegawai untuk
mengikuti pelatihan – pelatihan formal setiap tahunnya.


7.2. Sosialisasi peraturan perundang – undangan
 Alasan yang mendasari adalah : Memiliki kemampuan yang sama dalam hal
persepsi sebuah peraturan perundang – undangan yang masih berlaku, baik Perda
dan peraturan yang lebih tinggi lagi. Dengan kesamaan pemahamanan tersebut
akan memberikan arah serta keyakinan dalam menjalankan tugas serta membuat
kebijakan – kebijakan pada Dinas Peternakan.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : Tersosialisasinya peraturan perundang –
undangan yang masih berlaku kepada 60 orang Pegawai pada lingkup Dinas
Peternakan.


7.3. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang – undangan
 Alasan yang mendasari adalah : Peraturan Perundang – undangan tidak akan
bermakna dan bias dilaksanakan secara optimal apabila tanpa bimbingan teknis
serta implementasi peraturan perundangan – undanagn yang masih berlaku
tersebut.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : Terlaksananya bimbingan


7.4. Pelayanan administrasi dan peningkatan kinerja PNS.
 Alasan yang mendasari adalah : Ketertiban administrasi sebagai tugas utama
birokrat sebagai dasar untuk melaksanakan tupoksinya, harus dapat dilayani dengan



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



76




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
cepat, dan akurasi yang tinggi. Dengan terlayaninya proses administrasi yang baik
dan benar akan dapat meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil tersebut.


 Sasaran yang ingin dicapai adalah : Terwujudnya aparatur yang memiliki
kompetensi dalam memahami tupoksi masing – masing sehingga pada akhirnya dapat
mewujudkan peningkatan kinerja aparatur.


8. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN SISTEM PELAPORAN CAPAIAN
KINERJA DAN KEUANGAN
Program ini untuk mewujudkan ketertiban system pelaporan, mengetahui capaian
kenerja sehingga pada periode tertentu, sehingga dapat dipergunakan untuk
menentukan perencanaan ke depan sehingga dapat mewujudkan “Clean
Government.” Kegiatan ini meliputi : (1) Penyusunan laporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD; (2) Penyusunan pelaporan keuangan semesteran; (3)
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran; (4) Penyusunan pelaporan
keuangan akhir tahun; (5) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah; (6) Penyusunan Laporan Tahunan; (7) Koordinasi, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan peternakan.


8.1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
 Alasan yang mendasari adalah : untuk mengetahui perkembangan/realisasi
capaian pelaksanaan kegiatan/program pembangunan dalam kurun waktu 1
bulan, triwulan, semester dan tahunan.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersusunnya laporan pencapaian dan
realisasi kinerja Dinas Peternakan setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan
masing-masing sejumlah 20 eksemplar.


8.2. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
 Alasan yang mendasari adalah : Untuk mengetahui capaian penggunaan
anggaran (keuangan) tiap semester, sehingga dapat menjadi salah satu
pertimbangan dalam penyusunan APBD Perubahan pada tahun anggaran yang
sama.



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



77




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersusunnya laporan pencapaian dan
realisasi penggunaan anggaran tiap semester masing-masing sejumlah 20
eksemplar setiap tahun.


8.3. Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran
 Alasan yang mendasari adalah : mengetahui sejauh mana perkembangan dan
tingkat kesesuai antara pelaksanaan program/kegiatan dibandingkan dengan
program/kegiatan yang telah ditetapkan dalam suatu dokumen anggaran.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersusunnya laporan prognosis realisasi
anggaran sejumlah 20 eksemplar setiap tahun.


8.4. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
 Alasan yang mendasari adalah : sebagai pelakasanaan azas transparasi pada
setiap SKPD, sehingga dapat memudahkan untuk evaluasi akuntabilitas suatu
lembaga/instansi pemerintah di bidang keuangan setiap tahun.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersusunnya laporan keuangan akhir
tahun Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa sejumlah 20 eksemplar setiap
tahun.


8.5. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
 Alasan yang mendasari adalah : untuk mengetahui tingkat dan persentase
keberhasilan SKPD (Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa) dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat; sebagai acuan dalam pengembangan langkah-
langkah strategis Dinas terkait dengan peningkatan kpelayanan kepada
masyarakat.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersusunnya Laporan Akuntabilita Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa sejumlah 20
eksemplar setiap tahun.


8.6. Penyusunan Laporan Tahunan.
 Alasan yang mendasari adalah : sebagai bahan pertanggungjawaban Dinas
Peternakan dalam kaitannya dengan pengelolaan keuangan daerah dan atau
sumber anggaran lainnya; menjadi bahan evaluasi dan atau pertimbangan

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

78




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
penyusunan rencana kegiatan tahun berikut; sebagai salah satu refferensi dalam
penentuan arah dan kebijakan Pemerintah Daerah pada sub-sektor peternakan.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersusunnya Lapotan Akhir Tahun Dinas
Peternakan, sebanyak 20 eksemplar setiap tahun yang memuat tahapan
keberhasilan suatu kegiatan pembangunan, permasalahan yang dijumpai dan
rekomendasi langkah-langkah alternatif yang diperlukan dalam “problem
solving”.
8.7. Koordinasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembangunan
peternakan.
 Alasan yang mendasari adalah : mengetahui tingkat kemajuan (fisik dan
keuangan) serta permasalahan yang timbul dalam setiap pelaksanaan kegiatan
program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan.
* Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya kegiatan monitoring,
evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pembangunan program
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan di seluruh wilayah Kabupaten
Sumbawa dalam kurun waktu 5 (lima) dan 1 (satu) tahunan; tersusun dan
tersedianya laporan fisik dan keuangan Dinas Peternakan, baik yang bersifat
bulanan, triwulan, semester, tahunan maupun lima tahunan.


9. PROGRAM PENINGKATAN PENGEMBANGAN PERENCANAAN SKPD
Kegiatan ini bermanfaat untuk mewujudkan akurasi perencanaan yang kapabel pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah dapat berkesesuaian antara kebutuhan dan
perkembangan. Kegiatannya meliputi : (1) Penyusunan Rencana Kerangka Anggaran
SKPD; (2) Sinkronisasi potensi pembangunan peternakan; (3) Penyusunan dan
pengumpulan data/informasi kebutuhan penyusunan dokumen perencanaan (renstra);
(4) Perumusan parameter peternakan tingkat wilayah dan visualisasi; (5)
Peningkatan pelayanan administrasi kepegawaian.


9.1. Penyusunan Rencana Kerangka Anggaran SKPD
 Alasan yang mendasari adalah : menyediakan informasi tentang gambaran
umum kondisi masa kini serta kondisi yang diinginkan; menentukan tujuan,
strategi dan kebijakan pembangunan daerah (pada sub-sektor peternakan)



Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010



79




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun sebagai implementasi dari visi dan misi
Bupati/Wakil Bupati.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya pembangunan peternakan
jangka menengah yang akurat, kapabel, akuntabel dan berkelanjutan dalam
kurun waktu 5 (lima) tahun, sesuai visi dan misi Dinas Peternakan dengan tetap
mengacu pada visi dan misi Bupati/Wakil Bupati; tersusunnya Rencana Strategis
(Renstra) Pemerintah Kabupaten bidang Peternakan dalam kurun waktu 5 (lima)
tahunan, sejumlah 20 eksemplar.
9.2. Penyusunan dan pengumpulan data/informasi kebutuhan
 Alasan yang mendasari adalah : data dan informasi yang jelas dan akurat
menjadi bagian sangat penting dalam penentuan kebijakan / strategi / program /
kegiatan yang akan ditempuh oleh setiap SKPD dalam rangka percepatan
pencapaian visi/misi Bupati/Wakil Bupati.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersedianya data dan informasi tentang
peternakan yang faktual, aktual dan akurat sepanjang tahun yang disusun dan
terdokumentasi, sebanyak 20 eksemplar setiap tahun.


9.3. Penyusunan dokumen perencanaan
 Alasan yang mendasari adalah : menjadi panduan dan acuan pelaksanaan
kebijakan/program/kegiatan pembangunan daerah pada sub-sektor peternakan;
memberi arah dan tujuan pembangunan peternakan yang jelas, tegas, akurat,
efektif, efisien dan terukur secara bertahap dalam kaitannya dengan percepatan
pencapaian visi/misi Pemerintah Daerah Kabupaten Sumbawa.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : tersusunnya Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) Dinas Peternakan Kabupaten Sumbawa yang selanjutnya disahkan dengan
Keputusan Bupati Sumbawa, sejumlah 20 eksemplar setiap tahun.


9.4. Perumusan parameter peternakan tingkat wilayah dan visualisasi.
 Alasan yang mendasari adalah : Menjadi salah satu sumber informasi dalam
penyusunan kerangka umum, kerangka dasar penyusunan kebijakan maupun
rencana kerja dan anggaran pembangunan.
Sasaran yang ingin dicapai adalah : terlaksananya setiap tahun recording (uji
petik) terhadap beberapa parameter ternak, meiputi : berat hidup, berat lahir,

Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010

80




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
berat karkas, berat jeroan dan sejenisnya, angka kematian, angka kelahiran, ratio
jantan betina, jumlah induk, jumlah pejantan, jumlah ternak muda dan jumlah
anak di 10 lokasi sample.


9.5. Peningkatan pelayanan administrasi kepegawaian.
Alasan yang mendasari adalah : menerbitkan tertib administrasi kepegawaian;
meningkatkan kedisiplinan dan kinerja aparat Dinas Peternakan dalam rangka
optimalisasi layanan kepada masyarakat.
 Sasaran yang ingin dicapai adalah : tertatanya administrasi kepegawaian
dengan kelengkapan administrasi kepegawaian mencapai 90 persen.












































Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010












































81




REVISI RENCANA STRATEGIS PETERNAKAN KAB.SUMBAWA
BAB. VI PENUTUP


Demikian Rencana Strategis (Renstra) ini dibuat sebagai Petunjuk dan Pedoman

dalam Penyususnan dan Pelaksanaan Program Kegiatan Pembangunan Peternakan dalam

kurun waktu 2005 ~ 2010 sehingga diharapkan terwujudnya Pembangunan Peternakan

yang mampu mengimplementasikan setiap kebutuhan masyarakat dalam rangka

meningkatkan produksi dan pendapatan peternak, memperluas kesempatan kerja dan

berusaha serta menyediakan bahan baku bagi perkembangan industri lokal, regional dan

atau internasional guna menopang peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Semoga Rencana Strategis ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.











Sumbawa Besar, Juli 2006
Kepala Dinas Peternakan
Kabupaten Sumbawa,




Ir. H. Z U L Q I F L I
Pembina TK.I (IV/b)
NIP.080 078 359













Master D : goes-2005 \ Renstra-Disnak 2005-2010













82