Sabtu, 31 Maret 2012

Tanda tanda kiamat

TANDA TANDA KIAMAT sudah dekat. Hari akhir atau KIAMAT sudah pasti kedatanganya namun taksatupun dari kita yang mengetahui kapan tepatnya tanda tanda hari kiamat akan terjadi. Tanda terjadinya kiamat sudah digambarkan dalam kitab suci kita. Nah kali ini merahitam akan menuliskan artikel seputar tanda tanda hari kiamat.

KIAMAT, Tanda tanda kiamat datangnya hari akhir

Apasaja kah tanda tanda kiamat dan bagaimana menggolongkanya, tanda tanda hari kiamat digolongkan menjadi 3 bagian.

1. TANDA TANDA KIAMAT YANG SUDAH TERJADI DAN TELAH BERLALU

Tanda yang sudah terjadi dan telah berlalu adalah seperti :

Diutusnya Nabi Muhammad SAW. Sabda Nabi : “Aku di utus dan hari kiamat itu bagaikan dua jari (sambil menunjukkan dua jari, telunjuk dan tengahnya”
Terbukanya Baitul Makdis
Terbunuhnya Utsman bin Affan. Berkata Hudzaifah :”Fitnah pertama adalah terbunuhnya Utsman”
Munculnya firqah-firqah yang menyesatkan
Banyaknya orang-orang yang mengaku menjadi nabi
Berlimpahnya harta kekayaan.

2. TANDA YANG SEDANG TERJADI DAN SEMAKIN BERTAMBAH

Kepemimpinan orang-orang bodoh yang hanya menyembah dunia. Sabda Nabi : “Tidak datang hari kiamat sehingga terjadi orang yang paling bahagia adalah Luka’ ibn Luka” HR Ahmad.
Istiqomah beragama bagaikan memegang bara. Sabda Nabi : “Akan datang suatu masa, orang yang memegang teguh agamanya bagaikan orang yang memegang bara” HR At Tirmidziy.
Berbangga-banggaan membangun masjid. Sabda Nabi :”Tidak datang hari kiamat sehingga orang berbangga-bangga dengan masjid” HR Ahmad.
Banyaknya para qari’ (pembaca Al Qur’an ) yang fasik, dan ahli ibadah yang bodoh. Sabda Nabi : “Akan ada di akhir zaman, para ahli ibadah yang bodoh, dan para qari yang fasik” HR Abu Nu’aim.
Terhapusnya ilmu agama, banyaknya perbuatan zina, minuman keras, sedikit laki-laki dan banyaknya wanita, sampai perbandingannya 1:50.
Perang antara Yahudi dan Umat Islam. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai ada seorang yahudi bersembunyi di belakang batu-batuan dan pohon-pohonan. Dan berkatalah batu dan pohon, ‘Wahai muslim, wahai hamba Allah, ini yahudi di belakangku, kemari dan bunuhlah ia.’ Kecuali pohon Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi.” (HR Muslim).

3. TANDA-TANDA BESAR YANG SEGERA DISUSUL DENGAN KIAMAT

Datangnya imam Mahdi.
Munculnya Dajjal
Turunnya Nabi Isa ibn Maryam
Munculnya Ya’juj Ma’juj. QS 18 :92-100
Munculnya Ad Daabbah. QS An Naml : 82
Terbitnya matahari dari barat. QS 6: 158
Digiringnya manusia ke negri Syam
Ditiupnya sangka kala.

Dari beberapa point Tanda Tanda Kiamat di atas, sebagian besar sudah dan sedang terjadi dilingkungan masyarakat kita. Untuk mempersiapkan itu maka ada baiknya kita mulai mempersiapkan diri dalam menghadapi hadirnya hari akhir (HARI KIAMAT) semoga artikel ini bermanfaat, wassalam.

Kamis, 29 Maret 2012

Cara Membuat Paper Replika

1. Sediakan model yang akan dibuat. Model didapat dari beberapa sumber seperti majalah, internet, bahkan bisa buat sendiri dari file 3-Dimensi.
Referensi : www.paper-replika.com, www.hobikit-kertas.com, www.salazad.com, http://gadget92.blogspot.com/,ichinogami.blogspot.com dan banyak lagi.

2. Setelah mendapat model yang disuka, Print model tersebut di kertas khusus. Kamu bisa memakai kertas InkJet Paper 100gr/120gr, Briefcard 160gr atau Jasmine 175gr, dan jenis kertas lain.
Penting untuk diperhatikan : jenis kertas jangan terlalu tipis dan jangan terlalu tebal.

3. Setelah diprint, saatnya pemotongan dilakukan. Pemotongan dapat memakai cutter atau gunting, sesuai dengan selera dan objek yang akan dipotong. Jika objek pemotongan terlalu kecil, disarankan memakai cutter.

4. Sesaat setelah dipotong, lakukan scoring atau penandaan garis lipatan. Dapat dilakukan dengan pulpen kosong atau garis setengah kekuatan dengan cutter kepada setiap garis lipatan di model kertas.

5. Kemudian, saatnya merakit..!! Gabungkan setiap potongan dengan lem sesuai dengan instruksi perakitan atau gambar referensi.

6. Nikmati model kertas mu..!! Model kertas ini dapat kamu jadikan kado, souvenir, kenang-kenangan, pajangan, atau bahkan sarana untuk narsis kepada lawan jenis.. :D :D

Alat yang digunakan

Peralatan dasar :
1. Cutter, untuk memotong bagian kecil
2. Gunting, untuk memotong bagian yang agak besar
3. Lem (Fox/UHU), sebagai perekat antar-bagian
4. Penggaris Besi, sebagai panduan untuk cutter

Peralatan khusus :
1. Pinset, sebagai pengganti jari untuk menahan bagian pengeleman
2. Cutter Pen, Cutter khusus yang ujungnya lebih kecil daripada biasanya.
3. Cutting Mat, sebagai alas potong, anti slip, tidak merusak cutter, dan awet
4. Isolasi, untuk menambal kertas yang tidak sengaja sobek
Peralatan khusus :
1. Pinset, sebagai pengganti jari untuk menahan bagian pengeleman
2. Cutter Pen, Cutter khusus yang ujungnya lebih kecil daripada biasanya.
3. Cutting Mat, sebagai alas potong, anti slip, tidak merusak cutter, dan awet
4. Isolasi, untuk menambal kertas yang tidak sengaja sobek

Minggu, 25 Maret 2012

Di Bawah Bayang-bayang Negara Gagal

Oleh : Fadil Abidin. Dari hari ke hari, kehidupan orang kebanyakan di negeri ini semakin suram saja. Puluhan juta jumlah orang miskin di negeri yang kaya ini, sepertinya bagi pemerintah kemiskinan tak lebih dari sekadar deretan angka statistik tanpa makna yang bisa direkayasa kapan saja.
Banyak orang bertanya, bagaimana mungkin negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam berlimpah belum juga keluar dari kemiskinan? Tidak adakah kolerasi positif antara melimpahnya sumber daya alam itu dengan kesejahteraan rakyat?

Selama tahun 2011 ada dua ironi besar yang menimpa Indonesia menurut kacamata dunia internasional. Pertama, pada awal tahun 2011, Indonesia menurut lembaga The Fund for Peace dan majalah Foreign Policy tentang failed state index (indeks negara gagal), Indonesia berada di posisi ke 61.

Semakin tinggi peringkat suatu negara dalam indeks itu berarti semakin mendekati negara gagal. Indeks tersebut memasukkan 177 negara ke dalam empat posisi dari segi dekat jauhnya terhadap kategori negara gagal, yaitu posisi waspada (alert), dalam peringatan (warning), sedang (moderate), dan bertahan (sustainable).

Selama periode 2005-2010, Indonesia selalu berada dalam kategori negara "dalam peringatan". Posisi itu lebih dekat jaraknya dengan posisi "waspada" negara gagal ketimbang dengan posisi "bertahan". Indonesia bahkan belum pernah masuk di zona negara moderat.

Indonesia di ambang negara gagal bisa dilihat dari indikator umum dari sifat-sifat negara gagal. Menurut indeks itu, ciri-ciri umumnya antara lain, negara dengan pemerintah pusat yang lemah atau tidak efektif dalam mengendalikan pemerintah daerah, kelumpuhan pelayanan publik, penyebarluasan korupsi dan kriminalitas, eksodus penduduk ke luar negeri, serta memburuknya kehidupan perekonomian.

Proyeksi failed state itu didasarkan pada faktor sosial, ekonomi, dan politik. Berdasarkan faktor itu, secara umum perkembangan Indonesia makin memburuk. Secara sosial, pertumbuhan penduduk dan arus buruh migran (TKI) tak bisa dikendalikan. Secara ekonomi, kesenjangan ekonomi makin melebar, kemunduran ekonomi membayang dalam melambungnya harga-harga, cadangan pangan menipis, serta kemiskinan dan pengangguran tinggi.

Menurut Peter Burnell dan Vicky Randall (2008), negara gagal dicerminkan pada ketakmampuannya mengorganisasikan aparaturnya secara efektif, yang mengarah pada kekacaubalauan politik (political disorder). Hal itu ditandai dengan ketidakjelasan otoritas politik, ketidakefektifan administrasi publik, dan merajalelanya korupsi. Hukum tidak bisa diterapkan, ketertiban umum tak bisa dipelihara, kohesi sosial membusuk, keamanan sosial (terutama bagi rakyat miskin) menghilang, legitimasi dan kepercayaan rakyat kepada pemerintah pun memudar.

Sementara Noam Chomsky (2006) mengatakan setidaknya ada dua karakter utama yang membuat suatu negara dapat disebut sebagai negara gagal. Pertama, negara yang tidak memiliki kemauan atau kemampuan melindungi warganya dari berbagai bentuk kekerasan, dan bahkan kehancuran. Kedua, tidak dapat menjamin hak-hak warganya, baik di tanah air sendiri maupun di luar negeri, dan tidak mampu menegakkan dan mempertahankan berfungsinya institusi-institusi demokrasi.

Rendahnya IPM

Ironi kedua, kecenderungan Indonesia sebagai negara gagal di atas semakin menguat pada awal November 2011. Badan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) merilis, indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia berada di urutan ke-124 dari 187 negara yang disurvei. IPM Indonesia hanya 0,617, jauh di bawah Malaysia di posisi 61 dunia dengan angka 0,761.

Pembangunan manusia Indonesia bukan saja tidak serius, juga terhimpit di antara kompetisi politik kekuasaan yang memperebutkan harta dan takhta. Rakyat terjebak dalam turbulensi kekuasaan yang dikendalikan politisi dengan target jangka pendek sehingga pembangunan kehilangan basis kemanusiaan.

Keterbatasan modal ekonomi, sumber daya alam yang semakin menipis dan tantangan di era globalisasi dengan pasar bebas, seharusnya menyadarkan kita bahwa pembangunan manusia lebih utama. Manusia harus diletakkan sebagai subyek pembangunan bukan sebagai obyek. Ketika subyeknya sudah membaik maka akan berkorelasi positif dengan pembangunan di sektor-sektor yang lain.

Kita bisa memastikan bahwa kemerosotan mutu manusia Indonesia pasti berhubungan dengan sebagian masyarakat yang tidak memiliki akses pada sumber daya dan hasil-hasil pembangunan. Negara dapat saja mengajukan argumentasi tentang keberpihakan anggaran pembangunan bagi kehidupan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan anggaran untuk pengentasan kemiskinan. Tapi anggaran-anggaran untuk rakyat tersebut akan sia-sia karena sikap pejabat yang korup.

Kemiskinan

Kenapa Indonesia menjadi negara korup? Mengapa Indonesia terjerambab lama ke dalam lubang kemiskinan? Secara ekonomi, di Indonesia jumlah pelaku wirausaha sebagai penggerak ekonomi saat ini masih relatif minim. Kaum muda dan terdidik di negeri ini lebih memilih sebagai PNS karena digaji cukup tinggi, tanpa risiko, ada jaminan kesehatan, pensiun, dan berpeluang memiliki "rekening gendut".

Dari populasi yang mencapai sekira 240 juta penduduk, porsi pelaku wirausaha hanya sekitar 0,2%, sedangkan jumlah wirausaha yang ideal untuk mengurangi pengangguran dan menggerakkan perekonomian suatu negara itu minimal 2% dari total jumlah penduduk (bandingkan dengan Malaysia 6% dan Singapura 10%). Sehingga kemiskinan dan pengangguran masih menjadi fakta tak terbantahkan yang masih melingkupi sebagian besar rakyat Indonesia.

‘Miskin’ adalah kata dan keadaan akut yang harus dihindari. Manusia hidup hanya sekali di dunia ini bukan ditakdirkan untuk hidup dalam kemiskinan. Di Indonesia kemiskinan justru dilestarikan, orang-orang miskin tidak diberi kesempatan untuk maju. Akses-akses agar orang miskin bisa terangkat dari kemiskinannya justru dirampok oleh para koruptor yang notabene adalah pejabat publik yang seharusnya melindungi rakyat. Tak pelak sehingga ada rumus yang tak terbantahkan ‘korupsi=pemiskinan’.

Korupsi di Indonesia sudah menjadi agama sehingga sulit untuk diberantas. Para pejabat akan "berjihad" sampai titik darah penghabisan agar praktik korupsi tetap lestari di bumi pertiwi.

Lihatlah tingkah pola anggota DPR yang berencana mengadakan interplasi karena pemerintah mengeluarkan kebijakan penghentian pemberian remisi kepada para napi koruptor.

Akibatnya, Indonesia dengan segala kekayaan yang semestinya bisa mengantarkan bangsa ini menggapai kesejahteraan menjadi tak tercapai. Naasnya, rakyat yang sudah membayar pajak itu, banyak yang miskin, dikotomi dan ketimpangan sosial terus menggelayut. Mereka terpojok, karena miskin bukanlah kutukan.

Kemiskinan juga bukan disebabkan mereka malas, tak mau bekerja keras. Sebenarnya masyarakat kita memiliki etos kerja kuat, mereka mau bekerja apa saja, bahkan jika perlu mengorbankan nyawa dan kehormatannya hanya agar bisa mendapat sesuap nasi dengan menjadi TKI di luar negeri. Rakyat Indonesia miskin karena sengaja dimiskinkan oleh para penguasanya sendiri.

Semakin Suram

Secara sosiologis, kemiskinan lebih bersifat multidimensi. Bila ditelaah, kemiskinan di negeri ini, lebih disebabkan karena faktor struktural yang dibuat manusia, baik struktur ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Mereka yang termisikinkan terkungkung dalam suatu lingkaran kemiskinan yang tak berujung, vicious circle of proverty (Korupsi yang Memiskinkan, Penerbit Buku Kompas 2011).

Hal ini bisa dibuktikan berdasarkan data BPS dan Menkokesra. Di mana, anggaran untuk pengentasan kemiskinan naik setiap tahun, bahkan kenaikannya cukup spektakuler.

Tahun 2004, anggaran kemiskinan sekitar Rp 16,7 triliun, tahun 2005 naik menjadi Rp 23 triliun, tahun 2006 naik menjadi Rp 42 triliun, tahun berikutnya (2007) menjadi Rp 51 triliun, tahun 2008, menjadi Rp 63 triliun, tahun 2009 menjadi Rp 66 triliun, dan tahun 2010 melonjak menjadi Rp 94 triliun.

Namun, lonjakan anggaran ini tak diimbangi dengan penurunan angka kemiskinan yang signifikan.

Secara statistik, jumlah penduduk miskin pada kurun waktu yang sama adalah pada tahun 2004 sekitar 16,7 %, lalu turun menjadi 16% (2005), naik lagi menjadi 17,8% (2006), kemudian 16,6 % (2007), 15,4% (2008), 14,2% (2009), dan terakhir sekitar 13,3 % (2010). Nyaris tidak ada yang percaya dengan data statistik penurunan angka kemiskinan ini. Kemiskinan bukanlah deretan angka-angka yang bisa dimanipulasi untuk kepentingan politik dan kekuasaan.

Persoalan kemiskinan direduksi hanya dengan standard BPS (2010) yang hanya menghitung angka kecukupan gizi kalori per hari, setara Rp 155.615 per bulan per orang, jauh lebih rendah dari standar kemiskinan absolut yang dibuat lembaga internasional yang rataanya adalah satu dolar per kapita per hari atau Rp 255.000 per kapita per bulan. Secara logika apakah kita bisa hidup layak hanya dengan Rp 155.615 per bulan?

Pemerintah selalu berdalih bahwa anggaran untuk pengentasan kemiskinan setiap tahun selalu naik. Tapi mereka tutup mata, bahwa ekses gejala korupsi masif dan pembusukan moral para pejabat dan aparat pemerintahan dari pusat hingga daerah semakin merajalela, maka tak bisa dihindarkan pula, bila anggaran pengentasan kemiskinan pun menjadi lahan basah para koruptor.

Dari hari ke hari, kehidupan orang kebanyakan di negeri ini semakin suram saja. Dan semakin suram karena kita hidup di bawah bayang-bayang negara gagal. ***

Penulis adalah pemerhati masalah sosial-kemasyarakatan.

JICA Bekerjasama dengan Departemen PU Mengembangkan Pedoman Pembangunan Rumah Aman Gempa

Akhir-akhir ini Indonesia kerap diguncang oleh gempa bumi, dari yang berskala kecil hingga besar. Hal ini disebabkan tatanan dan proses geologi Indonesia yang terletak di empat lempeng bumi yaitu Hindia, Australia, Eurasia dan Pasifik. Lempeng-lempeng tersebut kerap mengalami pergerakan dimana saling mendorong dan bertumbukan sehingga mengakibatkan patahan atau pergeseran yang kita sebut dan rasakan sebagai gempa bumi.

Bila mengingat bahwa sebuah gempa dapat menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun jiwa seperti yang baru-baru ini terjadi di Sumatera Barat – dimana ribuan jiwa melayang, puluhan ribu fasilitas umum, dan ratusan ribu rumah rusak atau bahkan hancur – penting bagi masyarakat khususnya untuk menyadari pentingnya antisipasi terhadap bencana. Salah satunya adalah dengan mengantisipasi timbulnya cedera atau bahkan kematian melalui pembangunan rumah dengan konstruksi yang aman.

Salah satu upaya Pemerintah Indonesia dalam menanggapi hal tersebut adalah dengan membuat suatu pedoman mengenai “Persyaratan Pokok Rumah yang Lebih Aman” yang merupakan hasil kerjasama antara Direktorat Jenderal Cipta Karya – Departemen Pekerjaan Umum (PU) dan JICA melalui “Project on Building Administration and Enforcement Capacity Development for Seismic Resilience.” Proyek itu sendiri dimulai pada 2007 untuk periode tiga (3) tahun dengan lokasi pilot di Sumatera Barat, Bengkulu, dan Sulawesi Utara. Namun, ketika gempa terjadi di Sumatera Barat beberapa waktu lalu, proyek tersebut diperluas lingkupnya untuk memberikan dukungan terhadap wilayah yang terkena gempa.

Pedoman tersebut dibuat dalam bentuk buku saku dan poster lengkap dengan berbagai gambar yang tentunya akan memudahkan para pihak yang terlibat dalam pembangunan perumahan untuk memahaminya. Menurut pedoman tersebut, sebuah rumah lebih aman bila memenuhi keempat persyaratan pokok ini:

Kualitas material (beton, mortar, batu fondasi, dan kayu) konstruksi yang baik,
Keberadaan dan dimensi struktur (fondasi, balok pengikat, kolom, balok keliling, atap, dan dinding) yang sesuai,
Seluruh elemen struktur utama tersambung dengan baik, dan
Mutu pengerjaan yang baik.
Panduan tersebut dapat diunduh sebagai berikut:

A. Buku saku:
Bagian pertama: halaman muka dan belakang, halaman 1 (PDF/ 852 KB)
Bagian kedua: halaman 2 – 3 (PDF/ 1.18 MB)
Bagian ketiga: halaman 4 – 5 (PDF/ 1.05 MB)
Bagian keempat: halaman 6 - 7 (PDF/ 1.47 MB)
Bagian kelima: halaman 8 - 9 (PDF/ 1.30 MB)
Bagian keenam: halaman 10 - 11 (PDF/ 672 KB)
Bagian ketujuh: halaman 12 - 13 (PDF/ 1.29 MB)
Bagian kedelapan: halaman 14 -15 (PDF/ 548 KB)
B. Poster (PDF/ 2.01 MB)

Sabtu, 24 Maret 2012

Tata Cara dan Tahapan Bangun Rumah

Didalam membangun rumah diperlukan kehati-hatian, karena apabila mulai dari "Pekerjaan Persiapan" ada tahapan yang terlupakan/terlewatkan, maka dampaknya akan bisa menghadapi masalah/ problem dilapangan.
Oleh karena semakin banyaknya keiinginan dari pemilik rumah untuk mengetahui bagaimana proses, Tata Cara dan Tahapan Bangun Rumah, maka dalam kali ini akan kita bahas Tata Cara dan Tahapan pembangunan rumah mulai dari Pekerjaan Persiapan sampai dengan Rumah itu dapat ditempati.
Tata Cara dan Tahapan ini akan dibuat secara bertahap, agar nantinya didalam pelaksanaan pembangunan rumah pemilik rumah dapat mengikuti proses pelaksanaannya tahap demi tahap.
Tata Cara dan Tahapan ini disusun tanpa ada kaitannya dengan desain rumah Tinggal tertentu, Tata Cara dan Tahapan ini dapat digunakan untuk seluruh jenis Desain Rumah Tinggal.
Tahapan-tahapan meliputi :
A. Pekerjaan Sipil
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Pondasi
Pekerjaan Struktur Beton
Pekerjaan Pasangan Dinding dan Plesteran
Pekerjaan Rangka Atap
Pekerjaan Instalasi Air Bersih dan Air Kotor
Pekerjaan InstalasiListrik
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela

B. Pekerjaan Finishing
Pekerjaan Pemasangan Material Lantai / Dinding
Pekerjaan Politur / Melamik / Duco
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Kunci dan Alat Penggantung
Pekerjaan Pemasangan Sanitary
Pekerjaan Fixture Lampu dan Sakelar-Stop Kontak
Pekerjaan Pagar Depan dan Pintu masuk
Pekerjaan Carport dan Jalan Masuk
C. Pekerjaan Serah Terima Pekerjaan
Serah Terima Pertama
Masa Garansi
Serah Terima Kedua

Membangun Rumah Islami

Saat ini memang trend di kalangan pengusaha property membangun rumah dengan melihat feng shui, walau memang untuk yang non islam sah sah saja tapi dalam ajaran agama islam belum tentu cocok karena hal tersebut bisa mengarah ke musrikan karna percaya dengan kekuatan selain Allah untuk keselamatan dirinya, Sebenarnya dalam islam sendiri cara membangun rumah ada petunjuknya jadi buat umat islam simak petunjuk berikut ini:

1. Tetangga yang Baik
Pilihlah rumah di antara tetangga yang baik (kecuali jika anda adalah da’i yang ingin melakukan perbaikan). Sebab jika tetangga anda tidak baik, maka hidup anda akan merasa kurang nyaman. Bayangkan jika tetangga anda adalah preman, pezina, atau pemabuk.

Pilihlah tetangga (lihat calon tetangganya atau lingkungannya dulu) sebelum memilih rumah. Pilihlah kawan perjalanan sebelum memilih jalan dan siapkan bekal sebelum berangkat (bepergian). (HR. Al Khatib)

Nabi Saw berdoa: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang buruk di tempat pemukiman. Sesungguhnya tetangga-tetangga orang-orang Badui suka berpindah-pindah. " (HR. Ibnu 'Asakir)

Tiap empat puluh rumah adalah tetangga-tetangga, yang di depan, di belakang, di sebelah kanan dan di sebelah kiri (rumahnya). (HR. Ath-Thahawi) .

Usahakan agar tetangga anda cukup makannya:

Tiada beriman kepadaku orang yang bermalam (tidur) dengan kenyang sementara tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu. (HR. Al Bazzaar)

2. Hendaknya rumah cukup luas (tidak terlampau luas, tapi juga tidak terlampau sempit).
Di antara kebahagiaan seorang muslim ialah mempunyai tetangga yang shaleh, rumah yang luas dan kendaraan yang meriangkan. (HR. Ahmad dan Al Hakim)

Rumah yang terlampau luas, misalnya 400 m2 lebih, cenderung menghasilkan ”Rumah Gedong” di mana tetangga satu tidak kenal dengan tetangga lainnya. Para penghuni masing-masing asyik di
dalam ”Istana” mereka.

Sebaliknya rumah yang terlalu sempit, misalnya kurang dari 50 m2 cenderung membuat penghuninya tidak betah di rumah sehingga akhirnya banyak menghabiskan waktunya mengobrol/gosip dengan
para tetangganya.

Luas rumah yang ideal (pertengahan) adalah sekitar 100-200 m2.

3. Jangan Membangun Rumah Megah
Dalam membangun rumah, janganlah terlalu mewah sehingga jadi bermegah-megahan. Ini tidak disukai Allah dan merupakan satu sifat dari orang-orang yang buruk di akhir zaman.

”Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” [At Takaatsur:1]

Ketika ditanya tanda-tanda hari kiamat Nabi menjawab: ”Apabila para penggembala domba saling bermegah-megahan dengan gedung” [HR Muslim]

Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari)

Jangan membangun rumah yang terlampau tinggi (misalnya sampai 4 tingkat) sehingga akhirnya tetangga tidakmendapat sinar matahari atau angin.

Ketika ditanya tanda-tanda hari kiamat Nabi menjawab: "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat." [HR Muslim]

4. Buatlah Rumah yang Baik
“…menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk…” [Al A’raaf:157]

Katakanlah: "Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan. " [Al Maa-idah:100]

Rumah yang baik adalah rumah yang sehat. Yaitu jendelanya cukup sehingga sinar matahari bisa masuk dan tidak lembab. Ini juga bisa menghemat listrik karena siang hari tak perlu menyalakan lampu. Selain itu ventilasinya juga harus baik sehingga udara segar bisa masuk ke dalam rumah. Jarak antara lantai dan atap sebaiknya agak tinggi (minimal 2,5 meter) sehingga tidak terlalu panas.

5. Rumah juga harus kuat dan aman.
Misalnya dengan menggunakan beton bertulang, rumah jadi lebih aman jika misalnya terjadi gempa. Jika menggunakan kayu, pilih kayu yang kuat serta beri anti rayap sehingga tidak mudah kropos. Harus diperhatikan apakah rumah tersebut rawan dari kebakaran atau tidak.

Sebaiknya rumah minimal terdiri dari 3 kamar. Satu untuk suami-istri, satu untuk anak laki-laki, dan satu lagi untuk anak perempuan. Banyak kasus incest terjadi karena kamarnya hanya satu sehingga pria-wanita bercampur.
Hendaknya aurat dari lawan jenis (kecuali suami-istri) terpelihara dengan pembagian kamar yang baik.

”Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga 'aurat bagi kamu” [An Nuur:58]

6. Buatlah Rumah yang Indah
Allah senang keindahan. Manusia pun banyak yang suka akan keindahan. Oleh karena itu buatlah rumah yang indah. Tapi ingat, keindahan tidak sama dengan kemewahan atau kemegahan
Sesungguhnya Allah indah dan senang kepada keindahan. Bila seorang ke luar untuk menemui kawan-kawannya hendaklah merapikan dirinya. (HR. Al-Baihaqi)

7. Rumah Harus Bermanfaat atau Fungsional
Selain indah setiap bagian rumah juga harus bermanfaat/fungsion al. Jadi tidak hanya sekedar estetis tapi tidak bermanfaat.

Dari Abu Hurairoh ra, dia berkata: “Rosululloh SAW bersabda: “Sebagian tanda dari baiknya keislaman seseorangialah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat.” (Hadits hasan, diriwayatkan Tirmidzi dan lainnya)

8. WC Jangan Mengarah/Membelakangi Kiblat
Dari Abu Ayyub Al-Anshari ra.: Bahwa Nabi saw. bersabda: Apabila engkau ke WC, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya ketika kencing atau buang air besar, tetapi menghadaplah ke timur atau ke barat. (Shahih Muslim No.388)

Usahakan agar rumah anda mengarah ke kiblat. Jika tidak, sebaiknya tempat shalat anda tidak mengarah ke WC.
Usahakan di rumah ada shower atau kran air, sehingga anda bisa mandi/wudlu dengan lebih sempurna dengan air yangmengalir.

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah seseorang di antara kamu mandi dalam air yang tergenang (tidak mengalir) ketika dalam keadaan junub." Dikeluarkan oleh Muslim.

Sebaiknya tempat wudlu dipisah dari WC sehingga anda leluasa membaca doa sebelum atau sesudah wudlu.

9. Rumah Harus Bersih
Rumah yang kotor tidak sehat. Karena akan mengundang berbagai penyakit. Oleh karena itu rumah harus bersih dan mudahdibersihkan.
Sesungguhnya Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati dan senang kepada kemurahan hati, dermawan dan senang kepada kedermawanan. Karena itu bersihkanlah halaman rumahmu dan jangan meniru-niru orang-orang Yahudi. (HR. Tirmidzi)

Penjelasan:
Orang-orang Yahudi suka menumpuk sampah di halaman rumah.

10. Jangan Menaruh Patung di dalam Rumah
Umar berkata, "Kami tidak memasuki gereja-gerejamu karena patung-patung dan gambarnya itu." [HR Bukhari]
Ibnu Abbas shalat di dalam biara (tempat ibadah agama lain) kecuali biara yang ada patung di dalamnya. [HRBukhari]

11. Jangan Memelihara Anjing
Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa memiliki anjing selain anjing penjaga ternak dan anjing pemburu maka setiap hari pahala amalnya berkurang dua qirath. (Shahih Muslim No.2940)

12. Peliharalah Anak Yatim
Jika anda berkelebihan, asuhlah anak yatim dan perlakukanlah dengan baik.
Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu diperlakukan dengan buruk. (HR. Ibnu Majah)

13. Tanamlah Pohon agar Teduh dan Sejuk
Tanamlah pohon di rumah anda sehingga rumah anda teduh dan mendapat udara segar dari oksigen yang dikeluarkan pohon tersebut. Kenyamanan naungan pohon ini digambarkan Allah sebagai berikut:

“Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya.” [Al Insaan:14]
Jika rumah anda luas mungkin anda bisa menanam pohon besar yang kuat seperti pohon asem. Jika sedang, bisa menanam pohon ukuran sedang seperti rambutan atau mangga. Hindari pohon besar yang rapuh dan berbahaya seperti pohon angsana. Banyak korban jiwa karena tertimpa pohon tersebut ketika terjadi badai/angin kencang.

Demikian petunjuknya semoga bermanfaat untuk Anda