Kamis, 13 Mei 2010

Glossary atau Istilah dalam IB

Abnormalitas sperma : Persentase sperma yang memiliki kelainan bentuk
fisik dalam satu contoh semen.
Abnormalitas primer : Abnormalitas sperma yang terjadi selama proses
pembentukannya (spermatogenesis) di dalam organ reproduksi jantan
(testes)
Abnormalitas sekunder : Abnormalitas sperma yang terjadi setelah proses
spermatogenesis terjadi serta akibat perlakuan pada saat pemeriksaan atau
pengolahan semen
Albumen : Putih telur
Ampulla vas deferens : Bagian ujung saluran yang menghubungkan testes
dengan urethra, tempat penyimpanan semen di dalam saluran kelamin
ternak jantan sebelum diejakulasikan
Canister : Silinder logam tipis tempat menyimpan semen beku dalam
Container Nitrogen cair.
Cervix uteri : Bagian saluran reproduksi ternak betina mamalia antara
vagina dan badan uterus.
Chilled semen : Semen cair. Satu bentuk hasil pengolahan semen dalam
bentuk cair yang disimpan pada suhu 5o C.
Cold shock : Peristiwa yang dialami sperma karena suhu rendah.
Container : Tanki logam tempat berdinding ganda yang dirancang untuk diisi
gas nitrogen cair yang bersuhu –196o C yang berguna untuk menyimpan
awetan semen dalam bentuk beku.
Corong karet : Karet atau bahan campuran karet dan plastik yang berbentuk
seperti corong yang berfungsi sebagai penyambung antara silinder utama
vagina tiruan dengan tabung penampung semen.
Densum : Kriteria kepadatan sperma yang memiliki jarak antar kepala
kurang dari satu kali panjang kepala sperma.
Deposisi semen : Pencurahan semen atau penyampaian semen di dalam
saluran reproduksi ternak betina.
Elektrojakulator : Alat bantu elektris untuk merangsang ternak jantan
mamalia supaya ereksi dan ejakulasi.
Equilibrasi : Proses penyesuaian sperma dengan kondisi lingkungan yang
merupakan tahap persiapan sperma untuk menjalani penurunan suhu agar
kerusakan/kematian sperma akibat penurunan suhu dapat diminimalisasi.
Ereksi : Kondisi ternak jantan yang terangsang secara seksual yang ditandai
dengan penegangan penis.
False mount : Satu tindakan meningkatkan libido hewan jantan dengan jalan
menurunkan pejantan yang sudah menaiki tubuh hewan betina pada saat
penampungan semen mengguna-kan metode vagina tiruan.
Fertilisasi : Pembuahan, pertemuan dan bersatunya sel kelamin jantan
(sperma) dengan sel kelamin betina (sel telur).
Filling and sealing : Salah satu tahapan proses pembuatan semen beku,
yaitu pengisian semen cair ke dalam kemasan serta penutupan kemasan.
Frozen semen : Semen yang diawetkan dalam bentuk beku.
Gliserolisasi : Proses penambahan gliserol ke dalam larutan semen cair
pada pembuatan semen beku.
Glycerol : Bahan yang berfungsi membantu mengurangi kerusakan sperma
akibat penurunan suhu yang sangat tajam pada proses pembuatan semen
beku.
Hypertonic stress : Stress yang dialami sperma akibat tingginya tekanan
osmotik larutan pada saat penurunan suhu dari 5o C ke –196o C.
Inner liner : Silinder karet tipis yang digunakan sebagai pelapis bagian
dalam vagina tiruan yang akan bersentuhan langsung dengan penis ternak
jantan.
Insemination gun : Aplikator untuk menyampaikan/mencurahkan semen
pada saat dilakukan inseminasi.
Isotonis : Tekanan osmotik larutan yang sama dengan tekanan osmotik
plasma darah.
Kamar hitung Neubauer : Alat dari kaca yang memiliki kotak-kotak kecil
berpresisi tinggi untuk menghitung sel darah atau mikroorganisme, termasuk
sperma.
Kloaka : Bagian ujung belakang saluran pencernaan ternak unggas,
sebelum anus.
Krioprotektan : Bahan atau senyawa kimia yang memiliki kemampuan
melindungi sel hidup seperti sperma dari kerusakan akibat penyimpanan
pada suhu yang sangat rendah.
KY Jelly : Jelly yang berfungsi sebagai pelicin/pelumas sewaktu pemasukan
thermometer atau benda lain ke dalam anus bayi.
Larutan Eosin 2 % : Larutan yang mengandung Eosin sebanyak 2 % yang
akan berdifusi ke dalam sel yang dindingnya sudah rusak.
Larutan NaCl Fisiologis : Larutan yang mengandung garam NaCl sebanyak
0,9 % dan bersifat isotonis.
Lensa objektif : Lensa pada mikroskop yang berhubungan dengan objek
dalam preparat.
Lensa okuler: Lensa pada mikroskop yang berhubungan dengan mata
pemeriksa.
Libido : Nafsu seksual hewan jantan.
Macrocephalic : Sperma yang memiliki ukuran kepala lebih besar dari
ukuran normal.
Makroskopik : Pengamatan secara kasar, tidak presisi.
Membran vitellin : Lapisan yang membungkus kuning telur
Microcephalic : Sperma yang memiliki ukuran kepala lebih kecil dari ukuran
normal.
Motil progresif : Sebutan untuk sperma yang hidup dan bergerak ke arah
depan secara aktif.
Motilitas sperma : Persentase sperma hidup dalam satu contoh semen.
Necro-spermia : Kriteria konsentrasi sperma yang diamati berdasarkan jarak
antar kepalanya. Pada kriteria ini di dalam preparat tidak terlihat adanya
sperma.
Oligo-spermia : Kriteria konsentrasi sperma yang diamati berdasarkan jarak
antar kepalanya. Pada kriteria ini di dalam preparat terlihat jarak antara satu
kepala sperma dengan kepala sperma lainnya lebih dari panjang satu sel
sperma keseluruhan.
Panthom : Patung hewan yang dibuat sebagai pengganti hewan pemancing
pada proses penampungan semen meng-gunakan metode vagina tiruan.
Pengenceran semen : Proses penambahan larutan pengencer ke dalam
semen dengan maksud memperbesar volume semen dan memperpanjang
daya hidup sperma dalam semen.
Pewarnaan diferensial : Satu metode pemeriksaan semen yang bertujuan
untuk melihat dan membedakan sperma yang hidup dengan yang mati
berdasarkan penyerapannya terhadap zat warna.
Pipet haemacytometer : Pipet untuk mengencerkan atau menurunkan
konsentrasi sel darah merah atau jasad renik, termasuk sperma.
Plastic sealer : Alat untuk merekatkan dua lembar plastik dengan plat logam
panas.
Plastic sheet : Silinder plastik untuk membungkus insemination gun pada
saat pelaksanaan inseminasi pada ternak mamalia dengan semen beku
kemasan straw.
Probe : Batang detektor (pada pH meter) atau batang penyampai arus listrik
(pada Elektroejaakulator).
Pubertas : Tahapan perkembangan kondisi seksual hewan pada saat hewan
mencapai dewasa kelamin (pada manusia = akil balig).
Rarum : Kriteria kepadatan sperma yang memiliki jarak antar kepala satu
setengah panjang kepala sperma sampai satu sel sperma keseluruhan.
Recto-vaginal : Salah satu metode pelaksanaan deposisi semen pada
ternak mamalia besar dengan jalan memegang cervix uteri dengan sebelah
tangan melalui rectum dan tangan satu lagi memasukkan aplikator melalui
vagina.
Rectum : Bagian ujung belakang saluran pencernaan ternak ruminansia
(mamalia), sebelum anus.
Semen : Air mani. Cairan yang dikeluarkan oleh alat kelamin jantan pada
saat perkawinan alam atau ditampung secara buatan.
Semi densum : Kriteria kepadatan sperma yang memiliki jarak antar kepala
sama dengan satu kali panjang kepala sperma.
Service crate : Kandang kawin.
Speculum : Duck bill atau cocor bebek. Alat dari logam yang digunakan
untuk menguakan vagina.
Straw : Jerami. Tabung plastik kecil untuk mengemas semen beku.
Vagina tiruan : Alat untuk melakukan penampungan semen hewan mamalia
yang terdiri dari selongsong luar yang keras yang dinding dalamnya dilapisi
selongsong karet tipis (inner liner) tempat memasukan air hangat dan udara,
corong karet, dan tabung penampung semen.
Vaginoscope : Tabung logam yang ujung depannya dilengkapi lampu,
disisipkan ke dalam lubang vagina untuk melihaat kedaan bagian dalam
vagina

Tidak ada komentar: